Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Tegenungan Waterfall Ubud

Arif Setiawan, April 26, 2020September 13, 2020

Lokasi dari Tegenungan Waterfall sendiri sebenarnya bukanlah di Ubud. Tepatnya ada di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Namun, karena Ubud lebih dikenal dan lokasinya berdekatan maka tak heran jika dikenal juga sebagai salah satu air terjun di kawasan Ubud.

Wisata air terjun sendiri di Bali sebenarnya masih didominasi oleh kawasan Bali Utara di Kabupaten Buleleng, seperti air terjun Gitgit, Sekumpul dan Yeh Mampeh. Yang mana aksesnya lumayan jauh dari Bali Selatan seperti Denpasar, Kuta, Sanur, atau bahkan Ubud. 

Namun, jika masih ingin tetap merasakan suasana alam yang hijau dan pepohonan tropis dengan aliran sungai jernih maka wisata Tegenungan Waterfall ini bisa dijadikan alternatif, karena aksesnya yang tidak terlalu jauh dan merupakan wisata air terjun terdekat dari Denpasar (sekitar 20 km) atau bandara.

Tegenungan Waterfall
Tegenungan Waterfall

Untuk menuju ke sini memang tidak ada jalur kendaraan umum, jadi memang harus menggunakan transportasi pribadi atau menyewa jasa transportasi.

Saya sendiri menuju ke sini dari Ubud menggunakan sepeda motor. Jarak dari Ubud sekitar 10 km ke arah tenggara.

Ubud β†’ Tegenungan Waterfall
Ubud β†’ Tegenungan Waterfall

Meskipun sebelumnya harus melewati jalur pemukiman warga, tetapi sampai di pintu masuk kita akan disambut dengan lahar parkir yang lumayan luas, cukup leluasa untuk memarkirkan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Untuk masuk ke kawasan air terjun kita diwajibkan untuk membeli tiket seharga Rp 15.000 per orang. Setelah itu bebas untuk jalan-jalan menuju ke air terjunnya.

Tak jauh dari jalur pintu masuk yang di kanan kirinya terdapat pedagang kerajinan khas Bali kita bisa langsung melihat penampakan air terjun dari tempat peristirahatan dan beberapa gazebo yang disediakan sembari menghirup udara yang segar. Karena memang kawasan ini sangatlah rindang dan hijau. 

Air terjun Tegenungan ini tidak begitu tinggi, hanya berkisar 15 meter, tetapi debit airnya cukup besar, sehingga gemuruh air terjun yang berasal dari sungai Petanu ini sudah terdengar dari kejauhan. Airnya jernih, sehingga jika mendekat bisa merasakan segarnya air terjun. Uap air yang beterbangan menerpa wajah para pengunjung ditambah lagi keindahan tebing-tebing batu, pada aliran sungai, menambah kealamiannya, bisa menjadi objek foto terbaik di kawasan ini.

Jalur turun dengan ratusan anak tangga
Jalur turun dengan ratusan anak tangga

Karena untuk menuju area air terjun ini harus menuruni ratusan anak tangga, saya memutuskan untuk berhenti saja di area gazebo pertama, hahaha. Karena sudah lumayan capek berkeliling seharian dan menghirup udara segar sambil ditiup angin sepoi-sepoi serta mendengarkan gemuruh air terjun sudah cukup menjadi pelepas lelah hari itu.

Bagi kalian yang masih punya banyak tenaga saya rasa wajib untuk menuruni anak tangga hingga ke area bawah. Karena tempat ini sudah ditata dengan begitu baik sehingga nyaman untuk dijelajahi dan tidak harus menggunakan perlengkapan adventure.


Harga Tiket

Tiket masuk ke kawasan ini adalah Rp 15.000 per orang.

Lokasi 

Jl. Ir. Sutami, Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80581.

Jam Buka

Kawasan ini buka setiap hari dari jam 06.30 – 18.30 WITA.


β†’ 140 readers

Related

Indonesia Travel BaliGianyarSukawatiTegenungan WaterfallUbud

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Rumah Makan Bagelen Sejak 1979
  • Pondok Rahayu Muntilan Sejak 1989
  • Sate Subali Batang Sejak 1971
  • Kopi Kapuhan Ketep Magelang
  • Custom Watchface Amazfit Bip
  • Danau Beratan Bedugul Bali
  • Gudeg Bu Tjitro Sejak 1925

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...