Perjalanan Singapura dan Malaysia Part 3 Arif Setiawan, August 16, 2015June 29, 2019 Sudah mendekati tengah malam, dan sedikit drama sebelumnya, akhirnya kami menemukan hostel yang kami rasa cukup terjangkau, dan nyaman. Yaitu Raymond’s Boutique Travellers Home, dengan tarif RM 70 sehari semalam untuk kamar dengan kapasitas 4 orang. Setelah kami lihat-lihat ternyata Uncle Raymond ini cukup aktif di dunia maya untuk mempromosikan hostelnya ini, mulai dari rajinnya mengunggah foto di Facebook, hingga eksis di Airbnb, Agoda, dan situs online booking lainnya. Malaka adalah salah satu ikon kota historis di Malaysia. Salah satu hal yang bisa dinikmati oleh wisatawan adalah berkeliling kota dengan moda transportasi sepeda (bisa sewa di minimarket terdekat di sekitar Jonker Street). Dengan bersepeda pula bisa dijangkau salah satu kuliner halal favorit, kemudian menyeberang ke Pulau Melaka. Kebetulan kala itu Malaysia juga sedang menyambut Hari Kemerdekaannya, sehingga suasana kotanya pun penuh dengan bendera. Chicken Rice Balls Yang menjadi sorotan utama dari Pulau Melaka adalah adanya Masjid Selat Malaka yang berada di pinggir pantai dengan setengah bagian masjidnya ada di atas laut dan langsung menghadap ke Selat Melaka. Selain ada juga beberapa cerita mistis pada bangunan-bangunan tua di sana, konon katanya. Setelah numpang ibadah sholat dzuhur di Masjid ini, kami kembali ke kota Melaka dengan bersepeda pula, dengan kondisi yang puanas banget waktu itu, sampai akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke salah satu mall untuk merasakan nikmatnya AC dan minuman dingin. Walaupun begitu, cuaca tidak menghalangi kami untuk melanjutkan jalan-jalan mengelilingi kota historis ini. Sungai Melaka Setelah dirasa cukup puas, kami akhirnya mengembalikan sepeda ke minimarket tempat sewa sepeda, packing barang di hostel, kemudian dilanjutkan jalan-jalan sebentar melihat Jonker Street di sore hari. Tujuan kami selanjutnya adalah ke Johor Bahru, kota yang merupakan gerbang penghubung dengan Singapura. Sebelum meninggalkan Melaka kami sempat bertemu dengan satu orang Jerman yang kebetulan sedang menunggu bis yang sama tapi dengan tujuan yang berbeda, yaitu ke Kuala Lumpur. Bagian paling ngeselinnya adalah cerita dia yang sudah jalan-jalan hampir 3 tahun keliling Asia. Asem tenan! Padahal kami cuma jalan 4 hari untuk kemudian balik lagi nguli di Tanah Air. Melaka 1 Km Terima Kasih Melaka, see you next time. → 630 readers Related Malaysia Singapore Travel BackpackerJonker StreetMalaysiaMelakaTrip