Sejak pindah domisili ke Jatihandap sekitar setahun yang lalu, entah sudah berapa kali kami main ke Bukit Moko yang merupakan dataran tertinggi di wilayah Bandung (1500-an MDPL). Karena cuma sekitar 10 menit dari rumah ditempuh dengan sepeda motor.

Dari atas sana, kita dapat melihat pemandangan Kota Bandung dengan jelas.

Hi Bandung!
Hi Bandung!

Bagi anak lama, Bukit Moko yang sekarang tidaklah seperti dahulu yang masih syahdu. Bukit Moko yang sekarang sudah terkenal dan ramai, sudah ada bangunan-bangunan tambahan yang menurut saya juga agak norak (read : benda berbentuk bintang segede gaban). Dan terlebih lagi tiketnya sudah termasuk mahal. Untuk sekali masuk kita dikenakan biaya Rp 12.000.

Namun, jika kalian masih ingin menikmati Bukit Moko yang sepi nan syahdu ada satu tips yang bisa ditiru, yaitu berkunjunglah ketika pagi hari dan di hari kerja, heheu.

Selepas subuh berangkat untuk tiba di sana sekitar pukul 06.00, kalian dapat menikmati pemandangan Bandung yang masih diselimuti dengan kabut pagi, ditambah dengan pemandangan mentari pagi yang terhalang pohon pinus.

Selamat Pagi!
Selamat Pagi!

Nah, di sekitar pohon pinus inilah kalian bisa memanfaatkan waktu dan tempat untuk mengambil foto-foto kece kalian, biar bisa diunggah di akun instagram, heu.

Foto ala-ala seleb instagram :D
Foto ala-ala seleb instagram 😀
atau foto seweng kayak gini juga boleh, wkwk
atau foto seweng kayak gini juga boleh, wkwk

Dari jalur hutan pinus ini jika ditelusuri lebih jauh sekitar 1 km lagi kalian akan sampai di Patahan Lembang, yang menawarkan pengalaman tersendiri juga.

Karena kami lumayan hobi untuk berdendang dan bermusik, tak lupa kami sempatkan untuk melantunkan satu dua lagu diantara pohon pinus, semoga mereka bisa terhibur ya. *apeu*

Naik-Naik Ke Puncak Gunung...
Naik-Naik Ke Puncak Gunung…

 

asiiik, Mokonya sepi.
asiiik, Mokonya sepi.

Di sekitar hutan pinus ini juga jangan lupa untuk menengadah ke atas, lumayan buat vitamin A 😀

pagi yang cerah...
pagi yang cerah…

Untuk mencapai Bukit Moko sendiri sebenarnya ada banyak jalan yang bisa dilewati, tapi yang paling enak jalurnya adalah dari Jalan Padasuka di sekitar Terminal Cicaheum, melewati Saung Angklung Udjo, lurus trus hingga wilayah pedesaan Cimenyan. Dari situ cuma ada satu jalan utama yang bisa diikuti.

Terima kasih Moko untuk setiap pagimu. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Sumber Gambar : GoPro Hero4 & Ricoh GR punya Mira Fuji punya Riwe.

→ 363 readers

About the author

📝 blogger ⚡software engineer — working remotely

3 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *