Siapa yang tak kenal Gunung Bromo?

Gunung dengan ketinggian 2392 MDPL yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan perbatasan antara Kabupaten Lumajang, Malang, Pasuruan dan Probolinggo ini merupakan gunung berapi aktif yang keelokannya bisa dibilang paling wahid di Jawa Timur, selain itu juga fasilitas untuk menuju ke sana bisa dibilang sudah cukup mudah. Sesuai sekali dengan pejalan yang ingin mendapatkan pemandangan indah dengan effort yang minimal.

Gunung Bromo
Gunung Bromo

Bromo sendiri konon berasal dari kata Brahma yang merupakan salah satu dari Dewa menurut keyakinan agama Hindu. Agama yang banyak dianut oleh masyarakat sekitar, Suku Tengger (suku dari ras suku Jawa yang merupakan keturunan dari kerajaan Majapahit).

Nah, apa yang membuat berbeda dari perjalanan kali ini?

Perjalanan dilakukan ketika Bulan Ramadhan, alias sambil berpuasa. Niat pisan ya? hahaha. Tapi terbayar dengan sepinya area wisata yang biasanya sudah seperti lautan manusia. Asik banget!

Saat itu saya bareng dengan Mira, Nindy, Riwe, Bagas dan Niken.

Kawasan Bromo yang sepi
Kawasan Bromo yang sepi

***

Kami berangkat dari Malang dini hari langsung menuju Basecamp untuk sahur dilanjutkan ke Penanjakan dengan menggunakan Jeep.

Puncak Penanjakan dapat diibaratkan tribun vip bagi yang ingin melihat matahari terbit di kawasan Bromo.

Bromo dari Penanjakan
Bromo Tengger Semeru dari Penanjakan

Selepas matahari terbit, kami kembali ke jip untuk menuju tempat yang tak kalah indah lainnya, yaitu Pasir Berbisik, Bukit Teletubbies, dan Kawah Bromo. Tak henti-hentinya kami berdecak kagum terhadap pemandangan magis yang ada di sekitar kami.

Hello Bromo!
Hello Bromo!
Melihat pasir berbisik dari atas.
Melihat pasir berbisik dari atas.
Sepi sepi! :D
Sepi sepi! 😀
Asik asik! :D
Asik asik! 😀
Pose seweng dulu :))
Pose seweng dulu :))
Pasir Berbisik
Pasir Berbisik
Planking di Bukit Teletubbies
Planking di Bukit Teletubbies
Jeep lagi parkir
Jeep lagi parkir
Berkeliling dengan Jeep
Berkeliling dengan Jeep

Sudah puas berkeliling dan menjelang siang, kami harus menyelesaikan tujuan terakhir, yaitu nanjak ke Kawah Bromo.

Untuk sampai di atas kita dapat menaiki kuda atau berjalan kaki, dan kemudian dilanjutkan dengan menaiki tangga dengan anak tangga berjumlah 250.

Tempat ibadah Suku Tengger
Tempat ibadah Suku Tengger
Jalan menuju Kawah Bromo
Jalan menuju Kawah Bromo

Sampai di atas, kita dapat melihat pemandangan khas yang berisi Gunung Batok dan Pegunungan Tengger yang membentuk garis – garis terjal yang ada disamping kawah gunung Bromo.

Pegunungan Tengger dari Bromo
Pegunungan Tengger dari Bromo
Kawah Bromo
Kawah Bromo

Perjalanan belum berakhir, kami harus kembali menuruni tangga dan kembali ke parkiran Jeep.

Dan mulai berasa efek puasanya, haha
Dan mulai berasa efek puasanya, haha

Di akhir perjalanan inilah baru berasa efek di Bulan Ramadhan, tapi sedikit terbiaskan dengan pemandangan indah yang didapat, wkwk.

***

Gimana guys? Dare to try mengunjungi gunung di bulan ramadhan? 😀

Sumber Gambar : Ricoh GR punya Mira dan GoPro Hero 4.

→ 479 readers

About the author

📝 blogger ⚡software engineer — working remotely

1 comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *