Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Wedang Kacang Kebon Sejak 1982

Arif Setiawan, December 8, 2019January 3, 2022

Menikmati minuman hangat di malam hari dengan cuaca yang cukup dingin merupakan salah satu kenikmatan yang sederhana. Apalagi di kota dataran tinggi yang dikelilingi oleh beberapa gunung dan perbukitan seperti Magelang. Kondisi udara di malam hari cenderung selalu dingin. Di Magelang sendiri terdapat salah satu kedai legendaris yang menyajikan wedang sebagai menu utamanya, bukan makanan. Kedai ini adalah Wedang Kacang Kebon, yang sudah ada sejak tahun 1982. Usaha ini katanya merupakan usaha turun temurun sejak tahun 1960-an. 

Dalam bahasa Jawa, minuman yang disajikan dalam kondisi hangat atau panas disebut sebagai wedang. Biasanya disajikan di sebuah gelas, cangkir atau mangkok kecil.

Wedang Kacang Kebon

Lokasi Wedang Kacang Kebon

Lokasinya ada di Jalan Pajang, Magelang, tepatnya di pinggir irigasi Boog Kotta-Leiding. Warungnya memang tidak besar dan cuma nyempil di pinggir selokan, tapi jangan tanya pengunjungnya yang membuat warung ini tidak pernah sepi. Disebut Wedang Kacang Kebon karena dulunya nama jalannya adalah Jalan Kebon sebelum berubah menjadi Jalan Pajang.

Warungnya tidak terlalu besar

Warung ini menjadi satu-satunya yang menjual wedang kacang di Magelang. Agustin yang merupakan pemiliknya adalah perempuan asal Purworejo yang mana orang tuanya juga menjalankan usaha yang sama di Purworejo. 

Wedang Kacang

Wedang Kacang yang merupakan menu utamanya adalah minuman dari kacang tanah yang dicampur dengan ketan putih ditambah dengan kuah manis, gurih dan creamy. Rasa creamy dan kuahnya murni dihasilkan dari kacang tanah yang direbus kurang lebih 24 jam bersama gula jawa dan gula pasir, bukan dari santan, jadi aman buat kesehatan. Kacang tanah yang dipakai untuk membuat minuman pun tidak sembarangan, karena merupakan kacang tanah lokal, biasanya dari daerah Borobudur.

  • Wedang Ronde
  • Sate Pisang
  • Aneka Jajanan

Selain wedang kacang, tersedia juga wedang ronde, sekoteng, kolak, bakmi goreng, bakmi godong, nasi goreng, nasi godog, lumpia rebung, tahu isi, sate pisang dan aneka jajanan yang lain. Yang paling favorit adalah sate pisang, bentuknya seperti kue nagasari tanpa dibungkus daun, teksturnya lembut saat digigit. 

Wedang Kacang Kebon sudah melegenda

Wedang Kacang Kebon di koran Kompas

Seperti kuliner legendaris lain, warung ini pun tentunya sudah pernah masuk koran dan pastinya dipajang di temboknya, haha.

Untuk masalah harga tidak usah khawatir karena hampir semua menu di sini satuannya masih di bawah Rp 10.000 saja, kecuali makanan beratnya. Untuk wedang kacang, wedang ronde, sekoteng di kisaran Rp 7.000, sedangkan jajanannya beragam mulai dari Rp 2.000 atau Rp 3.000.

Kalau main ke Magelang, jangan lupa untuk mampir ke sini, karena wedang kacang bisa jadi salah satu pilihan kuliner khas Magelang. Karena warungnya kecil dan tidak bisa menampung banyak pengunjung, banyak yang beli dibungkus lalu pulang. Tapi salah satu cara menikmati semangkuk wedang kacang ini adalah dimakan langsung di tempat, sambil desak-desak-desakan dengan pengunjung lain, hahaha.


Harga

Harga menu satu porsi di sini mulai dari Rp 2.000, menu utamanya kisaran Rp 7.000.

Lokasi

Jl. Pajang, Kemirirejo, Kec. Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah 56122

Jam Buka

Wedang Kacang Kebon buka setiap hari pukul 17.30 – 21.00 WIB, kecuali hari Kamis.


→ 416 readers

Related

#kulinersince Culinary Jawa TengahMagelangWedang Kacang Kebon

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965
  • Game Development Life Cycle
  • Pendakian Gunung Manglayang 1818 MDPL
  • Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat Tulungagung Sejak 1992
  • Kehidupan Tidak Pernah Berakhir
  • Nasi Becek Pojok Nganjuk Sejak 1950
  • Ayam Goreng Tojoyo 3 Sejak 1983
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang

Recent Posts

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025
  • Bajak Laut Muntilan Fresh SeafoodAugust 17, 2025
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...