Tumpeng Menoreh, Wisata Baru Andalan Akamsi Gelangprojo Arif Setiawan, August 31, 2024August 31, 2024 Gabungan dari dua kata yaitu Tumpeng dan Menoreh, tempat yang kini populer disebut Tumpeng Menoreh ini naik daun setelah masa pandemi di Indonesia. Digawangi oleh Erix Soekamti yang berkolaborasi dengan Akamsi Gelangprojo (Magelang, Kulon Progo & Purworejo) kini sudah berubah menjadi salah satu andalan destinasi wisata di wilayah barat Yogyakarta yang mana lokasinya tidak terlalu jauh dari bandara baru Yogyakarta International Airport. Tumpeng Menoreh – Sumber Yang sangat menjadi highlight di tempat ini memang pemandangan alam yang sangat mempesona. Jika cuaca cerah dan mendukung, dari tempat ini kalian bisa melihat view lembah dan bisa 4 gunung besar sekaligus, seperti Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Gunung Sumbing. Bonus gunung yang lebih kecil seperti Gunung Andong dan Telomoyo. Waktu terbaik tentunya ketika sunrise atau sunset. Ga usah khawatir soal waktu, karena tempat ini buka 24 jam. Tapi ya perlu effort yang lumayan ya untuk ke sini. Karena jaraknya yang lumayan jauh juga dari pusat kota. Lokasi tepatnya ada di perbatasan 3 desa, 3 kecamatan, 3 kabupaten dan 2 provinsi yaitu Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Desa Benowo, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Desa Nglinggo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Peta Tumpeng Menoreh Jalan masuk ke sini sempat melewati area Purworejo, parkirannya ada di Kulon Progo sedangkan tempat bangunan utama yang menyerupai tumpeng ada di Magelang. Menarik bukan? Namanya sendiri terinspirasi dari bukit di belakang bangunan utama yang berbentuk hexagonal dan mirip salah satu nama makanan di Indonesia yang biasanya ada ketika ada hajatan dan berbentuk kerucut, yaitu tumpeng. Sedangkan menoreh karena lokasinya di area Perbukitan Menoreh. Tumpeng Menoreh didirikan oleh musisi asal Yogyakarta dari band Endank Soekamti, yaitu Erix Soekamti dan diresmikan pada bulan Mei tahun 2021, peresmian tempat ini juga melibatkan pemuda sekitar yang dinamakan Gelangprojo. Sudah saya bahas ya singkatannnya. Adanya destinasi ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat untuk mengangkat potensi wisata di daerah tersebut. Rute Menuju Tumpeng Menoreh Jalan menuju ke tempat ini paling nyaman memang lewat perempatan lampu merah Dekso dahulu, kemudian ke arah barat. Bagi wisatawan luar kota mungkin paling enak arahnya dari Tugu Jogja. Dari tugu Jogja ke barat terus sampai perempatan Ring Road barat, lurus sampai perempatan Nanggulan. Sampai perempatan Nanggulan belok kanan, lurus terus sampai perempatan Dekso Di perempatan Dekso belok kiri ikuti jalan utama sampai memasuki jalanan bukit yang naik, turun, dan berkelok Terus ikuti jalan utama sampai bertemu petunjuk arah menuju Tumpeng Menoreh atau Kebun Teh Nglinggo Ambil arah ke kanan kondisi jalan akan berubah menjadi sempit tapi sudah di aspal, ikuti jalan aspal sampai bertemu dengan gapura di kiri jalan Jaraknya sekitar 35 km dari pusat Kota Jogja. Memang cukup jauh, namun ketika sudah sampai kita akan disambut pemandangan alam yang sangat asri, udara yang segar untuk dihirup, bahkan spot foto yang sangat instagramable dari pemandangan alam tanpa tambahan gimmick yang justru merusak komposisi pemandangan dan membuat kurang alami. Bubur Sayur – Pasar Dekso Karena cukup panjang perjalanan, saya yang dari rumah menuju ke sini menggunakan motor akhirnya mampir dulu ke Pasar Dekso untuk sarapan bubur sayur dulu. Karena setelahnya memang jalannya lumayan nanjak dan berkelok, jadi selain kendaraan, orangnya pun harus diisi bahan bakar. Setelah melihat petunjuk dan semacam gapura yang bertuliskan Tumpeng Menoreh akhirnya masuk saja dan segera mencari parkir. Bagi yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir, untuk sepeda motor sebesar Rp.2000 dan untuk mobil sebesar Rp.5000. Sedangkan untuk tiket masuknya kalian perlu membayar sebesar Rp 50.000 sudah include voucher makan Rp2 5.000 yang bisa kalian tukarkan di area restoran. Lagi-lagi tarif lokalan. Geser sedikit dari area parkir, tanpa basa-basi kita langsung disambut dengan area Bukit Ngisis dan view Gunung Sumbing dari kejauhan. Wow sekali. Untuk menuju bangunan utama, kita harus melewati papan kayu yang dipasang di sisi tebing. Dilanjutkan tangga menuju bangunan utama dan restoran. Sampai di bangunan utama, sisanya terserah anda, karena hamparan awan dan pemandangan alam langsung bisa dinikmati. Makanan di sini sangat bermacam-macam. Uniknya yang menyediakan makanan di sini juga merupakan pemberdayaan masyarakat sekitar. Menu-menunya disupply dari warga sekitar secara bergantian. Mulai dari menu nasi rames, sayuran, telur, ayam goreng, ayam bakar, ayam madu, opor ayam, soto, mangut lele, garang asem, nila bakar, rica puyuh, hingga mie ayam dan bakso. Semuanya memang menu-menu makanan yang sangat mudah didapatkan di area Gelangprojo. Balik lagi, ya karena yang menyediakan menunya warga sekitar jadi pasti menu-menunya yang familiar dibuat ya. Tak lupa pastinya ada jajan pasar, gorengan dan sate-satean juga. Tumpeng Coffee Ada juga kedai kopinya, bernama Tumpeng Coffee. Mungkin disediakan untuk memfasilitasi anak-anak senja yang suka ngopi sambil menikmati sunset di sini. Fasilitas lain seperti toilet dan musholla juga disediakan, tidak usah khawatir. Mantap sekali, lengkap banget. Dijamin setengah hari main di sini bikin betah ga berasa, saking mata kita dimanjakan pemandangan yang sangat menawan di sini sambil chill mendengar lagu-lagu yang diputar dan menikmati makanan, yang harganya pun sangat miring. Ampun! Kebun Teh Nglinggo Menurut saya minimal sekali lah kalian kalau main ke Jogja untuk berkunjung ke sini, jadi ga itu-itu saja destinasinya yang sudah terlalu mainstream, misal di area kota saja atau pantai di Gunungkidul. Ayo mulai melirik juga wisata-wisata di Kulon Progo yang tidak kalah menariknya. Selamat bereksplorasi ya! → 3 readers Related Indonesia Travel Bukit NgisisErix SoekamtiGelangprojoJawa TengahKebun Teh NglinggoKulon ProgoMagelangPurworejoTumpeng MenorehYogyakarta