Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Sate Subali Batang Sejak 1971

Arif Setiawan, March 21, 2018January 3, 2022

Akhir bulan Desember lalu saya sempat untuk melakukan road trip menggunakan mobil dari Jakarta ke Magelang, yang tentunya melewati jalur pantura hingga daerah Pekalongan – Batang kemudian melewati jalan alternatif lewat Sukorejo, Temanggung kemudian sampai ke Magelang.

Untungnya sekarang sudah ada yang namanya Tol Cipali sehingga waktu tempuh jadi semakin cepat. Dari Jakarta kami berangkat dini hari dan sampai di sekitar Cirebon kami bisa melihat magisnya sunrise di pantura, apalagi tolnya masih lumayan baru sehingga tidak banyak halangannya. Keren banget si.

Sunrise di Tol Cipali

Di sepanjang perjalanan kita bisa melihat dari awal sampai akhir bagaimana sunrise di pantura, tetapi ya mungkin efeknya adalah yang jadi sopir akan silau, karena perjalanan ke arah timur. Bagi yang jadi penumpang ya asik-asik aja sih ya, hahaha.

Sudah mulai terang

***

Setelah keluar dari pintu tol Brebes, perjalanan dilanjutkan ke Tegal, Pekalongan dan Batang.

Sate Subali

Di Kabupaten Batang yang terkenal dengan Alas Robannya inilah kami akhirnya mampir ke salah satu warung sate yang sudah sangat terkenal di daerah pantura barat, namanya Sate Subali.

Kata orang-orang si ini rajanya sate di sini. Sangat digemari karena keempukan dagingnya, apalagi bagi kalian yang gemar sama daging kambing.

Sate ini sudah dirintis sejak tahun 1971. Bapak H. Subali awalnya berjualan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, sejak tahun 1980 beliau pindah ke Pekalongan. Di sini awalnya beliau berdagang sate dengan menggunakan gerobak pikulan sambil berkeliling di kawasan Batang.
Tahun 90-an beliau kemudian pindah ke Batang sampai memiliki rumah makan sendiri dan berjalan hingga sekarang.

H. Subali telah meninggal dunia pada tahun 2012. Usaha sate ini sekarang diteruskan oleh anaknya yaitu Bapak Baihaqi.

Sate Subali

Lokasi

Untuk lokasinya sendiri Sate Subali ini ada di Jalan Raya Pantura KM 24, Batang. Tidak jauh dari jalan alternatif menuju ke Sukorejo.

Disajikan dengan Hot Plate

Sampai di sana kami langsung memesan Sate Kambing yang menjadi menu andalan di sini. Lengkap dengan sayur asem dan sambel kecap. Apalagi satenya yang empuk disajikan dengan hot plate. Menambah sensasi yang sedikit berbeda dibandingkan dengan warung sate pada umumnya. Mantap!

Sate Kambing, Sayur Asem, Sambel Kecap

Selain sate kambing, di sini juga menyediakan banyak pilihan menu lain seperti sate ayam, sate kelinci, sate sapi, sate hati kambing, sate terpedo kambing dan sate ginjal kambing. Gulai juga ada sampai nasi rames atau bebek, puyuh, dara. Lengkap pokoknya, hahaha.

Untuk harganya tidak terlalu mahal banget, masih di kisaran 30 ribu hingga 50 ribu satu porsinya.

***

Uniknya lagi, di warung sate ini tukang parkirnya menyediakan jasa cuci mobil. Namun, bukan fasilitas, jadi harus memberikan tips kepada tukang parkirnya. Kan lumayan sambil istirahat makan mobil sudah bersih lagi untuk melanjutkan perjalanan. Dan jika tidak mau dicuci harus bilang dulu ke tukang parkirnya.

 

Tadinya warung sate ini tidak membuka cabang, tetapi setelah saya cari di internet ternyata sudah ada cabangnya di daerah Sukorejo mulai tahun 2015 lalu.

Bagi kalian yang sering lewat pantura dan belum pernah nyobain Sate Subali ini wajib banget dicoba, apalagi kalian yang doyan sama kambing.

Selamat mencoba! 😀

→ 1833 readers

Related

#kulinersince Culinary BatangJawa TengahSateSate Subali

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (4)

  1. TYRA says:
    September 22, 2018 at 2:44 pm

    unik juga ya penyajian sate nya, rekomendasi sekali untuk dicoba kalo main2 ke daerah sana.

    Reply
  2. ADEL says:
    October 15, 2018 at 9:52 am

    sate nya modern nih, tapi kalau menurut saya sebagai mahasiswa termasuk mahal juga yaa untuk harga sate per porsinya tapi nanti kalau berkunjung ke sana pengen deh nyobain satenya

    Reply
  3. Pingback: Sate Blotongan Salatiga Sejak 1979 — Arif Setiawan
  4. Pingback: Kepiting Gemes Pak Mamo Pemalang Sejak 1989 — Arif Setiawan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Game Development Life Cycle
  • Sate Subali Batang Sejak 1971
  • Menghitung Biaya Pembuatan Website pada Modern Web Development
  • Ayam Goreng Tojoyo 3 Sejak 1983
  • Kopi Kapuhan Ketep Magelang
  • Soto Kecik Sokaraja Sejak 1970
  • Kampung Ulam Ngrajek Magelang
  • Gudeg Sagan Jogja
  • Nguping Twitter #12 CV yang OK?
  • Nasi Liwet Bu Parmi Solo Sejak 1989

Recent Posts

  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...