Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Paralayang Gunung Banyak Malang

Arif Setiawan, April 8, 2015September 10, 2017
Setelah beres menikmati Cui Mie ada satu celetukan dari Nashir kalau ga salah.

Eh, paralayang aja yuk besok.

Sontak beberapa dari kami saat itu langsung memasang muka mikir + pengen, haha. Ya emang (kalau saya) seumur-umur belum pernah paralayang, dan ditawari kesempatan yang langka ini.
Setelah melalu pertimbangan yang cukup panjang, akhirnya diputuskanlah untuk main paralayang sebelum kita ke Museum Angkut.

Pagi harinya kami langsung berangkat dari Joyo, Dinoyo dengan sewa motor terlebih dahulu di deket rumah Nashir (pas banget ga tu, udah ada transit rumah temen, deketnya ada sewa motor) menuju ke Batu dilanjut ke Gunung Banyak.
Iya, lokasi paralayangnya di Gunung Banyak dengan ketinggian 1315 MDPL. Katanya si lebih tinggi 300 meter dari wahana paralayang lain yang ada di Bogor.

Untuk sampai ke lokasi bisa menggunakan motor sampai atas. Kalau dari arah Kota Malang langsung saja menuju Kota Batu dan langsung menuju Kabupaten Malang, nanti di sisi jalan biasanya udah bisa lihat payung-payung besar yang beterbangan, nah alangkah baiknya nanya warga sekitar saja setelah itu, hehe.

Halo Malang!
Tarif untuk satu kali terbang adalah Rp 350.000, dengan durasi antara 8-15 menit tergantung angin dan drivernya dengan target satu titik pendaratan. Di Gunung Banyak ini hanya ada 13 driver dan sudah berlisensi. Dalam waktu sehari satu driver bisa terbang hingga 10 kali. Perlu diketahui bahwa driver yang boleh membawa terbang penumpang hanyalah driver yang berlisensi, jadi penumpang tidak boleh terbang sendiri. Tinggal duduk manis sesuai petunjuk dan konsentrasi pegang tongsis sama hp biar ga jatuh.
o/

 

Driver

 

Sok-sokan pasang muka santai :))
Sensasi pertama terbang tentu saja sangat istimewa dan mengundang adrenalin rush, heheheu. Tapi setelah stabil bakal asik banget ko’. Dan kemungkinan besar bikin nagih, apalagi kalau lebih murah lagi, hahaha.

 

 

Oiya, dari biaya yang kita bayarkan tersebut sudah termasuk sertifikat dan ongkos penjemputan ojek buat membawa balik kita dari bawah ke atas lagi.
Thanks, Gunung Banyak & crew!
Dari atas sana kita dapat jelas banget melihat hamparan Kota Batu dan Kota Malang yang dikelilingi oleh pegunungan, sayang waktu itu ada sedikit mendung, jadinya langitnya ga semuanya biru. Padahal bakal mantep banget dokumentasinya sebenarnya.
Gimana? Pengen nyoba juga?
Silahkan kalau lagi mau berkunjung ke Malang mungkin bisa dijadikan salah satu agenda. Alokasinya sekitar setengah harianlah, karena terbangnya juga antri.
Salam Penerbang! (apeuuu)

Experience, travel – these are as education in themselves. – Euripides

@ariffsetiawan

→ 335 readers

Related

Indonesia Travel AdventureBatuGunung BanyakJawa TimurMalangParalayang

Post navigation

Previous post
Next post

Comment

  1. Pingback: Piknik ke Kota Batu Malang — Arif Setiawan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965
  • Game Development Life Cycle
  • Pendakian Gunung Manglayang 1818 MDPL
  • Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat Tulungagung Sejak 1992
  • Kehidupan Tidak Pernah Berakhir
  • Nasi Becek Pojok Nganjuk Sejak 1950
  • Ayam Goreng Tojoyo 3 Sejak 1983
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang

Recent Posts

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025
  • Bajak Laut Muntilan Fresh SeafoodAugust 17, 2025
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes