Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Stonehenge Merapi Jogja

Arif Setiawan, February 6, 2018March 9, 2018

Sambil menikmati nasi brongkos di Warung Brongkos Handayani, akhirnya kami mempunyai tujuan mau main ke mana. Ternyata si Ratri diam-diam pengen main dan foto-foto di Stonehenge Cangkringan.

Lho apa si itu?

Saya dan Nanda ternyata kurang update soal latest tempat hits beginian yang mungkin sudah populer di instagram, wkwk.

Jadi ternyata itu adalah Stonehenge Merapi yang ada di daerah Cangkringan, Sleman. Disebut Stonehenge Merapi karena lokasinya di kaki Gunung Merapi dan merupakan replika dari Stonehenge yang ada di Inggris.

Stonehenge Merapi

Stonehenge sendiri merupakan situs prasejarah peninggalan manusia purba pada zaman perunggu dan Neolitikum. Bangunan ini berupa tumpukan batuan yang disusun seperti gawang dengan formasi melingkar. Stonehenge berasal dari kata Stone dan Henge. Stone berarti batu, sedangkan Henge berarti lingkaran. Arkeolog mendefinisikan henge sebagai tembok tanah yang berbentuk melingkar dan terdapat parit di dalamnya. Pada tahun 1986 Stonehenge dan lingkungan sekitarnya ditambahkan ke dalam UNESCO World Heritage Site.

Lalu bagaimana dengan replikanya yang ada di kaki Gunung Merapi ini?

Replika Stonehenge

Stonehenge Merapi dibuat dari sisa batuan erupsi dahsyat di tahun 2010 dan dari beton yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk batuan Stonehenge Inggris.

***

Setelah kami cek lokasinya, perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta sekitar 40 menitan. Sebenarnya kami juga punya alternatif lain yang lebih dekat seperti Museum Affandi dan beberapa tempat lainnya. Tapi yang lagi pengen kan cewek yang biasanya kalau udah disebut pertama ya pengennya yang itu kan? hahaha. Daripada drama, okebaiklah kita ke sana aja.

Kami melewati Ring Road Utara kemudian ke Jalan Magelang dan terus ke arah Jalan Palagan Tentara Pelajar hingga bertemu petunjuk jalan untuk ke arah Cangkringan. Berbelok sedikit dari situ kami bertemu dengan penutupan jalan karena ada perbaikan jembatan. Waduhhh.. pikir kami, ternyata drama juga, hahaha.

Belum putus asa, kami berbalik dan bertanya kepada warga sekitar apakah ada jalan alternatif untuk menuju ke sana? Eh, malah ketemu dengan warga yang super baik dan dianterin ke jalan alternatif itu.

Ikut saya aja mas, itu bisa lewat jalan yang searah dengan rumah saya.

Oke, suwun banget Pak!

Setelah melewati perkampungan rumah Bapak yang mengantar kami tadi dengan jalan yang lumayan berbatu, kami bertemu dengan percabangan yang didekatnya terdapat Kopi Merapi. Kedai kopi di kaki Gunung Merapi dan di sekitarnya masih terdapat batu-batu besar dan pasir bekas material vulkanik erupsi 2010.

Kedai Kopi Merapi (Sumber : merdeka.com)

Setelah melewati Kopi Merapi, kami bertemu dengan gerbang The Lost World Castle. Ternyata Stonehenge Merapi ini ada di dalam kawasan The Lost World Castle bersama dengan Rumah Hobbit Merapi. Tak jauh dari gerbang itu akhirnya kami pun sampai.

Kesan pertama ketika tiba di sana adalah…

HAHAHAHA, GINI DOANG???

Yaudahlah ya, namanya juga cuma mengobati rasa penasaran. Tapi menurut saya lokasinya lebih mirip lokasi makam di desa saya, karena di sekitarnya sepi dan penuh dengan pohon-pohon bambu.

Di sana sudah ada beberapa wisatawan yang sibuk berfoto-foto, dan kami pun melihat-lihat sekitar sambil mencari spot foto yang cukup bagus untuk kemudian bisa dibagi kepada netijen sekalian alam, nyahaha.

Foto sok ikrib diambil menggunakan action cam Tiongkok

Mayan lah ya. Emang Stonehenge KW super banget, wkwkwk.

Eleuh-eleuh~

Dan mereka pun memulai kegiatan foto-fotonya. Hmm.. ok.

***

Tak berlama-lama di sini karena sudah mulai mendung dan saya pun ada janji mau ketemuan dengan salah satu teman di Jogja kami pun bergegas untuk kembali ke pusat kota.

Bagi teman-teman yang penasaran juga untuk melihat replika ini, tidak salahnya untuk mencoba. Karena tempatnya menawarkan hawa yang sejuk dengan pepohonan hijau yang ada di sekitarnya. Sangat cocok untuk melepaskan penat bersama keluarga atau anak-anak mungkin ya. Karena cukup luas juga.

Untuk memasuki area ini dikenakan tarif masuk Rp 10.000 dan tarif parkir Rp 2.000 saja. Murah meriah.

Selamat berkunjung ya! 😀

→ 398 readers

Related

Indonesia Travel Kopi MerapiSlemanStonehengeStonehenge MerapiYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (4)

  1. Ratri Anggardani says:
    February 6, 2018 at 11:20 am

    Heh! Guweh ora drama yooo. (“-o-)
    Cuma emang rada-rada ajaib aja kadang-kadang, termasuk ke pemilihan tempat rekreasi. Hahaha

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      February 6, 2018 at 11:45 am

      dasar AB, wkwk

      Reply
  2. Armando says:
    March 5, 2021 at 12:39 am

    Mas arif izin save photo stonehenge untuk konten hehe

    Reply
  3. Armando says:
    March 5, 2021 at 12:55 am

    Mas izin save photo stonehenge buat konten

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Umaeh Inyong Purwokerto
  • Soto Pojok Pak Dul Muntilan Sejak 1969
  • Warung Makan Bu Darmo Muntilan Sejak 1920
  • Warung Kebon Ijo Mendut Magelang, Tempat Makan Sejuk di Utara Candi Mendut
  • Kopi Badhek Borobudur
  • Gudeg Poncol Magelang Sejak 1990
  • Ayam Goreng Ninit Magelang Sejak 1983
  • Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat
  • Soto Sapi Mbah Kromo Magelang Sejak 1958
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...