Klinik Kopi Jogja Arif Setiawan, March 14, 2018September 21, 2020 Mas Pepeng, sosok di balik Klinik Kopi memang membuat konsep kedai kopinya seperti sebuah klinik. Setiap pengunjung harus mengambil nomor antrian, kemudian akan dipanggil satu per satu ke ruangan. Di ruangan itulah pengunjung akan ditanya ingin menikmati kopi apa dan selalu akan diceritakan kisah tentang kopi yang akan dinikmati pengunjungnya. Tujuannya agar pengunjung juga mengetahui tentang proses pembuatan kopinya. Klinik Kopi Di kartunamanya Mas Pepeng menuliskan peran sebagai storyteller, bukan barista. Dari tahun 2009 ia mendalami kopi di berbagai daerah di Indonesia dan baru pada tahun 2013 ia bisa mendirikan Klinik Kopi. Melalui pengalaman itulah kini berbagai cerita di Klinik Kopi ada dan membuat kedai ini mempunyai konsep yang sedikit berbeda dengan kedai kopi lainnya. Kopi Tanpa Gula Di sana tidak menyediakan daftar menu, jadi kadang bisa bikin bingung pengunjung mau memesan apa. Ketika dipanggil memasuki ruangan, pengunjung akan ditanya-tanya “Silahkan Mas, suka kopi yang seperti apa?”, persis seperti ketika kita berkunjung ke klinik. Pengunjung tinggal menyebutkan kesukaan atau keinginan untuk menikmati yang seperti apa, maka Mas Pepeng dan rekan-rekan di sana akan berusaha membuatkan kopi yang enak buat pengunjungnya. Proses Pembuatan Kopi Kopi-kopi yang dijual di Klinik Kopi memang disajikan tanpa menggunakan gula. Jadi jika kita meminta atau bertanya apakah bisa ditambahkan gula, tentu saja jawabannya tidak. Di sini memang sembari memberikan edukasi jika menikmati kopi itu tanpa harus menggunakan gula. Bagi penikmat kopi tentu hal ini sudah biasa, tetapi bagi yang belum terbiasa mungkin harus nyoba dulu. Siapa tau bisa ada moment jatuh hati ke kopi walaupun sedikit dipaksa, haha. Tapi tenang, di sini masih ada krimer atau camilan yang bisa dipadukan dengan kopi jika memang benar-benar tidak bisa mengkonsumsi kopi yang tanpa gula. Harga kopinya pun tidak terlalu mahal, mulai dari Rp 15.000 saja. Atau dulu agak ekstrim, pernah dipakai sistem sukarela terserah pengunjung mau membeli dengan harga berapa. Lucu ya, haha. Lokasi Lokasi dari kedai ini memang tidak di pinggir jalan, tepatnya di Gang Madukoro, Jalan Kaliurang Km 7,5, Sleman, Yogyakarta. Dekat dengan gardu listrik PLN. Agak menjorok ke dalam gang, lokasinya lebih mirip rumah unik dengan tema bambu yang dihiasi dengan berbagai tanaman di sekitarnya. Ada Apa Dengan Cinta Kami masih ingat, 5 agustus 2015 Mas Riri datang ke klinik kopi, beliau ngopi sore bersama teman-teman beliau. Selayaknya pasien pada umumnya, kami menjelaskan soal apa yg kami kerjakan, kami jelaskan dari mana kopi kami bermula. Beliau datang dan menikmati suasana klinik mulai sore hingga malam. Tak ada rencana apa-apa terkait pilm dan sebaginya. Kami hanya ngobrol sebatas kopi. Itu saja. Selang 2 hari Mas Riri Dan Mbak Mira serta kawan-kawan beliau datang malam-malam, menikmati suasana klinik dan berbicara banyak soal kopi yg mereka pernah icip. Mulai soal blue bottle, dan Mas riri dengan semangat bercerita soal warung kopi di manhattan yg jual khusus latte art. Seru sekali…. Lalu Bulan september tanggal 6 kami ketemu lagi dengan mbak Mira, intinya kami diajak untuk terlibat dalam film produksinya. Sempet kaget dan takut, kaget kenapa ? lha kok klinik kopi ? takut kenapa ? takut nanti tempat kami rame, jadi ga bisa kontrol pengunjung yg datang. Tapi lepas itu semua, kami meng-iyakan tawaran beliau. Dan kami sepakat. Segimana kami terlibat ? kami hanya bisa bikin kopi saja, tak lebih dari itu. Kami melakukan apa yg kami lakukan sehari-hari, brewing dan brewing. Kami diberi kebebasan untuk melakukan apa yg biasa kami lakukan. Kami menikmati fase itu. Sangat menikmati. Apakah Rangga dan cinta Ngopi ? agak “offside” kalo kami menceritakan itu, sebenarnya jawabannya udah ada..tinggal kalian tonton di bioskop tanggal 28 bulan ini. Jawaban apakah rangga dan cinta ngopi ? apakah mereka balikan atau mereka minta espresso ? terjawab ketika kalian masuk bisokop dan menikmati film ini hingga kelar. terimakasih buat tim miles film, Mas Riri ,Mbak Mira , Mbak Mandy, Mas Yadi dkk….kami kangen suara “YAK..ROLLING…ACTION..”… A post shared by klinikkopi (@klinikkopi) on Apr 22, 2016 at 5:38am PDT Makasih yang sudah datang dari sore hingga antrian terakhir. Minggu ini padat sekali di klinik kopi. Makasih juga bagi teman2 yg merokok sesuai tempat. Kita bisa berbagi ruang untuk temen2 kita yg bawa anak kecil untuk tetep nyaman menunggu. Tadi bbrp pasien ada yg datang sekali lalu dapat kopi, ada yg sudah 5 kali ke klinik kopi baru dapat kopi, sebab pas ke klinik selalu libur atau bentrok saat kami traveling. Ada juga yg habis nikah lalu bulan madu di jogja, ada juga dari sulawesi datang untuk liat gimana pola kerja klinik kopi dll. Senang bukan melulu kopi kami habis, tapi gimana energi yg kami punya bisa menular atau menyebar ke bbrp orang. Sampai ketemu besok… bagi yg habis merayakan natal. Selamat natal ya. Buat yg mau tahun baruan di jogja , selamat datang di Jogja…. A post shared by klinikkopi (@klinikkopi) on Dec 28, 2017 at 8:30am PST Pelanggan pun harus menikmati kopi dengan cara lesehan, sambil bersantai dengan suasana yang adem dan tenang. Semakin Terkenal Karena AADC 2 Karena konsepnya yang unik itulah, Klinik Kopi berkesempatan untuk menjadi salah satu lokasi syuting film AADC 2. Jadi makin terkenal dan hits deh ya. Sekarang kalau nanya pengunjung yang ke sana pasti karena tau dari media sosial dan film AADC 2. Lucunya, Mas Pepeng tidak mau menyebutkan ketika ditanya kopi apa yang dipesan oleh Rangga dan Cinta, haha. *** Singkat cerita, Hannif teman saya sudah kepengen banget entah dari jaman kapan pengen mampir ke Klinik Kopi ini dan mumpung lagi ada kesempatan ke Solo – Jogja jadi deh disempetin mampir. Yudhi, Mas Pepeng, Hannif, Lisna, Saya Hampir ada drama, karena waktu itu lagi hujan lumayan gede dan lagi mati listrik sebentar. Kami sudah khawatir jika sudah jauh-jauh ke sana tapi ternyata lagi tutup gara-gara mati listrik itu, hahaha. Tapi akhirnya bisa menikmati kopi di sana. Kedai ini terbuka bagi siapa saja, termasuk pemula dalam menikmati kopi, jadi jangan takut untuk mencoba ke sana. Rekan-rekan di sana akan membantu memilihkan kopi yang cocok bagi kalian. → 1625 readers Related Culinary CoffeeCoffee ShopKlinik KopiSlemanYogyakarta