Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Mangut Lele

Arif Setiawan, July 23, 2014April 27, 2020

Berawal dari Mas Walesa yang mention soal artikel ini, saya jadi pengen share satu kuliner yang merupakan salah satu `harta karun` selain Gudeg (yang sudah biasa) di sekitar Yogyakarta. Setelah sebelumnya saya sudah berbagi tentang Tengkleng Gajah, kali ini saya akan cerita dikit tentang Mangut Lele.

 

 
Makanan ini merupakan salah satu makanan all time favorite saya. Mungkin bagi teman-teman yang tempat kelahirannya daerah Kedu (Magelang, Purworejo, Kebumen, Temanggung, Wonosobo) juga tidak terlalu asing dengan menu yang belum terlalu terkenal untuk komoditi kuliner ini. Karena sudah ada hampir di setiap sudutnya.
 
Dulu, selama ibu saya masih ada, rasanya sering banget masak yang namanya Mangut Lele ini. Jadinya ga pernah yang namanya beli di warung, heheu. Namun, setelah beliau tidak ada, 10 tahun terakhir ini mungkin bisa dihitung jari saya merasakan masakan ini. Ketika hidup di Purwokerto dan Bandung pun sepertinya ga ada yang jual juga.
 
Nah, apa yang membuat Mangut Lele ini begitu berharga? (agak lebay si, hahaha)
 
Ya karena enak pake banget.
 
Jika biasanya kita menikmati lele (di warung-warung pecel lele) dengan digoreng kering saja, maka jika dimangut maka lele disajikan dengan bumbu santan kuning kemerahan. Kalau ga salah bakal menghasilkan rasa gurih, asin dan pedas, wkwk. Dengan sensasi lele yang empuk atau bahkan kadang-kadang hampir hancur. Sensasi bakal sempurna kalau masaknya di tungku (luweng) bukan menggunakan kompor, heheu. Maknyus banget pokoke! 😀
 
Gimana? Penasaran?
 
Monggo kalau lagi pas jalan-jalan atau mudik ke daerah Jogja atau Kedu bisa dicari warung yang jual ini mangut, atau kalau ada saudara yang bisa masak tinggal request aja kalau bisa, haha. Recommended banget buat dicoba pokoknya.
 
Oiya, terakhir kali saya maka mangut itu pas tahun baru kemarin mau ke Gunung Sumbing, tapi mampir dulu di rumah Ratri di Magelang. Itu pun bukan mangut lele (karena mangut sejatinya tidak harus menggunakan lele).
 
@ariffsetiawan
 
Sumber Gambar : The Marketeers.
 


→ 346 readers

Related

Culinary CulinaryMangut LeleYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (2)

  1. Aulia Rachma says:
    July 24, 2014 at 3:48 am

    Haaiii,, kamu dapet Liebster Award dari aku.. Cek di sini yaaa.. http://ceritatentangpelangi.blogspot.com/2014/07/hore-dapet-liebster-award-d.html

    Ditunggu postingannya tentang Liebster Award 😀

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      July 25, 2014 at 1:32 am

      makasih buat awardnya

      tunggu aja eksekusinya ya, haha

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Black Romantic
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Warung Mie AA Magelang
  • Berkunjung ke Lawang Sewu Semarang
  • Perbedaan Domain .COM, .ID, dan .NET
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Gudeg Bu Tjitro Sejak 1925
  • Kepiting Gemes Pak Mamo Pemalang Sejak 1989
  • Bakar Celup Jilid 2
  • Toko Roti Go Purwokerto Sejak 1898

Recent Posts

  • Perbedaan Domain .COM, .ID, dan .NET
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Semesta Resto Borobudur
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes