Perjalanan Singapura dan Malaysia Part 4 Arif Setiawan, August 18, 2015September 8, 2017 Sebenarnya hari ketiga perjalanan kami tidak selesai begitu saja. Masih ada drama selama perjalanan dari Melaka ke Johor Bahru hingga ke hotel yang akan kami inapi. Kami turun dari bis di daerah yang sudah dekat dengan Tune Hotels Danga Bay Johor, tapi ada satu persoalan krusial. Kami turun di seberang hotel yang terpisahkan oleh JALAN TOL. Serius. Seketika kami bingung harus bagaimana. Tanya satpam terdekat pun malah disuruh buat nyebrang aja. GILAK! bahahaha. Dan akhirnya karena ga ada pilihan lain kami nyebrang jalan tol ala-ala maling yang dikejar polisi tengah malem, lari-lari sampai menyusuri lahan di belakang hotel. Kelakuan udah mirip anak-anak yang ga pernah makan bangku sekolahan di negeri orang, haha. Begitulah kami mengakhiri hari itu. Epic. *** Hari berikutnya kami buka dengan keliling kawasan hotel dan mencari sarapan. Ternyata mencari sarapan di Malaysia tak semudah mencari Bubur Ayam atau Lontong Kari kayak di Indonesia. Adanya restoran yang jual Nasi Lemak, Roti Cane sama Teh Tarik yang rasanyapun kemana-mana, hahaha (lidah Indonesia dengan ekspektasi tinggi). Nasi Lemak + Roti Cane Tak perlu berlama-lama, setelah sarapan kami lanjut packing lagi untuk menuju ke Terminal Johor Bahru kemudian lanjut kembali ke Singapura. Satu hal yang agak aneh di Malaysia adalah tarif taksi yang (kata resepsionis hotelnya) lebih mahal jika menggunakan argo daripada nawar harga langsung. Ko’ iso ya? Mbuh. Dari hotel ke terminal kami menggunakan taksi yang sudah dipesankan oleh resepsionis hotel. Sampai di terminal, kami sempat nongkrong sebentar sambil ngopi buat menunggu jadwal bis ke Singapura. Terminal Johor Bahru Kami kembali ke Singapura menggunakan jasa Causeway Link favorit kami setelah melewati 2 kali pengecekan imigrasi Malaysia dan Singapura. Dan seperti biasa, bisnya pun masih nyaman ga pake ada yang berdiri. Perjalanan diakhiri di Queen Street. Sampai di Singapura kami lanjut jalan-jalan dulu hingga ke Mustafa Centre, salah satu pusat perbelanjaan yang tersohor di sana. Rencananya si mau beli sesuatu atau buat oleh-oleh, tapi ternyata harganya pun tidak terjangkau seperti yang kami kira (maklum udah mulai kere). Dan akhirnya kami berlabuh ke toko murah meriah di depan Mustafa Centre yang punya paket $10 dapet 3 item, lol. Dan ada Muhammadiyah dong di sana, eksis banget yak? haha. Maybank penyelamat kami. Typical halte di Singapore. Kami kembali ke daerah Bugis agar dekat dengan Stasiun MRT untuk menuju Changi Airport. Dengan ada agenda tambahan belanja laptop dan si Whe ambil barang di kantornya cabang Singapore. Bisa ditebak lah ya bakal ada tambahan drama kalau ada agenda tambahan kayak gini? haha. Salah satu toko di Bugis. Pake acara berpisah dulu, Saya dan Andit beresin urusan pembelian laptop Andit yang dapet bonus printer segede gaban, Kak Angsoph dan Whe beresin urusan beli laptop titipan dan ambil barang. Dramanya adalah kami tidak dapat berkomunikasi karena masalah roaming dan tidak beli simcard lokal. Yang berujung Saya dan Andit menunggu di stasiun pemberhentian MRT terakhir di Bandara Changi hingga batas waktu checkin lewat, padahal jadwal keberangkatan pesawat lebih dulu Whe dan Kak Angsoph (kami juga pulang dengan pesawat terpisah, haha). Sudah hampir sampai pada keputusan meninggalkan mereka jika beneran ketinggalan pesawat. Chaos. Setelah penantian panjang akhirnya kami bertemu, dan setelah sampai tempat checkin ada masalah lagi. Printer segede gabannya si Andit harus dipacking rapi dulu sebelum masuk bagasi pesawat. Dhuaarr. Si Whe dan Kak Angsoph langsung cabut duluan, Saya dan Andit gantian sibuk ngurusin barang tambahan ini, hahahasyemm. Dan setelah melalui proses panjang itu kami akhirnya bisa naik ke pesawat dan kembali ke Indonesia, dengan masih ada perjuangan terakhir, gimana caranya melewati pemeriksaan petugas dengan barang-barang bawaan ini. Touchdown Soekarno-Hatta International Airport. Begitulah akhir cerita perjalanan kami dengan segala drama yang ada, heheu. Banyak cerita jadinya, walaupun pas mengalaminya bikin deg-deg ser. Semoga bisa bikin trip ASEAN season berikutnya. → 508 readers Related Malaysia Singapore Travel BackpackerBugisCauseway LinkJohor BahruMalaysiaMustafa CentreQueen StreetSingaporeTrip