Lebaran tahun ini ada yang sedikit berbeda, karena Geng Berisik menyempatkan kumpul, haha. Pertama pas masih puasa, pas banget sama ulang tahunnya Anggi dan yang kedua pas H+4 Lebaran ke Candi Ratu Boko ini, dengan anggota tetap saya sama Whe, haha. Ketemuan sama Mbak Tia yang habis pulang dari Italia dan udah lumayan lancar ngomong bahasa negeri Pizza itu.

Nah, ternyata Candi Ratu Boko ini lokasinya deket banget sama Candi Prambanan yang sudah terkenal sebagai tempat wisata sejak kapan tahun. Cuma sekitar 3 km, ke arah selatan dari Terminal Prambanan. Untuk sampai ke lokasi, dari Terminal Prambanan bisa naik ojek atau kalau mau lebih mudah naik motor sendiri seperti kami, heheu.
Candi Ratu Boko lebih mirip seperti istana atau kraton daripada candi, karena dulu dijadikan sebagai benteng pertahanan. Selain itu, kompleksnya juga sudah terawat dengan baik, lebih teduh dan tidak terlalu panas (kompleksnya berada di ketinggian sekitar 196 MDPL) serta sudah disediakan transportasi antar – jemput dari Prambanan ke Ratu Boko PP. Jadinya bisa banget dijadikan alternatif wisata candi selain Prambanan. Candi ini juga sebenernya sudah pernah diliput oleh Jalan – Jalan Men (Episode Yogyakarta), salah satu acara travelling yang pernah rame dan fenomenal :D.
Plaza Andrawina
Sebenarnya, waktu paling tepat untuk berkunjung ke sini adalah waktu siang hari menjelang sore hari hingga matahari terbenam, karena jika beruntung kita bisa melihat secara langsung pemandangan Yogyakarta lengkap dengan Gunung Merapi dan Candi Prambanannya dari Plaza Andrawina ini sambil ngobrol bersama teman dan menikmati hidangan yang bisa dipesan di restoran di samping plaza ini. Dilanjutkan berjalan ke Candi untuk melihat senja.
Kawasan Candi Ratu Boko sudah tertata dengan cukup baik, mulai dari pintu masuk utama hingga bangunan utama candi yang lebih mirip halaman belakang istana, heheu. Tiket masuknya Rp 25.000 belum termasuk parkir motor (Rp 2.000).
Geng Berisik Chapter Yogyakarta
Sekilas memang kawasannya tidak terlalu luas, tapi ternyata terdapat pelataran – pelataran yang tidak terlalu terlihat hingga area keputren.
Area Keputren
Selain area ini, masih ada juga Goa Ratu Boko, tapi kami kebetulan tidak lanjut ke sana, kami lebih memilih untuk beristirahat dan menikmati es kelapa muda sambil menanti sore hari.
Setelah dirasa cukup, kami berpisah ke kota masing-masing, Whe kembali ke Solo menggunakan bis, saya dan Mbak Tia dengan motor kembali ke Purworejo dan Bantul.
Mungkin itu sedikit liputan dari Ratu Boko, yang mau ke Yogyakarta boleh lho disempatkan ke sini :D.
@ariffsetiawan

→ 425 readers

About the author

📝 blogger ⚡software engineer — working remotely

7 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *