Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Sop Empal Bu Haryoko Muntilan Sejak 1940

Arif Setiawan, December 20, 2020January 3, 2022

Muntilan memang salah satu surganya kuliner di Magelang. Sop Empal Bu Haryoko ini juga yang berkontribusi untuk surga itu. Sudah ada sejak tahun 1940, hingga sekarang dengan setia masih melayani pembeli dengan menu khasnya.

Makanan sop sendiri merupakan sebuah makanan dengan kuah sedap berisi sayuran, seperti potongan wortel, kubis, kentang, buncis, dan lain-lain. Pada dasarnya memang sangat fleksibel, tergantung siapa yang memasaknya. Namun, ada yang sedikit berbeda dengan sop empal Bu Haryoko di Muntilan ini. Di sini menawarkan menawarkan sop yang minimalis dengan tambahan empal yang empuk nan menggiurkan.

Warung ini sendiri sudah dikelola oleh 3 generasi dan tidak membuka cabang di tempat lain. Tempatnya pun masih autentik. Khas warung makan legendaris. Awalnya, warung makan ini dibuka oleh Mbah Karto yang merupakan nenek dari Bu Haryoko yang kemudian diteruskan oleh generasi kedua, yaitu Mbah Ngalim.

Sop Empal Bu Haryoko Muntilan
Sop Empal Bu Haryoko Muntilan
Warungnya masih autentik
Warungnya masih autentik

Sebagaimana para pendahulunya, yakni Mbah Karto yang merupakan neneknya dan Mbah Ngalim yang merupakan ibunya, Bu Haryoko tidak pernah mengubah cara pengolahan dan masih mempertahankan resepnya. Yang menjadikan sop empal di sini makanan yang sangat khas.


Rahasia dari sop empal yang terasa gurih dan begitu lembut di lidah ini adalah di cara pengolahannya. Karena sebenarnya secara umum bumbu-bumbunya tidak jauh berbeda dari warung kebanyakan. Di sini untuk mendapatkan tekstur daging yang empuk dan nikmat, daging yang menjadi bahan utama empal dimasak sehari sebelumnya.

Di pagi hari daging direbus selama satu hingga dua jam kemudian kuahnya disisihkan untuk kaldu sop. Kuah dari daging kemudian dimasak dan diberi bumbu hingga sore hari. Memasaknya pun konon harus menggunakan api kecil supaya daging benar-benar matang dan empuk. Keesokan harinya, daging dihangatkan kembali dengan menggunakan api kecil. 

Yang perlu ditekankan juga adalah alat memasak yang digunakan. Karena supaya bumbu-bumbunya lebih meresap sempurna, alat yang digunakan haruslah tungku yang berbahan bakar arang. Kemudian saat disuguhkan, empal ditimbang setiap porsinya, yaitu sekitar setengah ons.

Satu porsi Sop Empal Bu Haryoko
Satu porsi Sop Empal Bu Haryoko

Meskipun satu porsi di sini isinya minimalis yang terdiri dari sepiring sop bihun, daging empal dan sambal. Proses memasak yang cukup lama ini yang menjadikan sensasi rasa yang luar biasa. Wisata kuliner yang wajib dicoba jika melewati kota Muntilan.


Untuk masalah harga bisa dibilang masih terjangkau untuk makanan legendaris, karena satu porsi sop empal hanya sekitar Rp 20.000, sop bihun saja hanya Rp 5.000 dan es teh atau teh hangat manis hanyalah Rp 4.000.

Warung yang selalu penuh di jam makan
Warung yang selalu penuh di jam makan

Karena tidak buka cabang di tempat lain, maka untuk menikmati makanan ini kalian harus berkunjung ke Jalan Veteran No. 9 Muntilan, tepatnya di belakang klenteng tertua di Muntilan, yaitu Klenteng Hok An Kiong. Usahakan jangan di weekend dan jam makan siang, karena akan selalu penuh.


Harga

Harga menu di warung ini sekitar Rp 20.000.

Lokasi 

Jalan Veteran No.9, Sayangan, Muntilan, Kec. Muntilan, Magelang, Jawa Tengah 56411.

Jam Buka

Warung ini buka setiap hari dari jam 06.00 – 15.00 WIB.


→ 716 readers

Related

#kulinersince Culinary Jawa TengahMagelangMuntilanSop EmpalSop Empal Bu Haryoko

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Game Development Life Cycle
  • Sate Subali Batang Sejak 1971
  • Menghitung Biaya Pembuatan Website pada Modern Web Development
  • Soto Kecik Sokaraja Sejak 1970
  • Kampung Ulam Ngrajek Magelang
  • Ayam Goreng Tojoyo 3 Sejak 1983
  • Kopi Kapuhan Ketep Magelang
  • Gudeg Sagan Jogja
  • Nguping Twitter #12 CV yang OK?
  • Nasi Liwet Bu Parmi Solo Sejak 1989

Recent Posts

  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...