Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Mih Kocok Bandung Mang Dadeng Sejak 1953

Arif Setiawan, December 28, 2024December 28, 2024

Bandung, kota dengan sejuta pesona kuliner, tak pernah kehabisan cerita tentang makanan legendaris. Salah satunya adalah Mih Kocok Bandung Mang Dadeng, yang telah menjadi ikon kuliner sejak tahun 1953.

Mih Kocok Mang Dadeng
Mih Kocok Mang Dadeng

Tempat ini bukan sekadar kedai mi biasa, tetapi juga bagian dari sejarah dan budaya kuliner Bandung yang tak lekang oleh waktu.

Sejarah dan Keistimewaan Mih Kocok Mang Dadeng

Dibuka pertama kali oleh Mang Dadeng pada tahun 1953, Mih Kocok ini dikenal karena resepnya yang autentik dan kaya rasa. Nama “Mih Kocok” sendiri merujuk pada proses pembuatannya, di mana mi dicelupkan ke dalam air panas sambil dikocok dengan saringan besar, menghasilkan tekstur mi yang sempurna.

Lokasi strategis di Jalan Naripan
Lokasi strategis di Jalan Naripan

Rahasia kelezatan Mih Kocok Mang Dadeng terletak pada kuah kaldunya yang gurih, dimasak dengan tulang sapi selama berjam-jam hingga menghasilkan rasa yang pekat dan aromatik. Ditambah dengan kikil yang lembut, bakso sapi yang kenyal, tauge segar, serta perasan jeruk limau, sajian ini menjadi kombinasi yang memanjakan lidah.

Menu Andalan

Selain Mih Kocok klasik, tempat ini juga menawarkan beberapa varian tambahan yang tak kalah lezat. Beberapa menu yang wajib dicoba antara lain:

  1. Mih Kocok Spesial: Dilengkapi dengan potongan daging sapi tambahan.
  2. Mih Kocok Bakso: Cocok bagi pecinta bakso yang ingin merasakan sensasi berbeda.
  3. Mih Kocok Kikil Premium: Kikil dengan tekstur yang lebih lembut dan porsi melimpah.

Setiap porsi disajikan dengan sambal khas Mang Dadeng, yang memiliki cita rasa pedas menggigit, sempurna untuk menambah kelezatan hidangan.

Mih Kocok dengan tambahan ceker ayam
Mih Kocok dengan tambahan ceker ayam

Yang paling terasa adalah kuahnya yang terasa sekali kaldunya hingga kikilnya yang lembut. Selain itu mi-nya pas teksturnya serta baksonya enak.

Lokasi dan Suasana

Mih Kocok Mang Dadeng yang pertama berlokasi di Jalan Banteng No. 67, Bandung. Tempatnya mempertahankan suasana sederhana namun nyaman, dengan sentuhan nostalgia yang membuat pengunjung merasa seperti kembali ke masa lalu. Di sini, kalian akan menemukan dinding yang dipenuhi foto-foto sejarah keluarga Mang Dadeng, serta penghargaan yang menunjukkan dedikasi mereka dalam menjaga kualitas selama lebih dari 70 tahun.

Saya sendiri berkunjung di cabang yang di Jalan Naripan No. 1A. Lebih dekat dengan kawasan Stasiun Bandung dan Jalan Braga, tepatnya di sebelah Warung Ceu Mar. Dan tentunya ga kalah ramai.

***

Mih Kocok Bandung Mang Dadeng bukan hanya sekadar kuliner, tetapi juga simbol dedikasi dan konsistensi dalam menjaga tradisi. Jika kalian berkunjung ke Bandung, pastikan untuk mampir dan merasakan langsung kelezatan yang telah melegenda ini. Mih Kocok Mang Dadeng bukan hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga menghidupkan kembali kenangan akan kuliner khas Bandung yang tak terlupakan.

Jadi, tunggu apa lagi? Masukkan Mih Kocok Mang Dadeng ke dalam daftar perjalanan kuliner kalian berikutnya!


Harga

Harga satu porsi menu di sini mulai dari Rp 35.000.

Lokasi

Jl. Naripan No.1A, Braga, Bandung Tengah, Kota Bandung, Jawa Barat 40111.

Jam Buka

Warung ini buka setiap hari pukul 10.00 – 22.00 WIB.


→ 34 readers

Related

#kulinersince Culinary BandungJawa BaratMih KocokMih Kocok Mang DadengNaripan

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Danau Beratan Bedugul Bali
  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969
  • Getuk Goreng Haji Tohirin Sejak 1918
  • Sate Subali Batang Sejak 1971
  • Kopi Kapuhan Ketep Magelang
  • Pondok Rahayu Muntilan Sejak 1989
  • Kupat Tahu Pojok Magelang Sejak 1942
  • 7 Wisata Kuliner Legendaris di Surabaya yang Wajib Dicoba
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...