Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Warung Brongkos Handayani Jogja Sejak 1975

Arif Setiawan, January 29, 2018January 3, 2022

Sebelum berangkat nonton konser Dream Theater di Stadion Kridosono, saya sudah sempat janjian dengan teman saya si Ratri buat main di Jogja. Kebetulan dia sekarang berdomisili di Malang dan sedang mudik ke Magelang.

Kami janjian untuk ketemu di sekitar Malioboro dulu, karena saya dan Nanda menginap di daerah Sosrowijayan. Dan seperti biasa, kami belum menentukan mau ke mana mainnya, wkwk. 

Oke deh, kita makan dulu aja. Tapi ke mana ya? Jangan yang udah biasa lah, hahaha. Akhirnya kami tanya ke mbak Nuning, dan dari beberapa pilihan kami putuskan ingin mencoba kuliner brongkos. Salah satu yang paling populer adalah Warung Brongkos Handayani yang lokasinya di dekat dengan Alun-Alun Kidul (Alkid), tepatnya di Jalan Gading No. 2, sebelah selatan alun-alun.

Warung Brongkos Handayani

Warung Brongkos Handayani sendiri sudah ada sejak tahun 1975, didirikan oleh Bapak Adiyo Oetomo dan Ibu Sartiyem. Nama Handayani sebagai nama warungnya diambil dari nama dari anaknya yang paling bungsu. Awalnya hanya jualan pecel dan soto, kemudian setelah tempat makan tersebut berjalan tiga tahun barulah ditambah dengan menu brongkos. Malah sekarang lebih terkenal dengan menu brongkosnya.

Nasi Brongkos

Brongkos sendiri bukanlah makanan khas Jogja, tetapi merupakan makanan khas Demak. Brongkos terdiri dari santan, tahu, kacang merah, serai, jahe, lengkuas, dan daun salam. Biasanya disajikan bersama dengan daging, telur utuh maupun tempe tahu untuk menu sarapan. Namun, tidak salah juga jiga disajikan atau dinikmati sebagai menu makan siang, karena isinya pun cukup berat.

Saya memesan Nasi Brongkos Campur (Rp 30.000) lengkap dengan Krecek dan Es Teh (Rp 3.000). Selain itu, juga masih ada menu lain seperti Nasi Brongkos Koyor/Telur, Nasi Rames, Nasi Pecel, Nasi Soto, dll.

Menu Warung Brongkos Handayani (Sumber : MY EAT AND TRAVEL STORY)

Dari segi rasa, Brongkos ini mirip dengan rawon khas Jawa Timur tapi lebih kental karena bersantan dan warnanya kecokelatan. Warna hitam kecokelatan dihasilkan dari kluwak yang ada di resepnya. Bagi orang Jawa seperti saya yang sering mengkonsumsi masakan rasa manis ya pasti suka si.

Aslinya brongkos disajikan dengan kulit melinjo dan potongan daging, tapi di Warung Handayani ini sudah dihilangangkan dan diganti dengan potongan tahu, konon karena banyak pelanggan yang request agar tidak terkena asam urat. Ada-ada saja ya? haha.

Saya, Ratri dan Nanda

Sambil menikmati brongkos yang sudah disajikan, kami akhirnya punya tujuan untuk main ke mana, tunggu di postingan berikutnya ya, hahaha.

Bagi yang belum pernah nyobain nasi brongkos ini wajib dicoba deh, biar khazanah kulinernya ga gudeg lagi gudeg lagi.

Selamat mencoba! 😀

→ 487 readers

Related

#kulinersince Culinary Nasi BrongkosWarung Brongkos HandayaniYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (4)

  1. Bagas Ardhianto says:
    January 30, 2018 at 2:40 pm

    Amanlah ya berarti nggo awakmu Bong, udah ga ada kulit mlinjo…haha

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      January 30, 2018 at 5:30 pm

      hahahasyemmm

      Reply
  2. Pingback: Stonehenge Merapi Jogja — Arif Setiawan
  3. Pingback: Brongkos Bu Padmo Sejak 1950 — Arif Setiawan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Game Development Life Cycle
  • Nol Kilometer Purworejo
  • Menghitung Biaya Pembuatan Website pada Modern Web Development
  • Bertemu dengan Konco Lawas
  • Padang Jawa
  • Gudeg Bu Tjitro Sejak 1925
  • Warkop Modjok Bandung
  • Kampung Ulam Ngrajek Magelang
  • Patung Bekantan Maskot Kalimantan Selatan

Recent Posts

  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025
  • Bajak Laut Muntilan Fresh SeafoodAugust 17, 2025
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...