Tanah Lot: Keindahan Alam dan Spiritualitas yang Menyatu di Bali Arif Setiawan, November 24, 2025November 24, 2025 Salah satu destinasi paling mainstream yang ada di Bali adalah Tanah Lot, pura yang berdiri megah di atas batu karang besar di tepi laut. Tempat ini bukan hanya indah secara visual, tapi juga sarat makna spiritual dan budaya bagi masyarakat Bali. Tanah Lot Tempat ini pastinya tidak luput dari daftar kunjungan study tour anak-anak sekolah di kawasan Pulau Jawa. Saya sendiri belum pernah ke sini, dan ketika ada acara di Tabanan yang lokasinya sangat dekat dengan obyek wisata ini, tentu saja saya manfaatkan untuk mampir. Sayangnya, karena bareng sama anak kecil rencana ke sini sedikit gagal. Yang tadinya mau jalan-jalan, jadinya malah numpang BAB sama balik kanan setelah jalan beberapa ratus meter dari lokasi parkir. Karena anak sudah rewel, haha. Yasudah, tidak apa-apa. Foto-foto pun seadanya saja. Sejarah Tanah Lot Tanah Lot berasal dari kata “Tanah” yang berarti daratan, dan “Lot” (Lod) yang berarti laut. Jadi, secara harfiah Tanah Lot berarti daratan di tengah laut. Menurut cerita rakyat, tempat ini didirikan oleh Dang Hyang Nirartha, seorang pendeta dari abad ke-16 yang menyebarkan ajaran Hindu di Bali. Beliau menemukan batu karang di pinggir laut yang dianggap memiliki energi spiritual kuat, lalu membangun pura di sana untuk memuja Dewa Baruna, dewa laut. Keindahan yang Tak Pernah Pudar Daya tarik utama Tanah Lot tentu adalah pemandangan matahari terbenamnya. Saat senja, langit mulai berwarna oranye keemasan dan siluet pura berdiri gagah di atas ombak yang berdebur — momen ini sering disebut sebagai salah satu sunset terbaik di dunia. Selain itu, ketika air laut surut, pengunjung bisa berjalan kaki menuju pura melewati jalan batu karang yang biasanya tertutup air. Namun, saat pasang, pura ini benar-benar tampak seperti terapung di tengah laut — menambah kesan mistis dan megah. Nilai Spiritual dan Budaya Bagi umat Hindu di Bali, Tanah Lot bukan sekadar destinasi wisata, melainkan tempat suci untuk bersembahyang dan memohon keselamatan laut. Di bawah pura utama terdapat sebuah gua kecil yang disebut Goa Ular Suci, tempat hidup ular laut yang dipercaya sebagai penjaga pura. Masyarakat setempat menganggap ular ini membawa keberuntungan dan melindungi Tanah Lot dari roh jahat. Aktivitas Menarik di Sekitar Tanah Lot Selain menikmati pemandangan dan nuansa spiritual, wisatawan juga bisa: Menikmati kuliner lokal di deretan restoran pinggir tebing dengan panorama laut. Berbelanja suvenir khas Bali, seperti kain, lukisan, dan kerajinan tangan di pasar tradisional sekitar area pura. Mengunjungi pura-pura kecil lain di kompleks Tanah Lot, seperti Pura Batu Bolong yang memiliki lubang alami di tengah tebing batu karang. Tips Berkunjung Waktu terbaik datang: sore hari menjelang sunset, sekitar pukul 17.00–18.30 WITA. Gunakan alas kaki nyaman, karena jalur menuju pura bisa licin saat air laut surut. Hormati adat dan aturan lokal, terutama bagi wisatawan yang ingin mendekati area suci. Bawa kamera terbaikmu, karena setiap sudut Tanah Lot layak diabadikan. Tanah Lot adalah contoh sempurna bagaimana alam dan spiritualitas berpadu harmonis di Bali. Tak heran jika tempat ini menjadi simbol pariwisata Pulau Dewata dan selalu memikat siapa pun yang datang — baik untuk berdoa, menikmati sunset, atau sekadar merenung di tepi laut. → 0 readers Related Indonesia Travel BaliTabananTanah Lot