Menghadiri Pernikahan Adat Bali di Tabanan Arif Setiawan, November 22, 2025November 23, 2025 Bali selalu menawarkan alasan untuk kembali, namun perjalanan kali ini terasa lebih spesial karena untuk menghadiri acara pernikahan adat Bali. Pura yang sangat ikonik dari Bali Selain menikmati momen bahagia, perjalanan ini juga menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi Bali dari sudut yang lebih tenang dan berbudaya. Dari Yogyakarta International Airport Menuju Bali Perjalanan dimulai dari Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Setelah proses check-in dan keamanan, penerbangan menuju Bali hanya memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit hingga mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Perjalanan ini juga merupakan perjalanan pertama menggunakan pesawat bagi anak saya yang berusia 4 tahun. Sebagai orang tua rasanya sedikit campur aduk, antara mau mengenalkan ke anak tentang transportasi udara ini sekaligus penasaran gimana reaksinya ketika naik pesawat, haha. Alhamdulillah semua lancar dan tidak ada kendala, malah anaknya excited. Padahal lumayan sering mabuk ketika dibawa perjalanan darat terutama di daerah jalur pegunungan. Tapi ini malah aman-aman saja naik pesawat. Sesampainya di bandara, suasana Bali langsung terasa, aroma wangi bunga, sapaan ramah, serta sentuhan arsitektur khas yang selalu menyambut setiap wisatawan yang berkunjung. Transit dan Menginap di Sanur Daripada langsung menuju Tabanan, kami memutuskan untuk menginap semalam di Sanur. Lokasinya strategis, tidak terlalu jauh dari bandara dan memiliki suasana yang jauh lebih tenang dibanding Kuta atau Seminyak. Di Sanur, banyak pilihan penginapan, kafe, dan restoran tepi pantai. Sunset di Pantai Sanur menjadi pembuka perjalanan yang menyenangkan, tenang, hangat, dan terasa sangat Bali. Setelah itu, kami hanya mencari makan malam dan lanjut istirahat di hotel saja. Perjalanan Darat ke Tabanan Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan menuju Tabanan menggunakan mobil sewaan. Perjalanan sekitar 1–1,5 jam, melewati area persawahan, desa-desa, serta pemandangan hijau yang menenangkan. Tabanan dikenal sebagai salah satu daerah dengan budaya Bali yang masih sangat kuat. Banyak pura keluarga, bale adat, dan tradisi yang terus dijaga turun-temurun. Menghadiri Pernikahan dengan Adat Bali Momen utama perjalanan ini tentu saja menghadiri pernikahan teman. Upacara adat Bali terasa begitu sakral dan penuh makna. Mulai dari prosesinya yang menurut saya tidak terlalu heboh karena hanya dilakukan oleh keluarga inti saja, busana adat yang elegan, tabuhan gamelan, hingga wangi dupa yang memenuhi udara—semuanya menegaskan keindahan budaya Bali. Sebagai tamu, pengalaman ini bukan hanya menghadiri pesta, tetapi juga belajar menghargai filosofi hidup masyarakat Bali yang erat dengan spiritualitas dan kebersamaan. Menikmati Tabanan: Tenang, Hijau, dan Bersahaja Selain acara pernikahan, Tabanan menawarkan lanskap alam yang cantik. Sawah hijau menghampar, udara bersih, dan ritme kehidupan yang berjalan tanpa tergesa-gesa. Inilah Bali yang sering dicari banyak wisatawan—otentik dan damai. Rute Pulang: Tanah Lot, Pantai Batu Bolong, dan Canggu Sebelum kembali ke Sanur, saya menyempatkan perjalanan singkat ke beberapa destinasi populer: 1. Tanah Lot Ikon wisata Bali ini tetap memukau, terutama saat ombak besar menghantam karang tempat pura berdiri. Meskipun ramai, Tanah Lot tetap memiliki aura spiritual yang kuat. 2. Pantai Batu Bolong Tidak jauh dari Tanah Lot, pantai ini memiliki suasana lebih santai. Banyak peselancar, beach club, dan tempat nongkrong dengan pemandangan laut yang indah. 3. Canggu Canggu adalah perpaduan budaya lokal dan modern—kafe estetik, butik lokal, co-working space, hingga spot sunset favorit. Cocok untuk makan siang atau sekadar menikmati kopi sebelum perjalanan lanjut. Setelah puas berkeliling, saya kembali ke Sanur untuk beristirahat sebelum pulang. Masing-masing pengalaman berkeliling akan saya ceritakan di post terpisah setelah post ini ya, tunggu saja. Kembali ke Yogyakarta Pada hari terakhir, perjalanan menuju Bandara Ngurah Rai terasa seperti menutup babak liburan singkat yang berkesan. Setelah check-in, penerbangan kembali ke Yogyakarta menjadi penanda bahwa perjalanan telah selesai—namun kenangan dan pengalaman budaya tetap melekat. Palihan Sesampainya di YIA, ada satu hasil karya yang menarik yang akan kalian temui ketika landing, namanya Palihan. Karya ini dibuat sebagai sebuah penghormatan pada area yang juga menjadi wilayah bandara YIA, yakni desa Palihan. *** Perjalanan dari Yogyakarta ke Tabanan ini bukanlah sekadar menghadiri pernikahan teman yang menggunakan adat Bali, tetapi juga menyelami budaya Bali, menikmati keindahan alam, mencicipi suasana kota pesisir Sanur, serta menjelajahi ikon wisata seperti Tanah Lot dan Canggu. Bagi siapa pun yang ingin merasakan Bali lebih dari sekadar destinasi wisata—Tabanan dan pengalaman adatnya patut masuk daftar perjalanan berikutnya. → 0 readers Related Indonesia Travel BaliCangguPalihanPantai Batu BolongPernikahan Adat BaliSanurTabananTanah Lot