Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Wat That, Satu-Satunya Restoran Halal di Luang Prabang

Arif Setiawan, June 27, 2017April 25, 2020

Mencari sebuah restoran halal di Luang Prabang yang notabene lingkungannya sebagian besar umat Buddha bukanlah hal yang bisa dikatakan mudah.

Siang itu, setelah mengirim kartu pos dari Kantor Pos Luang Prabang, kami melanjutkan jalan-jalan dengan sepeda untuk mengitari beberapa sudut Kota Luang Prabang yang dipenuhi dengan kuil-kuil umat Buddha. Kebetulan cuaca saat itu memang sedang panas-panasnya. Dan karena tidak tahan kami akhirnya mampir di sebuah mini market buat mencari air dingin kemasan yang ada embun-embunnya, haha.

Mengayuh sepeda sebentar dari mini market itu kami menemukan hal yang tak biasa di sini, yaitu tulisan “Restoran Halal”. Karena penasaran, akhirnya kami belok dan mencari restoran tersebut tanpa berpikir panjang.

Wat That Restaurant

Setelah masuk dan berkenalan kami langsung disambut hangat. Sambil memilih menu makanan kami pun bercerita bahwa kami datang dari Indonesia dan juga muslim. Mengetahui itu ibu yang menjaga restoran pun memanggil suaminya.

Kami memutuskan untuk memesan Lap Chicken 2 porsi untuk bertiga (karena masih punya simpanan lauk yang dibawa dari Indonesia) dan Ice Tea. Lap merupakan makanan khas Laos yang berisi campuran sayur dan daging (bisa sapi, babi, ayam, atau ikan). Rasanya segar pedas dan agak wangi, karena ada daun mint dan lime di resepnya.

Suasana di dalam restoran yang tidak terlalu besar
Menu di Wat That
Perpustakaan kecil di Wat That
Lap Chicken + Ice Tea

Sambil makan dan bercengkerama kami akhirnya tau bahwa ternyata restoran ini dijalankan oleh seorang Pria Muslim dari Malaysia yang menikah dengan Wanita asli Luang Prabang.

Ada beberapa cerita unik tentang restoran ini dan kehidupan mereka di Luang Prabang.

Wat That Restaurant bisa bertahan menjadi satu-satunya restoran halal di sini salah satunya karena faktor orang tua yang merupakan mantan anggota militer yang cukup disegani. Jika tidak ada faktor itu mungkin mereka sudah tidak boleh berjualan menggunakan label halal, karena lingkungan umat Buddha di Luang Prabang yang sangatlah kental. Dulu pun sebelum menikah mereka sempat konflik karena adanya pernikahan dengan seorang Muslim.

Sang Bapak yang merupakan asli Malaysia harus menempuh puluhan kilometer ke Kota Vientiane jika ingin melaksanakan ibadah Sholat Jumat, yaitu di Masjid Jami Vientiane. Karena tidak adanya masjid di Luang Prabang, dan itu ia laksanakan sekitar sebulan sekali.

Mendengar cerita itu dan bisa dengan cepat kami akrab barulah terasa bahwa sesama muslim memang sudah seperti bersaudara, jika kita berada di posisi minoritas seperti itu. Saya pun ga kebayang gimana kehidupan mereka sebelumnya yang pastinya penuh perjuangan karena saya notabene selalu hidup di lingkungan yang mayoritas muslim.

Bersama pemilik Wat That Restaurant

Begitulah sedikit cerita persinggahan kami di satu-satunya restoran halal di Luang Prabang yang ternyata ada homestaynya juga di belakangnya. Terima kasih atas jamuan hangatnya.

→ 782 readers

Related

Culinary Laos Travel CulinaryHalalLaosLapLap ChickenLuang PrabangWhat That Restaurant

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (2)

  1. pay says:
    July 3, 2017 at 9:01 am

    Bibieb kayaknya perlu merasakan tinggal disini bong…coba ajak beliau, wkkk

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      July 3, 2017 at 9:13 pm

      iya juga ya, biasa banget kalau dia cuma ke Arab aja, wkwk

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Kepiting Gemes Pak Mamo Pemalang Sejak 1989
  • Sate Kambing Bu Hj. Bejo Sejak 1971
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Warung Mie AA Magelang
  • Nasi Becek Pojok Nganjuk Sejak 1950
  • Susu Segar Shi Jack Solo Sejak 1986
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965
  • Wisata Mangrove Purworejo
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987

Recent Posts

  • Pantai Batu Bolong Canggu Bali
  • Tanah Lot: Keindahan Alam dan Spiritualitas yang Menyatu di Bali
  • Staycation di The 101 Bali Oasis Sanur
  • Menghadiri Pernikahan Adat Bali di Tabanan
  • Pecel Solo Resto di Kota Surakarta Sejak 2002

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Travel

  • Pantai Batu Bolong Canggu BaliNovember 26, 2025
  • Tanah Lot: Keindahan Alam dan Spiritualitas yang Menyatu di BaliNovember 24, 2025
  • Staycation di The 101 Bali Oasis SanurNovember 23, 2025
  • Menghadiri Pernikahan Adat Bali di TabananNovember 22, 2025
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025

Culinary

  • Pecel Solo Resto di Kota Surakarta Sejak 2002November 21, 2025
  • Uprus Coffee BorobudurNovember 14, 2025
  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996November 9, 2025
  • Warung Lesehan Mbak Tin PurworejoNovember 8, 2025
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...