Saung Angklung Udjo

Selain wisata kuliner dan belanja, di Bandung juga terdapat wisata budaya yang menghibur, unik dan mendidik. Ya, Saung Angklung Udjo sejak tahun 1966 hingga sekarang sudah bertransformasi menjadi pusat pelestarian dan pertunjukan kebudayaan tradisional Sunda yang ada di Bandung. terutama Angklung.

Mulai dari pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu hingga pusat perbelanjaan yang sebagian besar merupakan hasil kerajinan yang terbuat dari bambu.

Tidak hanya wisata lokal saja yang sebagian besar memang kunjungan dari rombongan sekolah, Saung Angklung Udjo juga sudah menarik perhatian dunia internasional sehingga banyak wisatawan asing yang datang berkunjung untuk menikmati suara angklung yang indah.

Sejarah

Saung Angklung Udjo didirikan oleh seniman angklung Udjo Ngalagena atau juga dikenal sebagai Mang Udjo bersama dengan istrinya Uum Sumiati, dengan tujuan melestarikan seni dan budaya tradisional Sunda.

Selain angklung, Udjo Ngalagena juga mendalami seni bela diri tradisional yaitu pencak silat, gamelan, kecapi, dan juga lagu-lagu daerah berbahasa Indonesia dan Belanda. Karena itu Saung Angklung Udjo tidak hanya menyajikan pertunjukan angklung, namun juga berbagai macam kesenian khas Jawa Barat.

Sepeninggal Udjo pada tahun 2001, Saung Angklung Udjo tetap diteruskan oleh putra – putrinya sehingga Saung Angklung Udjo tetap ramai dengan pengunjung hingga sekarang.

Pertunjukan Seni

Daya tarik utama di Saung Angklung Udjo adalah rangkaian pertunjukan seni yang menawan. Pertunjukan seni ditampilkan setiap hari, dari jam 15.30 hingga 17.30. Pertunjukan tersebut tidak hanya diisi dengan permainan angklung saja, tetapi juga diisi dengan tarian tradisional dan wayang golek.

Susunan rangkaian pertunjukan seni yang ada di sini antara lain :

• Demonstrasi Wayang Golek : Sandiwara boneka kayu khas Sunda yang selalu ada pesan moralnya.
• Helaran : Peragaan upacara tradisional khitanan dan upacara panen padi. Karena bertujuan untuk menghibur dan bersyukur pada Tuhan, musiknya bersifat semangat dan riang.
• Tari Topeng : Tarian khas Cirebon yang ditarikan oleh perempuan. Menceritakan pembawa berita dari Majapahit sedang menyelidiki keadaan Kerajaan Blambangan. Kemudian mereka mulai menari memakai topeng dengan cerita si pembawa berita menyamar menjadi seorang pria yang gagah untuk melawan Prabu Menakjingga.
• Angklung Orkestra : Angklung tidak hanya dipakai untuk mengiringi lagu Sunda saja. Di angklung orkestra ini, akan dimainkan berbagai jenis lagu, mulai dari balonku, twinkle-twinkle little star, sampai dengan lagu-lagu dangdut dan lagu daerah Indonesia.
• Bermain angklung bersama : Pengunjung diberi kesempatan untuk bermain angklung. Anak-anak bimbingan Saung Angklung Udjo akan meminjamkan angklung dengan berbagai nomor. Dengan bimbingan dari instruktur, dalam waktu yang amat singkat, penonton dapat memainkan beberapa lagu dengan angklung tersebut bersama-sama. Asik banget!
• Menari bersama : Di akhir acara, anak-anak yang bergabung dengan Saung Angklung Udjo akan mengajak penonton untuk menari dan bernyanyi bersama.

Lokasi

Saung Angklung Udjo beralamat di Jalan Padasuka Nomor 118. Dekat dengan Terminal Bus Cicaheum. Untuk menuju ke sana bisa mengikuti Jalan P.H.H Mustofa atau Jalan Surapati hingga mendekati Terminal Cicaheum dan atau arah ke Bukit Moko.

Harga Tiket

Harga tiket pertunjukkan Saung Angklung Udjo tidak mahal:

• Dewasa (WNI): Rp 60.000
• Dewasa (WNA): Rp 100.000
• Pelajar (WNI): Rp 40.000
• Pelajar (WNA): Rp 60.000
• Anak-anak di bawah 3 tahun: gratis

Buka setiap hari dengan harga yang sama baik di hari kerja maupun akhir pekan.

***

Kebetulan saat itu saya berkunjung ke sana bersama dengan teman-teman kantor baru dan bos dari Amerika yang tentunya sangat terkesan dengan apiknya pertunjukan seni yang ada di Saung Angklung Udjo ini. Ada pengalaman baru yang mengesankan terutama ketika bermain angklung bersama dengan para pengunjung yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Wisata budaya dan pendidikan seperti ini sangat direkomendasikan, terutama untuk orang tua yang ingin mengenalkan kebudayaan Sunda kepada anak-anaknya. Karena di jaman yang sudah semakin modern dan unsur kebudayaan semakin jarang ada di kota-kota besar.

Selamat berkunjung! 😀

→ 714 readers