Bagi umat muslim di Indonesia saya percaya masing-masing mempunyai ritual lebaran di kampung halaman masing-masing untuk merayakan Hari Raya yang spesial karena tanggal merahnya 2 berjejeran. Baik bareng keluarga dan atau teman-teman.

Bagi saya sendiri, karena hampir semua keluarga posisinya di Purworejo, jadi jarang bepergian ke luar kota. Ritual utama pastinya ziarah ke makam dan nginep di tempat simbah, baik simbah dari ibu/bapak. Cerita ngalor ngidul update/review kehidupan atau kalau lagi niat ya sambil main kartu. Kemudian pagi hari berikutnya main ke laut, sekedar melihat sunrise, tambak udang atau kalau lagi butuh lauk yang ga biasa nyari undur-undur laut juga.

Sebelum itu biasanya ada drama untuk memutuskan mau lauk apa pas lebaran, sampai nelpon-nelpon cucunya ini pas jam sahur jauh hari sebelum lebaran dan sebelum dibawa ke pasar.

Mau pake ayam, kambing apa sapi?

Itu salah satu pilihannya, hahaha. Ya secara mbah-mbah saya itu emang selalu memelihara sesuatu sebagai investasi.

Kambing punya simbah
Kambing punya simbah

Terakhir, sehari sebelum lebaran ini, lagi ada kambing yang abis lahir, usianya masih seminggu. Dijadiin sate kambing muda enak ni, batinku. *kemudian ditoyor sama simbah, hahaha.

***

Selain bareng keluarga, saya biasanya juga kumpul sama temen-temen. Karena saya sekolah tingkat atas nggak di Purworejo, jadi lebih deket sama teman-temen SMP, dulu di SMP 2 Purworejo.

Ngumpulnya bisa sekedar untuk ngewedang ronde, golek duren, makan bareng atau cuma nongkrong ngopi. Sing penting ngumpul lah, ono konco nggo crito karo pekok-pekoan, hahaha!

Kalau tadi malem, sampai disuguhi Kopi Lasem sama Panji, kebetulan saya main bareng Danang dan Niko, sempet mampir ke tempat Johny tapi ternyata dia lagi sibuk bakar-bakar sama timnya.

Jadi pengen ke Lasem.

→ 93 readers

About the author

📝 blogger ⚡software engineer — working remotely

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *