Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Taman Kyai Langgeng Magelang, Rekomendasi Wisata Anak di Wilayah Kedu

Arif Setiawan, July 22, 2024July 22, 2024

Taman Kyai Langgeng merupakan salah satu pilihan wisata ramah anak di kawasan Kedu yang bisa dibilang ramah di kantong juga. Di sini sudah menjadi langganan tujuan darmawisata untuk tingkat pendidikan dasar sejak saya kecil. Terakhir ke sini lagi setelah saya punya anak, ternyata sudah lebih bagus dan tetap terjaga kebersihannya.

Mumpung ada bahan untuk nulis tentang Taman Kyai Langgeng ini, saya jadi penasaran juga dahulu sejarahnya gimana, coba kita rangkum ya yang sumbernya dari website kyailanggeng.com.

Taman Kyai Langgeng
Taman Kyai Langgeng

Sejarah

Awalnya merupakan sebuah area kosong yang kemudian dibangun Taman Rekreasi dan Taman Flora dari gagasan Walikota Magelang Drs. H. A. Bagus Panuntun pada tahun 1981. Setelahnya kemudian disebut Taman Bunga, kondisi tentunya belum begitu menarik, belum menjadi tujuan wisata dan tidak banyak dikunjungi wisatawan.

Akhirnya pada tahun 1982, Taman Rekreasi dan Taman Flora kembali dibangun, sekitar bulan Juli 1982 dengan bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah sebagai usaha untuk melestarikan, menyelamatkan, serta konservasi terhadap sumber daya alam. Selain itu juga menggali potensi dan pengembangan kepariwisataan daerah Kota Magelang.

Fungsi Taman Bunga mulai berkembang menjadi sebuah taman percontohan dikarenakan memiliki lahan pengembangan yang luas serta lokasi yang memungkinkan mewujudkan hutan buatan di perkotaan guna menjadi pusat edukasi dan praktek bagi pelajar dan mahasiswa.

Taman Bunga terus berbenah hingga pada tanggal 3 September 1987 namanya diganti menjadi Taman Kyai Langgeng. Penamaan ini merujuk pada nama salah seorang tokoh perjuangan pada masa perang Pangeran Diponegoro dan makamnya berada di dalam area taman. Kyai Langgeng merupakan sosok ulama pada saat itu dan merupakan seorang penasehat Pangeran Diponegoro sewaktu melawan penjajahan Belanda di wilayah tanah Jawa khususnya di Magelang.

Tempat wisata Jawa Tengah Taman Kyai Langgeng sekarang telah bertransformasi tidak hanya sekedar taman bunga tetapi lebih luas menjadi sebuah lokasi wisata alam dengan berbagai fasilitas memadai terutama untuk edukasi hingga olah raga.

PETA TAMAN KYAI LANGGENG
PETA TAMAN KYAI LANGGENG

Dengan area seluas 27,36 Ha sekarang ini Taman Kyai Langgeng yang berada di wilayah Jawa Tengah memberikan banyak pesona keindahan dengan pemandangan Gunung Sumbing nan elok. Gemericik air sungai Progo nan jernih, hamparan sawah di lereng gunung, serta ratusan pohon langka yang tumbuh subur memberikan nuansa alami tanpa batas.

Pesona Taman Kyai Langgeng

Pesona alam merupakan daya tarik tersendiri dengan berbagai koleksi pohon langka dan setengah langka didalamnya. Panorama Gunung Sumbing menjadi bagian nilai eksotis alam yang tak ternilai. Objek wisata ini merupakan tempat wisata yang berada di provinsi Jawa Tengah dan telah operasional sejak puluhan tahun lalu.

Selain sebagai wisata alam, Taman Kyai Langgeng memiliki fasilitas seperti Wahana Permainan, Petualangan, Edukasi, Air, dan Wisata Religius. Akses pendukung lainnya adalah area parkir, mushola, toilet, warung makan (food court), kedai souvenir, serta akses internet WIFI.

Pusat rekreasi yang berada di Kota Sejuta Bunga ini dalam pengembangan kedepan akan diwujudkan sebagai Taman Wisata Keluarga sekaligus paru-paru kota dengan konsep hutan buatan yang memiliki banyak fasilitas penunjang untuk kenyamanan para pengunjung. Pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan di Taman Kyai Langgeng seperti Outbound, Family Gathering, pertemuan, wedding, hingga camping.

Fasilitas

Fasilitas yang ada di sini lumayan lengkap karena bisa melayani berbagai tujuan, beberapa wahana yang ada, antara lain.

Taman Kyai Langgeng

Wahana Edukasi

Untuk edukasi, terdapat wisata flora dan fauna, meskipun tidak selengkap kebun raya atau kebun binatang, tetapi sudah terdapat beberapa tanaman dan hewan untuk sarana edukasi anak-anak. 

Wahana Petualangan

Sarana petualangan berupa wahana yang bisa mengajak berkeliling area taman atau sedikit memacu adrenali, seperti kereta mini, dragon coaster, mobil keliling dan jembatan kaca.

Yang paling baru adalah jembatan kaca yang bernama Jurang Koco Gunung Mujil. Jembatan kaca dengan ketinggian 10 meter dengan latar belakang Gunung Sumbing dan Sungai Progo.

Wahana Air

Beberapa wahana air yang bisa dicoba di sini adalah water park & water boom, bacak air, dan kereta air. Jangan lupa untuk membawa baju ganti jika ingin menikmati wahana yang satu ini ya.

Wahana Permainan

Bagi anak-anak wahana ini mungkin yang paling menyenangkan. Seperti halnya pasar malam, banyak sekali pilihannya, antara lain ufo car, becak mini, sepur mini, bianglala, komedi putar, dan komedi layang. Tinggal pilih mau mencoba yang mana.

Wahana Religius

Sebagai kota yang cukup banyak pondok pesantrennya dan juga menjadi salah satu asal-usul nama taman wisata, di sini terdapat Makam Kyai Langgeng yang sering dikunjungi masyarakat dari dalam kota, luar kota atau bahkan luar pulau Jawa. 

Lebih dikenal dengan nama Kyai Langgeng, Ki Ageng Suryokusumo adalah seorang ulama berpengaruh sekaligus penasehat spiritual Pangeran Diponegoro pada masa perjuangan melawan penjajahan Belanda. Beliau masih keturunan Raja Mataram yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono II dan merupakan salah satu orang kepercayaan Pangeran Diponegoro.

Setelah penangkapan Pangeran Diponegoro oleh militer Belanda, Kyai Langgeng beserta para pengikutnya sempat menyingkir untuk sementara waktu dan kemudian kembali ke Magelang. Selama menetap di Magelang beliau masih terus melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.

Sebagai seorang ulama, Kyai Langgeng juga sempat mendirikan pondok pesantren kecil di Magelang dan memiliki sejumlah santri. Beliau meninggal pada tahun 1829 dan dimakamkan di Magelang tepatnya ada di tengah area Objek Wisata Taman Kyai Langgeng.

Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung yang disediakan juga lumayan banyak, meskipun tidak terlalu megah, seperti area parkir, kedai souvenir dan rest area. Menyesuaikan luas dari lahan yang tersedia.


Menurut saya taman ini cocok sekali menjadi alternatif wisata keluarga dengan budget yang murah, karena harga tiket per orangnya hanya Rp 30.000. Masalah makan pun bisa membawa bekal sendiri sambil gelar tikar di berbagai sudut yang kosong di taman ini. Low budgetnya dufan lah bisa dibilang.

Jika ke area Kedu atau Plat AA, tidak ada salahnya jika mencoba tempat wisata ini ya.


→ 44 readers

Related

Indonesia Travel Jawa TengahKyai LanggengMagelangPangeran DiponegoroTamanTaman Kyai Langgeng

Post navigation

Previous post
Next post

Comment

  1. Pingback: Pertimbangan Orang Tua dalam Memilih iPhone untuk Anak-anak — Arif Setiawan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Bertemu dengan Konco Lawas
  • Patung Bekantan Maskot Kalimantan Selatan
  • Toko Roti Prestasi Solo
  • Hotel Trio Solo
  • Nasi Becek Pojok Nganjuk Sejak 1950
  • Sate Subali Batang Sejak 1971
  • Soto Pak Paiman Wates Kulon Progo Sejak 1989
  • Game Development Life Cycle
  • Danau Beratan Bedugul Bali

Recent Posts

  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025
  • Bajak Laut Muntilan Fresh SeafoodAugust 17, 2025
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...