Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Green Canyon Pangandaran

Arif Setiawan, August 12, 2017March 9, 2018

Untuk pertama kalinya akhirnya Limakilo mengadakan satu event yang namanya company retreat. Event seperti ini biasanya digunakan sebagai investasi pemilik usaha untuk meningkatkan produktivitas karyawannya dengan getaway dari workplace sejenak.

Dan karena yang punya perusahaan orang-orangnya lumayan genre hiburannya adventure, jadinya satu perusahaan diajakin buat memacu adrenalin di Green Canyon Pangandaran.

Tadinya ada beberapa pilihan seperti ke Ujung Kulon, Sawarna atau ke Ciletuh Geopark Sukabumi. Tapi karena beberapa pertimbangan akhirnya memilih Green Canyon saja yang sudah paketannya dan gampang kalau mau sambil camping sebelumnya.

Tim Limakilo formasi Oktober 2016

Drama di Awal Perjalanan

Karena CEO-nya seorang drama king jadi ga heran jika di acara seperti ini pasti ada dramanya terlebih dahulu, hahaha.

Saat itu perjalanan direncanakan untuk berangkat di hari jumat malam. Yang dari Jakarta berangkat sore untuk gabung dengan tim yang ada di Bandung. Dan akan berangkat bareng dari Bandung. Dan saat itu Saya dan Walesa posisinya sedang di kereta balik dari Jogja. Baru nyampe di Stasiun Pasar Senen malam hari sekitar jam 9 malam kami langsung sambung X-Trans untuk menyusul tim yang sudah berkumpul di Bandung. Mereka menunggu kami di Punclut hingga tengah malam dan karena kami baru sampai Bandung dini hari mereka akhirnya memutuskan untuk bermalam saja di Rumah Asri Guest House. Rencana berangkat jumat malam terganti menjadi sabtu pagi menjelang siang, wkwk.

Di Rumah Asri Guest House

Batu Karas

Perjalanan dari Bandung ke Pangandaran dilakukan dengan 3 mobil. Sesampainya di Pangandaran pun masih ada drama 2 mobil menuju ke Pantai Pangandaran sedangkan 1 mobil menuju ke Pantai Batu Karas. Padahal tadinya janjian tujuannya adalah camping di Batu Karas. Dan jarak tempuh dari Pantai Pangandaran ke Batu Karas sekitar setengah jam, hahaha. Epic.

Sunset Pantai Pangandaran
Tim Pantai Pangandaran

Setelah berkumpul di Batu Karas dan menyantap makan malam dengan ikan yang enak kami langsung mendirikan tenda untuk beristirahat. Lagi-lagi malamnya hujan dan ada tenda yang bocor, jadi sebagian harus tidur di mobil.

Lokasi Camping di Batu Karas
Tebing Pantai Batu Karas

Setelah beberapa drama dari malam – siang – sore hingga malam hari lagi, pagi hari berikutnya kami sarapan bareng dan bersiap-siap untuk agenda utama yaitu ke Green Canyon.

Green Canyon

Green Canyon merupakan pelesetan dari Grand Canyon yang ada di Colorado Amerika. Konon dipopulerkan oleh salah satu warga Perancis mulai tahun 1993. Kalau masyarakat sekitar lebih sering menyebutnya Cukang Taneuh, yang dalam bahasa Sunda artinya jembatan tanah. Jembatan tanah yang dimaksud adalah jembatan tanah yang biasanya digunakan oleh petani untuk pergi ke ladang atau kebun, membentang di atas lembah dan jurang.

Lokasinya sendiri sebenarnya adalah bagian dari aliran Sungai Cijulang yang menembus goa. Sungai ini ada di wilayah Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.

Sebelum memasuki area body rafting kami harus naik pickup dulu dan melewati perkampungan warga. Mirip pas mau rafting di Sungai Pekalen Probolinggo juga dan setelah memasuki starting point dengan berbekal helm dan pelampung kami harus loncat dari tebing sekitar 7 kali dengan ketinggian yang berbeda-beda. Sangat memacu adrenalin sekali. Mantaps!

Jump!
Salah satu pusaran yang bikin deg-degan sebelum loncat
Menyusuri tebing
Loncatan yang ke sekian
Yahoo! eh udah ga jaman ya? wkwk
Ada yang ga berani loncat #cupu

Di tengah jalur body rafting ada tempat yang kece banget buat foto. Selain itu tempat istirahat untuk ngopi dan menikmati gorengan juga enak.

Spot utama foto-foto
Istirahat sejenak

Di akhir jalur barulah kita bisa melihat aliran sungai di bawah goa yang tersohor. Perjalanan dilanjutkan dengan naik perahu menyusuri sungai hingga basecamp. Seru bangetlah!

Endpoint body rafting
Menyusuri sungai untuk kembali

Untuk harganya satu paket wisata di Green Canyon ini per kapal (6-8 orang) sekitar Rp 350.000, sedangkan body rafting per orang sekitar Rp 250.000.

***

Setelah selesai kami langsung mandi bilas dilanjut dengan makan siang pake menu ikan lagi dan prasmanan. Mantep lah.

Dan sebelum kembali ke Bandung – Jakarta kami sempat muter-muter untuk mencari spot foto bersama dan ga nemu yang kece, akhirnya ya sudahlah seadanya aja di pinggir sawah, haha.

Foto ramean lumayan heboh

Recommended bangetlah ini Green Canyon buat yang ingin piknik adventure dan simpel persiapannya.

Video piknik yang sempet dibikin sama Nanda.

What a life! . With @limakilo.id ✋

A post shared by Nanda (@nandawperdana) on Feb 15, 2017 at 2:40am PST

→ 172 readers

Related

Indonesia Travel AdventureBatu KarasCukang TaneuhGreen CanyonJawa BaratLimakiloPangandaranRumah Asri Guest House

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (2)

  1. Reli says:
    August 12, 2017 at 6:06 pm

    Di hilite banget ya, CEO yg drama king ???
    Btw, Green Canyon nya kok kayaknya beda, ga kayak jaman kuliah dulu. Apa beda paketan yak? ?

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      August 12, 2017 at 8:41 pm

      iya mungkin beda paketan Rel 😀

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Pondok Rahayu Muntilan Sejak 1989
  • Sate Subali Batang Sejak 1971
  • Kopi Kapuhan Ketep Magelang
  • Custom Watchface Amazfit Bip
  • Danau Beratan Bedugul Bali
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Rumah Makan Bagelen Sejak 1979
  • Gudeg Bu Tjitro Sejak 1925

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...