Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Gudeg Yu Narni Sejak 1940

Arif Setiawan, January 31, 2022January 31, 2022

Meskipun belum mainstream banget seperti Gudeg Yu Djum, tetapi Gudeg Yu Narni juga sudah melegenda sebagai salah satu penjual makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Gudeg Yu Narni sudah ada dari tahun 1940, sudah pasti kualitas gudegnya sangatlah terjaga hingga saat ini. Ditambah dengan harga yang termasuk lebih miring dibandingkan gudeg lain yang sama terkenalnya. Awalnya didirikan oleh (alm) Ibu Wito Suwarno dan diteruskan oleh Ibu Narni Suwardi, Gudeg Yu Narni adalah salah satu gudeg yang dapat bertahan 2 hari tanpa pengawet.

Gudeg Yu Narni
Gudeg Yu Narni

Lokasi dari warung yang pertama kali ada di Jalan Margo Utomo, Kebon Dalem (selatan Tugu Pal Putih – Depan Hotel 101 ). Saya sendiri berkunjung ke cabang yang ada di Jalan Magelang km. 11, Beran Lor, Tridadi, Sleman. Karena satu arah juga jika dari Kota Yogyakarta dan mau pulang ke Magelang.

Gudeg Yu Narni yang kelihatannya sepi
Gudeg Yu Narni yang kelihatannya sepi

Awalnya saya sedikit pesimis ketika pertama kali ke sini, karena meskipun tempatnya besar, tapi sekilas terlihat tidak terlalu banyak pengunjungnya. Begitu duduk sambil menunggu pesanan disajikan, wah ternyata pelanggan yang take away satu persatu datang silih berganti dan kebanyakan memesan dalam paketan besek. Ya, salah satu yang membuat nyaman cabang yang di Jalan Magelang ini adalah parkirannya enak dan dekat dengan perempatan lampu merah, sehingga sangat nyaman bagi pembeli yang memang sedang dalam perjalanan ke arah Semarang. Selain tempatnya bersih, nyaman dengan nuansa klasik. Harganya pun terjangkau dan ramah untuk melayani pengiriman luar kota.

Nasi gudeg krecek ati ampela + ayanm suwir
Nasi gudeg krecek ati ampela + ayanm suwir

Saya mencoba memesan yang lumayan menu reguler dan ada di tempat lain juga, yaitu paketan nasi gudeg krecek ati ampela dan nasi gudeg krecek ayams suwir. Bedanya andalan di sini adalah gudeg kering. Dan ternyata juga ada gudeg kendil yang biasanaya dipesan untuk oleh-oleh. 

Cita rasa gudegnya enak, gurih, dan tidak begitu manis. Cocok bagi kalian yang mungkin bukanlah lidah Jawa, karena biasanya banyak yang komplain soal makanan manis kalau bukan asli Jawa, wkwk.

Untuk mempertahankan cita rasanya, tentunya proses pemasakan gudeg masih menggunakan cara tradisional, termasuk masih dimasak menggunakan kayu bakar. Sehingga bisa menghasilkan rasa yang khas, yakni percampuran antara rasa manis, gurih, dan asin.

Harga menu di sini sangat bervariasi, tergantung apa yang dipesan, mulai dari Rp 12.000 hingga ratusan ribu rupiah. Silahkan disesuaikan dengan budget dan selera ya.

Jika kalian bingung mau makan gudeg yang mana ditambah dengan menghindari macetnya dalam Kota Yogyakarta, saya sarankan ke arah Jalan Magelang saja untuk menikmati gudeg di sini, sehingga tidaklah perlu bingung-bingung soal parkir dan hiruk pikuk perkotaan.


Harga

Harga menu di rumah makan ini mulai dari Rp 12.000 belum termasuk nasi.

Lokasi 

Pusat: Jalan Kaliurang km. 4,5 Karangasem CT III/19 (Utara Fakultas Kehutanan UGM)
Cabang 1 : Jalan Palagan Tentara Pelajar 102 (Monjali ke utara 200 meter)
Cabang 2 : Jalan Magelang km. 11, Beran Lor, Tridadi, Sleman
Warung: Jalan Margo Utomo, Kebon Dalem (selatan Tugu Pal Putih – Depan Hotel 101)

Jam Buka

Rumah makan ini buka setiap hari dari jam 05.00 – 19.30 WIB.


→ 369 readers

Related

#kulinersince Culinary GudegGudeg Yu NarniSlemanYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat
  • Pecel Kawi Malang Asli Sejak 1975
  • Sate Winong Purworejo Sejak 1968
  • Susu Segar Shi Jack Solo Sejak 1986
  • Soto Bu Misdar Purbalingga Sejak 1982
  • Kok Tong Kopi Sejak 1925
  • Soto Triwindu Solo Sejak 1939
  • Srabi Notosuman Solo Sejak 1923
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969

Recent Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...