Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Game Development Life Cycle

Arif Setiawan, January 18, 2016July 7, 2017

Dalam dunia pembuatan perangkat lunak atau software development, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle), yang isinya merupakan tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan saat membangun sebuah perangkat lunak.

Nah, di kuliah saya yang sekarang yang kebetulan jurusannya adalah tentang game dan aplikasi mobile, salah satu hal yang saya pelajari adalah tentang game development.

Game Development hampir sama dengan software development sebenarnya, tetapi dengan beberapa penambahan, karena membuat sebuah game yang kelihatannya `kurang serius` dan terkesan main-main justru tahapan pekerjaan yang dilakukan lebih kompleks.

Dan karena adanya beberapa perbedaan, muncullah istilah GDLC (Game Development Life Cycle), yang isinya merupakan panduan tahapan pekerjaan dalam membangun sebuah game.

Beberapa tahapan GDLC, antara lain :

  • Concept :
    • When the game concept is written down
    • When brainstorming occurs
    • When ideas are generated
  • Prototype :
    • Game is developed so that users can start to experience the fun
    • Typically lasts 2-4 months
  • Pitch :
    • Game developers pitch their game to management or publisher’s representatives
    • Explains
      • why the game is a great concept,
      • why it is ready and right for the video game market,
      • wheter it is producible,
      • how it will be developed
  • Green Light :
    • Begin after pitch is approved for production
    • Involves gathering a team to begin working on the game
    • May involve interviewing and contacting several video-game development companies to assemble the right team for the game
    • Often, a game cannot enter pre-production until business and legal issues are resolved
  • Pre-Production :
    • Works on defining production pipelines
    • Identifying the needs and uses of the tools they’ll need
    • Outlining and fleshing out details behind game’s design
  • Production :
    • When the game building actually begins
    • Often a long process – at least 12 months, often much longer
  • Quality Assurance :
    • Also known as testing phase
    • About 3-4 months before the game is scheduled to go to manufacturing
    • The game is tested for bugs, errors, deficiencies, incompatibilities
  • Final Gold Master :
    • When game is sent to the publisher or hardware manufacturer
    • There is a potential for revisions

Perbedaan yang sangat kentara adalah ketika tahap prototype dan pitch, karena dalam game development biasanya terdapat rangkaian misi dan level, nah sebuah prototype biasanya berbentuk satu level gameplay yang sudah bisa dimainkan oleh pengguna. Jika prototype tersebut mendapatkan lampu hijau, maka proses development bisa dilanjutkan.

Selain itu, kita harus memperhatikan beberapa hal selama membangun sebuah game, seperti :

  • Graphics programming (including shader development)
  • Animation
  • Physics simulation
  • AI and gameplay
  • Audio
  • Networking (typically fairly low-level stuff)

Masih ada juga aspek di luar sisi programming seperti story dan goal memainkan sebuah game, dimana beberapa hal itu tidak terlalu berpengaruh besar ketika kita ada di lingkungan software development biasa.

Seperti halnya SDLC yang bermacam-macam jenisnya, GDLC juga mempunyai banyak pendekatan, jadi tidak hanya terpaku pada langkah-langkah di atas. Masih banyak alternatif lainnya.

Seperti gambar berikut :

game-development-life-cycle

Tahapannya tidak sama persis seperti yang saya tuliskan di atas bukan?

Mungkin itu saja dulu perkenalan tentang GDLC, berikutnya saya kemungkinan akan membahas tentang komponen dari Game Development. Thanks for reading 😀

Source : personanonymous

→ 10352 readers

Related

Software Development CollegeGame DevelopmentGame Development Life CycleSoftware Development

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (7)

  1. mira says:
    January 18, 2016 at 11:42 am

    khanmaenn kakak inspirasii

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      January 18, 2016 at 11:48 am

      eh, dikomen sama kakak never ending traveler :O

      Reply
  2. rini says:
    January 19, 2016 at 12:50 pm

    Ntaps ngetz niiiiiiiih

    Reply
  3. almira faiz says:
    December 10, 2016 at 4:15 pm

    maaf apakah bapak mempunyai dkumen ataupun referensi yang di jadikan acua untuk menulis maeri di atas? jika ada apakah saya bleh meminta sebagai referensi tugas akhir saya? terimakasih

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      December 10, 2016 at 8:40 pm

      wah, sayangnya itu beberapa konten materinya saya sadur dari materi dosen saya di kelas, jadi ga ada dokumennya

      Reply
  4. exile says:
    November 15, 2017 at 6:26 pm

    baru tau saya ada metode game development life cycle, mantap

    Reply
  5. Nithin says:
    May 2, 2020 at 3:38 pm

    Great article on we development, put up in the right way!

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Custom Watchface Amazfit Bip
  • Soto Triwindu Solo Sejak 1939
  • Menghitung Biaya Pembuatan Website pada Modern Web Development
  • Ayam Goreng Bu Tini Sejak 1967
  • Pendakian Gunung Manglayang 1818 MDPL
  • Soto Kopi Ngrajek Magelang, Wisata Kuliner Murah di Tengah Kolam Ikan
  • Angkringan Mukti Kebumen, Tempat Nongkrong Murah Dekat Alun-Alun
  • Pengembangan Teknologi di Dunia Konveksi
  • Danau Beratan Bedugul Bali
  • Warung Makan Bu Darmo Muntilan Sejak 1920

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...