Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Soto Triwindu Solo Sejak 1939

Arif Setiawan, December 17, 2023December 17, 2023

Soto Triwindu merupakan nama yang diberikan oleh pelanggan warung soto ini, bukan nama asli yang diberikan oleh pemiliknya. Sudah berjualan sejak tahun 1939 di Kota Solo, nama asli dari warung ini adalah Pringgondani. 

Nama Soto Triwindu lebih mudah dikenal karena warung ini berada di dekat Pasar Triwindu, pasar yang isinya pedagang yang menjual barang-barang antik. Setelah sekian lama, lambat laun, nama kedai berubah menjadi Soto Triwindu.

Soto Triwindu Solo
Soto Triwindu Solo

Hingga kini warung soto ini tidak pernah membuka cabang dan menjadi salah satu kuliner soto legendaris di Solo. Meski tempatnya bisa dibilang nylempit, tetapi setiap hari sangat ramai dikunjungi oleh pembeli.

Yang berkunjung ke sini pun beragam, mulai dari dalam negeri hingga luar negeri. Orang-orang terkenal di Indonesia pun sudah pernah mampir ke sini.

Salah satu yang pasti ke sini sembari pulang kampung halaman adalah Presiden Joko Widodo beserta keluarga. Selain Presiden Jokowi dan keluarga, ada juga Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Mantan Menteri Penerangan era presiden Soeharto, Harmoko, hingga artis seperti Kaka Slank.

Meski sudah terkenal, warung soto ini tetap mempertahankan ciri klasik dengan meja makan yang unik. 

Pengunjung yang sedang menikmati soto, akan ditemani dengan bentuk meja makan yang mirip dengan etalase. Etalase ini berfungsi untuk menyimpan berbagai macam lauk, seperti tempe, iso, kikil, babat, dan lain-lain.

Semangkuk soto dijual dengan harga Rp 16.000. Selain soto, di tempat ini, pelanggan juga dapat menemukan aneka lauk-pauk khas seperti tempe daun, lentho, hingga mendoan.

Soto Triwindu Solo - Harga
Soto Triwindu Solo – Harga

Keunikan rasa pada Soto Triwindu terletak pada kuahnya. Kuah soto cenderung berwarna bening namun memiliki cita rasa daging sapi yang khas. Kuah soto dibuat dengan merebus daging secara langsung. Meski telah matang, daging sapi yang yang digunakan sebagai salah satu isian tetap akan direbus bersama dengan kuah, sehingga membuat aromanya mengental. Kemudian dimasukkan ke kuali.

Tak heran jika rasanya mantap sekali, prosesnya pun lumayan panjang dan sudah pasti menghasilkan rasa yang legit.

Untuk menuju ke tempat ini, biasanya kalian akan diarahkan untuk sedikit berputar ke Pasar Triwindu hingga bertemu papan nama soto berwarna kuning hijau. Untuk parkir, kendaraan kita harus diparkir di pinggir jalan dan harus jalan sedikit masuk gang untuk sampai di lokasi warung.

Bagi kalian yang sedang ke Solo, saya sarankan untuk mencoba soto ini setidaknya sekali ya, ditambah dengan lentho yang mungkin jarang banget bisa ditemukan di daerah lain.

Monggo!


Harga

Harga di warung ini untuk satu porsi adalah Rp 16.000.

Lokasi 

Jl. Teuku Umar, Keprabon, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57131.

Jam Buka

Warung ini buka setiap hari dari jam 05.30 – 15.30 WIB.


→ 154 readers

Related

#kulinersince Culinary GusdurJawa TengahJoko WidodoJokowiSoloSotoSoto DagingSoto TriwinduSurakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Soto Triwindu Solo Sejak 1939
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Ayam Goreng Ninit Magelang Sejak 1983
  • Pengembangan Teknologi di Dunia Konveksi
  • Ayam Penyet Bu Tris Braga
  • Soto Sapi Pak Musthofa Jogja Sejak 1984
  • Aming Coffee Pontianak Sejak 1970
  • Gudeg Bu Tjitro Sejak 1925
  • Sate Subali Batang Sejak 1971
  • Ayam Goreng Tojoyo 3 Sejak 1983

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...