Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Brongkos Bu Padmo Sejak 1950

Arif Setiawan, October 10, 2020January 3, 2022

Warung Brongkos Bu Padmo meskipun lokasinya bisa dibilang kurang strategis karena tidak  di pinggir jalan utama, tetapi ternyata sudah ada sejak tahun 1950 dan bisa bertahan hingga sekarang.

Lokasinya ada di kawasan Pasar Tempel. Dekat dengan jembatan kali krasak yang merupakan perbatasan antara provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah atau Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Magelang.

Tidak seperti Warung Brongkos Handayani yang berada di pusat kota dan dekat dengan salah satu landmark yang cukup ikonik di Yogyakarta yaitu Alun-Alun Kidul, warung ini lebih mudah dijangkau pengunjung yang berasal dari arah Magelang, karena untuk menuju ke sini tinggal belok kiri di pertigaan pertama setelah perbatasan provinsi, sedangkan pengunjung dari arah Kota Yogyakarta diharuskan untuk memutar terlebih dahulu.

Warung Brongkos Bu Padmo
Warung Brongkos Bu Padmo

Sampai di lokasi ternyata warung ini sudah merupakan pindahan dari yang asli di bawah jembatan krasak, dan suasanya masih tetep jadul banget.

Dengan ukuran yang tidak terlalu besar, interiornya diisi oleh meja dan kursi khas warung yang sudah lama ada ditambah dengan toples-toples tempat kerupuk atau jajanan yang sangat khas. Selain itu, ciri khas di warung ini adalah nuansa hijaunya, karena brandingnya pun sudah ditulis sebagai Warung Ijo Bu Padmo.

Tak perlu berpikir lama, saya langsung memesan menu utama di sini, yaitu nasi brongkos ditambah dengan es teh tawar.

Nasi Brongkos + Es Teh Tawar
Nasi Brongkos + Es Teh Tawar

Satu porsi nasi brongkos terdiri dari nasi ditambah dengan irisan daging sapi, kuah, krecek, tahu, tempe, serta sayuran. Tak jarang pula pengunjung akan tergoda untuk menambah santapan dengan kerupuk, peyek, dan lauk-lauk tambahan serta tempe dan tahu bacem, babat, perkedel, atau makanan lain yang tersedia di toples atau piring yang ada di meja.

Memang nikmat sekali. Sensasinya mirip seperti nasi rawon tetapi lebih manis, gurih dan tidak terlalu banyak kuahnya. Hal ini tidak lain tidak bukan karena pengolahannya masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan menggunakan tungku dan kayu bakar.

Untuk masalah harga, satu porsi nasi brongkos sebagai menu utama di sini yakni Rp 30.000. Harga yang bisa dibilang cukup tinggi untuk daerah di pinggiran Yogyakarta. Namun, karena sudah legendaris dan sudah terbukti tidak mengecewakan, warung ini selalu ramai di jam makan.

Selain menu utama brongkos, warung ini juga menyediakan menu lain seperti nasi rames, empal, daging telur dan sop.

Menurut saya sangat patut dicoba, terutama bagi kalian yang beluk familiar dengan brongkos, karena makanan ini merupakan salah satu makanan favorit dari Sri Sultan Hamengku Buwono X.


Harga

Harga satu porsi nasi brongkos di warung ini sekitar Rp 30.000.

Lokasi 

Jl. Turi No.10, Ngepos, Lumbungrejo, Kec. Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552

Jam Buka

Warung ini buka setiap hari dari jam 07.00 – 18.00 WIB.


→ 194 readers

Related

#kulinersince Culinary Brongkos Bu PadmoNasi BrongkosSlemanYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965
  • Pendakian Gunung Manglayang 1818 MDPL
  • Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat Tulungagung Sejak 1992
  • Kehidupan Tidak Pernah Berakhir
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Nasi Becek Pojok Nganjuk Sejak 1950
  • Ayam Goreng Tojoyo 3 Sejak 1983
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Honinbo Shusaku

Recent Posts

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025
  • Bajak Laut Muntilan Fresh SeafoodAugust 17, 2025
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...