Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Hoa Lư Temple, Ninh Bình, Vietnam

Arif Setiawan, July 14, 2017July 5, 2019

Hari kedua di Hanoi kami isi dengan ikut fullday tour ke Hoa Lư dan Tam Coc. Yang mana hanya merupakan salah satu pilihan tujuan wisata jika ikut yang namanya fullday tour. Tujuan lainnya bisa ke Hạ Long Bay, Perfume Pagoda, Bái Đính Pagoda & Tràng An Caves atau hanya muter-muter Kota Hanoi juga ada.

Pagi itu kami dijemput langsung di depan Hanoi Rocks Hostel dilanjutkan dengan menjemput 2 rombongan lain. Total dalam 1 bus kami di tour hari itu ada 3 rombongan. Kami dari Indonesia, satu rombongan keluarga dari Jerman kalau ga salah dan satu suami istri pasangan Israel – Morocco. Kami bersama 1 driver dan 1 pemandu, kalau ga salah mereka bilang namanya Dinh sama Duc (semoga bener nulis namanya, wkwk). Dan mereka sangat ramah sama kita-kita, padahal jadi rombongan yang paling susah diatur, haha. 

Bersiap Tour Hanoi, yay!
Suasana Pagi Hari Kota Hanoi

Mira ikrib sama ibu dari Morocco

Karena perjalanan yang cukup panjang, kami akhirnya berkenalan dengan pasangan suami istri Israel – Morocco dan perbincangan berlanjut karena memang hubungan diplomatik negara yang cukup unik antara Indonesia dan Israel, haha. Mulai ngobrol masalah tempat wisata masing-masing negara, pengalaman unik mereka ketika main ke China, pamer kehidupan keluarga hingga pembahasan kehidupan agama pastinya (sampai ditanya sama-sama muslim kenapa yang satu pake hijab yang satu enggak, kalian paham Al-Quran apa enggak) dan puncaknya bisa ikrib main kepang rambut gitu, hahaha.

***

Sampai di tempat tujuan, kami langsung dipandu untuk berkeliling kawasan Hoa Lu Temple yang berada di Ninh Bình Province, Vietnam ini.

Sungai di depan kawasan Hoa Lu Temple
Duc sedang bercerita tentang sejarah Hoa Lu
Gerbang Utama Hoa Lu Temple

Di depan kawasan Hoa Lư Temple kami disuguhkan dengan pemandangan sungai dan perahu kecil khas Vietnam dengan latar belakang bukit karst khas daratan China yang tinggi-tinggi.

Sedikit masuk ke dalam kami bisa melihat area yang luas seperti alun-alun yang di pinggirannya ada bapak-bapak yang menyewakan kerbau sebagai objek foto. Ga ngerti kenapa ada begituan, ga sempet nanya juga.

Alun-alun Hoa Lu
Penjaga dengan baju khas militer Vietnam

Sedih karena gerimis (?)

Dan saya baru nyadar kalau tempat ini merupakan salah satu area yang pernah digunakan untuk syuting RUNNING MAN, pantes ko’ kelihatan ga terlalu asing, ow may gawd! wkwk.

***

Konon Hoa Lư ini dulunya merupakan pusat pemerintahan Vietnam. Di kawasan ini terdapat Nhat Tru Pagoda dan 2 kuil yang didedikasikan untuk panglima perang yang pernah berjasa untuk Vietnam, yaitu Đinh Tiên Hoàng dan Lê Đại Hành.

Dua panglima tersebut menjadi terkenal karena aksinya melawan beberapa tentara China dari Dinasti Song, mengalahkan mereka dan memisahkan diri dari China. Mereka kemudian menobatkan diri mereka sebagai raja di negara baru mereka, Đại Cồ Việt, Vietnam Utara modern.

Pada abad ke-10, Hoa Lư adalah ibu kota Đại Cồ Việt yang merupakan wilayah dinasti Kinh yang merupakan 90% orang Vietnam sekarang. Sedangkan Vietnam Tengah & Selatan dulunya termasuk dalam wilayah Kerajaan Champa, isinya adalah orang-orang yang dipengaruhi oleh kerajaan Hindu India dan menyembah Siwa. Meskipun Champa akhirnya dihapus oleh Viets, ketegangan rasial antara utara & selatan masih bertahan sampai hari ini. Perang Vietnam antara utara & selatan adalah perang perebutan kekuasaan untuk menguasai Vietnam pada tahun 1960an – 1970an dan berakhir perang dengan Amerika dan kekalahan pihak selatan. Orang Kinh & kerajaan utara Đại Cồ Việt secara efektif menjadi negara bawahan China & mewakili provinsi paling selatan China dengan mewarisi budaya, agama dan bahasa Inggris.

Saat ini Hoa Lư bukan lagi tempat untuk berkumpulnya orang-orang yang anti-Cina tapi sebagai perhentian untuk berwisata ke Tam Coc.

Đinh Tiên Hoàng Temple

Lê Đại Hành Temple

Kedua kuil tersebut isinya hampir sama, di bagian depan kuil terdapat pintu gerbang dan tandu yang digunakan oleh masing-masing raja, sedangkan di bagian dalamnya terdapat patung-patung yang menggambarkan singgasana raja beserta jajarannya yang penuh dengan sesaji.

***

Tak bisa berlama-lama berkeliling di kawasan ini karena kami harus melanjutkan rangkaian tour berikutnya, yaitu ke Tam Coc. Sebelum menuju ke Tam Coc kami disediakan makan prasmanan yang menunya banyak banget dagingnya, whoa.. may fav! tapi tetep harus pilih-pilih mana yang bukan babi ya, hahaha.

Selfie kena photobomb bocah-bocah Vietnam, haha

Begitulah cerita dari berkunjung ke Hoa Lư, sampai jumpa di Tam Coc!

→ 416 readers

Related

Travel Vietnam ChampaĐinh Tiên HoàngHanoiHoa LưLê Đại HànhNhat Tru PagodaNinh BìnhRunning ManTam CocTràng AnVietnam

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (3)

  1. Bagas Ardhianto says:
    July 14, 2017 at 9:43 pm

    Ish…aku cuma diajak ke temple yang terakhir doang ga ke lapangannya, terus lewat gerbang yang beda

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      July 15, 2017 at 12:23 am

      oh ya?

      wah ditipu kui Gas, wkwk

      Reply
  2. Pingback: Tam Cốc, Ninh Bình, Vietnam — Arif Setiawan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Stupa Restaurant Plataran Borobudur
  • Sego Welut Pancar Magelang
  • Menu Solaria yang Ga Pernah Bikin Bosan
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Ekstens Coffee and Space Jogja: Lebih dari Sekadar Tempat Ngopi
  • Sate Blotongan Salatiga Sejak 1979
  • Soto Kecik Sokaraja Sejak 1970
  • Soto Triwindu Solo Sejak 1939

Recent Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...