Perjalanan dari Vang Vieng ke Luang Prabang akhirnya kami tempuh selama sekitar 6 jam. Berangkat sekitar jam 12 siang kami sampai di Terminal Bus mendekati jam 7 malam.
Sepanjang perjalanan kami bisa melihat kondisi lingkungan beserta dengan segala aktivitasnya. Kondisinya mirip-mirip seperti jalur Bandung hingga Jawa Tengah kali ya, jalan berliku naik turun bukit, bedanya di setiap rumah di pinggir jalan akan selalu terlihat bendera negara dan bendera komunis yang terpasang dan tak jarang kami melihat tentara yang berjaga sambil memegang senjata. Sahih sudah sebagai negara komunis ya, haha.
Sampai di kota ini, kami langsung mencari lokasi dekat hostel tempat kami akan menginap, tapi karena kami baru dapet booking untuk hari berikutnya maka untuk malam pertama di Luang Prabang kami harus go show mencari penginapan terlebih dahulu. Untungnya kami dapat yang lokasinya berdekatan.
***
Luang Prabang sendiri merupakan kota yang termasuk ke dalam UNESCO World Heritage Site karena nilai budaya, sejarah dan arsitektural yang luar biasa dan lingkungan alam yang harmonis dengan bangunan-bangunan yang ada. Luang Prabang dahulu merupakan kerajaan sendiri hingga diambil alih oleh pemerintah komunis Laos.
Nah, apa saja daya tarik yang ada di kota ini?
Alms Giving Ceremony
Di kota ini masih sangat kental budaya dari ummat Buddha dan di setiap pagi hari menjelang matahari terbit ada upacara pemberian sedekah kepada biksu-biksu yang ada di kuil. Para biksu akan berkeliling di jalan-jalan utama kota. Warga maupun turis yang ingin memberikan sedekah bisa duduk di pinggir jalan sambil menunggu para biksu lewat. Isi dari sedekah biasanya nasi ketan dan makanan ringan yang banyak tersedia di mini market, ga terlalu aneh-aneh.
Pada saat ritual seperti ini alangkah baiknya untuk tidak terlalu banyak mendokumentasikan, jaga jarak dari aktivitas mereka dan usahakan tidak membuat kegaduhan, karena aktivitas ini adalah bagian dari ritual ibadah mereka.
Suasana Kota yang Tenang
Sangat berbeda dengan Vang Vieng yang penuh dengan hiruk pikuk pesta para turis, di sini kita bisa menikmati suasana kota yang tenang dan damai. Cocok sekali sebagai tempat untuk menenangkan diri (uopooo, haha). Selain itu juga fotogenik banget tiap sudutnya. Oh ya, jangan lupa untuk meminta peta sama resepsionis hostel, karena bakal berguna banget pas jalan-jalan berkeliling kota.

Menyewa sepeda juga bisa jadi pilihan yang tepat untuk bisa menjelajah kota, sewanya pun tidak terlalu mahal, bisa setengah hari juga. Sangat pas jika digunakan untuk berkeliling kota yang sangat ramah untuk peseda ini.

Kebetulan saat itu sedang ada pemilu, jadinya banyak poster di pinggir-pinggir jalan dan semua kandidatnya dari militer dong. Mantap sekali memang negara ini, wkwk.
Temples
Bisa dikatakan kota ini kota seribu kuil juga, karena banyak banget jumlah kuilnya, ada di setiap sudut kota. Menjadikan suasananya religius sekali ditambah banyak biksu yang berlalu lalang berkegiatan. Mirip sekali dengan Bali yang banyak puranya.

Kampung Perajin
Di seberang anak sungai Mekong yang terhubung dengan jembatan bambu terdapat kampung perajin kain dan cendera mata. Kita bisa langsung melihat proses pembuatannya. Mereka sangat welcome meskipun kita tidak membeli hasil kerajinannya.


Sungai Mekong
Di pinggir kota mengalir salah satu sungai terpanjang ke sekian di dunia, yaitu Sungai Mekong. Sepertinya salah satu pendukung jalur perdagangan di kota ini.
Bar / Cafe
Banyak bar/cafe yang ada di pinggir. Jadi bisa leyeh-leyeh kena angin sepoi-sepoi sambil menikmati Beerlao. Salah satu bar yang paling hits adalah Utopia ini. Beerlao sendiri merupakan salah satu komoditas utama untuk minuman asli Laos, sehingga akan sangat wajar jika di setiap tempat makan akan tersedia minuman ini.

Museum
Di Luang Prabang juga ada museum nasional yang sepertinya mirip-mirip dengan yang ada di Vientiane. Meski tidak sempat masuk, tetapi lumayan terlihat megah dan berada di pusat kota.

Night Market
Ini surga banget buat para turis yang doyan beli oleh-oleh dan pernak-pernik karena harganya murah-murah banget. Ga usah beli barang-barang kalau ga di night market ini. Semacam pasar kaget di jalan utama pusat kota.

Phou Si Hill
Satu bukit yang ada di tengah kota dan dari puncaknya kita bisa melihat sunset dan seluruh wilayah kota Luang Prabang. Untuk naik ke bukit ini sudah disediakan tangga batu bata, tinggal modal tenaga saja untuk bisa menikmati pemandangan kota dari atas.


Kuang Si Waterfall
Ditempuh sekitar 1 jam dari pusat kota terdapat wisata alam yang sangat iconic yaitu air terjun Kuang Si. Airnya jernih banget dan seger buat mandi siang-siang, haha.
***
Wah, banyak sekali daya tarik dari kota ini ya?
Tidak heran jika dijadikan salah satu heritage city dari UNESCO. Yang saya sebutkan di sini masih sangatlah terbatas dari tempat-tempat yang bisa dikunjungi. Masih banyak lagi yang lain seperti trekking ke perkampungan suku asli kota ini, memandikan gajah, main kayak, dan main ke air-air terjun yang lain. Must visit place lah!
Dan di kota ini juga sudah ada bandara internasionalnya, jadi mudah terjangkau, baik mau ke Vientiane, Bangkok atau malah ke Vietnam. Sayangnya memang beberapa maskapai masih dioperasikan di bawah Vietnam Airlines. Semoga ke depannya bisa mandiri ya!

Terima kasih Luang Prabang, sangat berkesan sekali di sana.
Cerita tentang Luang Prabang ini juga ada di blognya Mira, salah satu teman perjalanan saya kala itu, lengkap dengan tips belanja di night marketnya, wkwk.
→ 278 readers
4 comments