Tidak seperti candi Hindu yang lain yang berbentuk bangunan utuh dari bahan bata merah atau batu gunung, Candi Gunung Kawi merupakan candi yang berupa pahatan pada dinding batu padas di tepi sungai. Sesuai dengan namanya Kawi yang artinya pahatan.

Lokasi dari Candi Gunung Kawi sendiri adalah di sekitar Sungai Pakerisan, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Sekitar setengah jam perjalanan dari Ubud atau 1 jam perjalanan dari Kota Denpasar.

Konon candi ini dibangun pada masa Raja Udayana, salah satu raja yang pernah mengalami masa kejayaan di Bali. Dan ditemukan oleh peneliti Belanda sekitar tahun 1920.

Terasering
Terasering

Untuk mencapai area candi ini, kita harus melewati anak tangga yang berjumlah sekitar 315 sambil menikmati suara gemericik air sungai pemandangan khas pedesaan di Bali.

Sesampainya di area candi, kita akan menemukan 10 candi, 9 ada di 2 area candi yang dipisahkan oleh Sungai Pakerisan. Sedangkan satunya terpisah di bagian selatan.

Candi di sebelah barat sungai
Candi di sebelah barat sungai

Candi di sebelah barat sungai, menghadap ke timur yang berjumlah 4 buah konon dibangun untuk keempat selir Raja Udayana. Terdapat satu wihara di dalam tebing yang dilengkapi dengan pelataran.

Candi di sebelah timur sungai
Candi di sebelah timur sungai

Candi di sebelah timur sungai, menghadap ke barat yang berjumlah 5 buah. Merupakan kawasan utama candi, konon untuk Raja Udayana, Permaisuri dan anak-anaknya.

Sedangkan satu di bagian selatan untuk seorang pejabat setingkat perdana menteri atau penasehat raja.

Situs lain yang masih satu komplek dengan candi ini adalah Geria Pedanda, yang isinya adalah gapura dan tempat pertapaan.

IMG_4313

IMG_4314

Bagi pecinta wisata budaya, candi ini merupakan salah satu tempat di Bali yang wajib buat dikunjungi.

→ 193 readers

About the author

📝 blogger ⚡software engineer — working remotely

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *