Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Kerajinan Perak Kotagede Yogyakarta

Arif Setiawan, February 23, 2018February 23, 2018

Sudah cukup lama saya mengetahui jika kerajinan perak Kotagede merupakan salah satu daya tarik wisata di Yogyakarta. Walaupun begitu, saya belum pernah sekalipun berkunjung ke sini, padahal juga sering main ke Jogja dan kampung halaman saya juga bisa bilang tidak terlalu jauh.

Kebetulan setelah main ke Wonogiri dan Solo, saya dan teman-teman masih lanjut ke Jogja, dan pas pula teman saya Hannif pengen banget beli kerajinan perak untuk oleh-oleh buat ibunya. Maka jadilah kami berkunjung ke Kotagede.

Konon Kotagede memang merupakan salah satu wilayah yang punya sejarah panjang. Di sini terdapat peninggalan sejarah berupa beberapa bangunan kuno dengan gaya arsitektur Belanda, Tradisional Jawa hingga Mataram Hindu yang masih dilestarikan hingga sekarang. Dan hal itulah yang membuat Kotagede lebih katanya lebih asik jika dinikmati sambil berjalan kaki.

Pusat Wisata Kerajinan Perak di Kotagede

Kami menuju Kotagede menggunakan taksi online dan turun di area Jalan Tegalgendu, dilanjutkan dengan berjalan kaki ke arah Pasar Legi (yang sudah beroperasi sejak jaman Kerajaan Mataram) hingga Jalan Kemasan. Di daerah sini kita akan dapat dengan mudah menemukan banyak sekali toko kerajinan perak, karena ada di sepanjang kanan kiri jalan.

Kebetulan saat itu cuaca sangat panas sekali, jadi jalan-jalannya jadi ga terlalu asik seperti yang kami bayangkan. Mungkin lebih enak jika berkunjungnya sore hari, karena beberapa toko juga masih belum buka padahal waktu sudah menunjukkan jam 11 siang.

Setelah beberapa kali keluar masuk ke toko kerajinan perak, akhirnya kami memutuskan untuk membeli. Padahal tadinya cuma Hannif yang mau beli, tapi saya akhirnya jadi ketularan mau beli juga. Lha udah sampe sini je, wkwk.

This slideshow requires JavaScript.

Kerajinan-kerajinan yang dijual sangat bermacam-macam, mulai dari perhiasan seperti cincin dan kalung hingga perabotan rumah tangga seperti teko, gelas, dan hiasan ruangan yang terbuat dari perak. Kerajinan perak yang dijual merupakan hasil karya para perajin perak yang bisa dengan mudah ditemukan di sudut-sudut Kotagede.

Kerajinan perak dari Kotagede memang memiliki keunikan tersendiir yang terletak pada kerumitan serta keindahan ukirannya. Oleh karena itu sering dijadikan sebagai cinderamata oleh turis-turis asing yang berkunjung di Kotagede.

Harganya pun bermacam-macam, mulai dari 50ribuan hingga jutaan pun ada. Yang lebih murah biasanya bukan murni perak dan sudah dilapisi dengan komponen lain. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan ketebalan dompet ya :D.

***

Untuk menuju ke sini tidaklah sulit, daerahnya ada di sebelah utara Terminal Giwangan dan banyak moda transportasi yang bisa digunakan. Wajib dicoba buat yang sedang atau ingin membeli barang-barang perak, seperti cincin misalnya. Siapa tau harganya bisa lebih miring dibandingkan dengan yang dijual di tempat yang lebih jauh dari perajinnya.

→ 1425 readers

Related

Indonesia Travel Kerajinan PerakKotagedePerakYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Comment

  1. Pingback: Pasar Klithikan Pakuncen Jogja — Arif Setiawan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Lokawisata Baturraden Sejak 1928
  • Soto Sapi Mbah Kromo Magelang Sejak 1958
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969
  • Black Romantic
  • Ayam Goreng Bu Tini Sejak 1967
  • Dendeng Batokok Dago
  • Redjo-Redjo Resto Seyegan Yogyakarta
  • Saung Angklung Udjo
  • Soto Triwindu Solo Sejak 1939

Recent Posts

  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996
  • Warung Lesehan Mbak Tin Purworejo
  • Perbedaan Domain .COM, .ID, dan .NET
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 14 other subscribers

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996November 9, 2025
  • Warung Lesehan Mbak Tin PurworejoNovember 8, 2025
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...