Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Pesona Pulau Menjangan Bali

Arif Setiawan, August 15, 2017March 9, 2018

Bagi beberapa orang, solo travelling bisa jadi lebih menyenangkan dibandingkan travelling secara beramai-ramai. Yang paling bikin beda tentunya kita bisa menentukan semuanya secara sepihak, yaitu diri kita sendiri. Mau tujuannya kemana, berangkat jam berapa, makan apa, pake transportasi apa hingga mau menginap dimana ditentukan sendiri. Tanpa perlu ada kompromi dengan orang lain.

Bulan November 2016 lalu setelah mengikuti acara WordCamp Denpasar 2016 di daerah Seminyak Bali saya menyempatkan untuk mencoba solo travelling road trip menggunakan sepeda motor keliling (setengah) Pulau Bali. Dimulai dari Seminyak menuju Tabanan, Mengwi, Negara hingga Gilimanuk (Jalur Selatan Bali). Tujuan akhirnya adalah menyeberang ke Pulau Menjangan yang ada di kawasan Taman Nasional Bali Barat.

Pulau Menjangan

Perjalanan ditempuh sekitar 4 jam. Berangkat dari Seminyak sekitar jam 7 pagi saya sampai di daerah Gilimanuk jam 11 siang. Sebelum sampai di dermaga yang menghubungkan antara Pulau Bali dengan Pulau Menjangan kita akan bisa melihat gapura penanda bahwa kita sudah memasuki kawasan Taman Nasional Bali Barat. Taman Nasional yang ada di daerah Bali bagian barat dekat dengan Pelabuhan Gilimanuk dan masuk wilayah Kabupaten Jembrana ini mempunyai fauna yang khas, yaitu burung Jalak Bali yang hanya ada di Bali.

Selamat Datang di Taman Nasional Bali Barat
Gapura khas kawasan Gilimanuk
Burung Jalak Bali yang khas dari Taman Nasional Bali Barat

Sampai di kawasan dermaga, saya langsung memarkirkan motor, jajan mie instan buat mengisi perut kemudian langsung membeli tiket untuk menyeberang ke Pulau Menjangan. Kebetulan saat itu sedang ramai juga masyarakat setempat yang ingin bersembahyang ke pura yang ada di Pulau Menjangan.

Harga yang dipatok untuk wisata di sini adalah sebagai berikut :

  • Sewa kapal : Rp 400.000 – 600.000 per hari
  • Peralatan snorkeling : Rp 40.000 – 50.000 per orang
  • Tiket masuk : Rp 2.500 per orang
  • Asuransi : Rp 4.000 per orang
  • Jasa pemandu : Rp 100.000 per kelompok

Sewa kapal bisa lebih murah jika menyewa gabungan dengan wisatawan lain.

Labuhan Lalang
Masyarakat yang hendak bersembahyang
Dermaga Penyeberangan ke Pulau Menjangan

Penyeberangan ke Pulau Menjangan dengan kapal boat ditempuh sekitar 30-45 menit. Selama perjalanan kita bisa melihat pemandangan gunung api di Jawa Timur yang dipadukan dengan laut biru jernih.

Pulau ini dinamakan Pulau Menjangan karena banyaknya menjangan/kijang/rusa liar yang hidup di sini. Ya, tak selang berapa lama saya turun dari kapal pun saya langsung bisa melihat menjangan yang sedang jalan-jalan di pantai.

Halo Menjangan
Jalanan menuju Pura
Pura Taman/Beji

Sebenarnya ada banyak pura yang ada di Pulau Menjangan ini, diantaranya :

  • Pura Taman/ Beji
  • Pesraman Agung Brahma Ireng/ Ratu patih Keboiwa
  • Pagoda Agung Dewi Kwan Im / Dewi Kemakmuran
  • Pendopo Ida Bhatara Dalem Gajah Mada / Hyang Wisnu Murti
  • Pura Sang Hyang Siwa Pasupati.
  • Pelinggih Ida Bhatara Lingsir Watu Renggong
  • Pelinggih Sang Hyang Ganesha

Namun saya hanya mengunjungi Pura Taman/Beji karena suasana yang panas sekali di siang bolong dan melihat air membuat tidak sabar untuk langsung snorkeling aja, hahaha.

Pulau Menjangan memang sudah dikenal sebagai salah satu spot snorkeling dan diving terbaik di Indonesia yang sangat khas dengan wall-divingnya. Wall-diving adalah salah satu jenis kegiatan menyelam pada kedalaman dengan mengikuti lajur tebing bawah laut.

Spot wall-diving Pulau Menjangan (Sumber : snorkeling-report)

Tebing bawah laut di Pulau Menjangan memiliki kedalaman 20 hingga 60 meter, bahkan lebih. Tapi meskipun terkenal dengan wall diving-nya, Pulau Menjangan memiliki banyak terumbu karang yang bervariasi dan indah dengan kedalaman mulai 10 meter.

Yuk langsung intip beberapa hasil action cam saya ketika menjelajahi bawah laut Pulau Menjangan.

Top banget emanglah pemandangan bawah lautnya. Ga heran jika memang disebuat sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Yang paling bikin deg-degan adalah ketika melewati perbatasan antara laut yang dalam dengan terumbu karang.

***

Setelah selesai melakukan aktivitas snorkeling sekitar 1 jam di 3 tempat saya harus kembali ke Pelabuhan Lalang. Setelah bilas saya langsung pamit dengan pemandu yang menemani kelompok saya untuk menuju ke Ubud lewat jalur utara Bali (Buleleng – Kintamani – Ubud). Satu hal yang sangat disayangkan di tempat wisata ini adalah toilet dan kamar bilas yang kurang dikelola dengan baik sehingga pengunjung pastinya merasa kurang nyaman.

Begitulah cerita dari kunjungan ke Pulau Menjangan, sangat direkomendasikan sekali untuk dicoba apalagi yang hobi dengan kegiatan snorkeling atau diving. Dan jangan lupa untuk mencari warung makan yang menjual Ayam Betutu yang tersohor dari Gilimanuk.

Oh ya, waktu terbaik untuk mengunjungi pulau ini katanya adalah antara bulan April sampai November.

→ 365 readers

Related

Indonesia Travel AdventureBaliBulelengJembranaPulau MenjanganRoad TripSnorkelingTaman Nasional Bali BaratWall-Diving

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Warung Pariboro Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta
  • Warung Makan Bu Darmo Muntilan Sejak 1920
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Pendakian Gunung Manglayang 1818 MDPL
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965
  • Black Romantic
  • Ingin Bepergian Naik Bus? Baca 6 Tips Packing Aman Ini
  • Warung Kebon Ijo Mendut Magelang, Tempat Makan Sejuk di Utara Candi Mendut
  • Soto Pak Man Semarang Sejak 1978
  • Tahu Takwa Bahkacung Kediri Sejak 1912

Recent Posts

  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...