Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat Arif Setiawan, June 27, 2015September 13, 2020 Perjalanan ini adalah salah satu perjalanan random super dadakan dengan persiapan hanya setengah hari sebelum keberangkatan, dan trip outdoor pertama di tahun 2015 bareng Geng F30, haha. Bikin wacana pengen jalan setelah maghrib, hingga nyari alat camping sampai jam 12 malem, dan akhirnya berangkat setelah dzuhur esok harinya. Oiya, sebenernya tujuan awal kami adalah Gunung Rakutak, bukan Danau/Situ Ciharus ini. Dengan modal cuma googling dan baca blog orang kami akhirnya berangkat. Gunung Rakutak adalah salah satu gunung yang ada di daerah Bandung Selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut, terkenal akan jalan kecil panjang yang sering disebut dan diibaratkan sebagai siratal mustaqim, karena di kedua sisinya adalah jurang. Kami berangkat menggunakan motor dari Bojongsoang sampai daerah Ciparay, dengan makan siang terlebih dahulu di daerah Majalaya. Ini daerahnya subhanallah banget, udah berdebu, jalan ga gitu bagus plus banyak banget truk gede yang lewat. Ga kebayang kalau tiap hari lewat sana ~_~. Singkat cerita, kami akhirnya sampai di desa terakhir paling ujung Kabupaten Bandung yang sudah merupakan kaki Gunung Rakutak. Sampai di sana kami tidak menemukan pos pendakian, sampai bolak-balik 2 kali. Akhirnya setelah ngobrol dengan warga setempat kami menyimpulkan bahwa kami salah jalur. Jalur pendakian yang ada posnya sepertinya di sisi lain kaki gunung tersebut. Sempat bingung harus bagaimana karena waktu sudah menunjukkan 4 sore, yang mana sudah kurang mendukung untuk mendaki gunung dengan jalur yang tidak biasa, akhirnya kami mengikuti saran dari salah satu penduduk setempat. Yaitu ganti tujuan ke Danau Ciharus. Walaupun bakal memakan waktu yang lebih lama daripada ke Gunung Rakutak, tapi jika ke Ciharus kami bisa diantar warga yang tahu jalan ke sana. Oke, motor kami titipkan di rumah warga dan petualangan dimulai. *** Perjalanan ke Danau Ciharus ditempuh selama 3 jam lebih dengan trek kombinasi mulai dari ladang warga, jalan setapak naik turun hingga sungai kecil berbatu dengan kedalaman dari mata kaki hingga setengah lutut. Kami hanya bermodalkan 2 headlamp, beberapa senter dan diantar 2 mas-mas serta anjingnya (yang sebenarnya bikin kurang nyaman, tapi gapapa daripada pas baliknya mas yang nganter nyasar). Halang rintang pertama setelah ladang warga Sunset di perbatasan Bandung – Garut Akhirnya kami sampai lokasi tujuan sekitar jam 9 malam. Kami langsung menyampaikan rasa terima kasih dan bayar mas-mas yang udah mau repot-repot nganter. Kemudian mencari lokasi buat nenda. Ternyata udah ada satu group yang nenda di sana, mas-mas orang Bandung yang suka eksplor gunung-gunung di sekitar Bandung. Selesai mendirikan tenda, acara selanjutnya apalagi kalau bukan masak-masak buat ngisi perut, heheu. Udah beli ayam + nasi, tinggal diangetin Begitulah hari pertama berakhir, kami menuju ke alam mimpi masing-masing di sleeping bag masing-masing. Keesokan harinya? Selamat Pagi dari Ciharus Kami melihat pemandangan danau yang lumayan luas dengan kabut di atasnya. Ga heran jika danau ini memang dijuluki Ranukumbolonya Jawa Barat. Ciharus bagai cermin Semakin siang Ciharus semakin menunjukkan keelokannya. Di danau ini kita akan selalu bisa melihat pencerminan dari landscape di sekitarnya. Uniknya lagi, karena danau ini berada di perbatasan antara Bandung dan Garut maka yang di seberang danau sudah termasuk wilayah Garut, sedangkan area kami mendirikan tenda masih wilayah Bandung. Kegiatan Pagi Sementara yang lain sudah berkegiatan, ada satu member yang masih mager aja ni, ckck. Pagi Tuan… Setelah waktu menunjukkan pukul 9 pagi, artinya kami harus bersiap untuk kembali, agar tidak terlalu sore sampai di rumah dan kosan. Geng F30 Terima Kasih Ciharus Perjalanan pulang kami tempuh berempat dengan insting dan perkiraan bekas dilewati malam sebelumnya. Jalur Amphibi Dan ternyata jalurnya menakjubkan banget, karena merupakan jalur amphibi, di malam hari sebelumnya ga bisa dilihat. Entah berapa kali kami harus naik turun menyeberangi sungai. Tapi jadi asik banget karena jalur kayak gini jarang ditemui, selain itu juga ga bikin capek. Tak lupa kami sesekali berhenti menikmati udara segar, air yang jernih sembari menghabiskan perbekalan. Mengingat hampir setiap hari kondisi yang kami temu dan lalui adalah debu jalanan dan asap kendaraan. Tempat favorit, ini enak banget rasanya di kaki setelah jalan jauh, terapi air dingin yang bersih Kami tiba di pemukiman warga sekitar jam 12 siang, perjalanan pulang hanya memakan waktu sekitar 2 jam. Setelah bayar titipan motor, kami melanjutkan perjalanan pulang ke arah Bojongsoang via Majalaya dengan jalur yang sama. Terima kasih Ciharus, buat malam minggunya. → 10492 readers Related Indonesia Travel BandungDanau CiharusF30GarutGunung RakutakNulis Random 2015Ranu Kumbolo
Mari dukung gerakan #SaveCiharus #SaveleuweungCiharus Mari untuk tidak berkunjung ke Ciharus. Ciharus merupakan kawasan yang berada dalam wilayah konservasi alam tertinggi, dan tidak boleh dimasuki tanpa ijin, bisa dimasuki hanya untuk tujuan penelitian dan pendidikan. Terima kasih. Reply
Betul save ciharus, harus paham kawasan mana saja yang boleh dikunjungi. Kalau Cisanti bukan CA ya? Reply
awesome bro. tadinya sekedar mau jalan2 aja kesana tp gataunya ternyata jalan kesananya gbs pake motor toh. kudu banyak prepare ini mah. ty for share! Reply
bisa pake motor tapi kayaknya harus pake motor trail, itu pun dari Garut, kalau dari Bandung ga bisa pake motor sepertinya Reply
sodara yang terhormat. dengan tidak mengurangi rasa hormat saya. tolong dihapus postingan ini dan follow akun ig @saveciharus. cermati baik baik. terimakasiih Reply