Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Membuat Kultur Baru Memang Tidak Mudah

Arif Setiawan, February 16, 2014March 14, 2018

Iya, khususnya di dunia internet dan teknologi yang semakin maju ini.

Di luar sana masih banyak sekali sebenarnya hal-hal yang bisa diotomasikan lewat penerapan teknologi. Banyak sekali juga orang-orang yang sebenarnya mampu memberikan solusi otomasi itu (read : orang dengan latar belakang pendidikan IT atau yang menekuninya).

Tapi kenapa masih banyak sekali juga yang masih kolot untuk mempertahankan atau sulit meninggalkan kebiasaan lama? Ya karena memang membuat kultur baru itu tidak mudah, menurut saya.

Mungkin lebih enak saya kasih contoh seperti ini.

Email

 

Jaman dahulu email bukanlah kebutuhan utama seseorang, tapi sekarang email sudah bisa diibaratkan sebagai identitas global, yang bisa digunakan untuk berkomunikasi ke seluruh penjuru dunia, asalkan ada internet. Dan bisa diakses dari berbagai macam platform.

Cloud Service

 

Jaman dahulu, ga dahulu-dahulu amat si, untuk memindahkan data kita pasti membutuhkan disket, flash disk atau harddisk untuk kapasitas yang besar, tapi sekarang sudah banyak layanan gratis yang berbasis cloud computing yang bisa menyimpankan data kita serta melakukan sinkronisasi sehingga kita dapat melakukan akses terhadap data beserta modifikasinya dari berbagai tempat dengan isi yang sama. Saya biasanya menggunakan Dropbox, Google Drive dan Box.

Contoh gamblangnya kalau saya habis download file di komputer tempat kerja, tinggal saya taruh file di folder sinkronisasi, kemudian ketika saya menyalakan laptop di kosan, otomatis isi folder di laptop akan berisi file yang sama dengan folder di komputer kantor, tidak perlu colok flashdisk lagi. Namun, ada satu kelemahan juga yaitu kecepatan sinkronisasinya menyesuaikan kecepatan internet kosan juga, hehe.

Subversion

 

Hal ini sebenernya baru saya kenal sekitar 3 tahun terakhir. Yang mana sudah jadi hal wajib bagi saya jika melakukan development dalam komposisi sebuah tim (read: yang koding ga cuma satu orang) atau buat sendirian juga bisa banget. Intinya si buat sinkronisasi source code agar tidak saling timpa jika ada pengubahan file yang sama dalam satu waktu. Hampir sama dengan layanan cloud, bedanya kita bisa bikin server sendiri dengan mudah, dan historikal, jadi bisa dibalikin ke beberapa versi sebelumnya. Jika layanan cloud bakal menimpa file dengan nama yang sama.

Intinya si memang untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi kultur yang sudah berlangsung lama memang tak cukup mudah. Ada banyak faktor yang bisa diperhitungkan. Salah sedikitnya seperti gambar ini.

Social Media Marketing adalah hal baru, dahulu mungkin iklan hanya sebatas di media massa atau media elektronik saja.

Hampir sama juga kasusnya ketika saya dan tim membuat platform kompetisi futsal : Futsalholic. Sebagian besar pemain futsal dan panitia kompetisi futsal belum terbiasa dengan publikasi hasil pertandinga dan livescore secara online. Lagi-lagi masalah kultur kan ya? Yang mana membutuhkan waktu untuk bisa merubahnya.

Ujung-ujungnya promosi, ga papa lah ya? :))

@ariffsetiawan

 

→ 249 readers

Related

Startup FutsalholicInternetSocial MediaStartup

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Nostalgia ke Purwokerto
  • Hackatron Asia Singapore 2014
  • Soto Betawi Haji Mamat Sejak 1960
  • Pondok Rahayu Muntilan Sejak 1989
  • Perlunya Sistem Investasi di Indonesia
  • Rumah Makan Bagelen Sejak 1979
  • Tentang Cuaca dan Hari Senin
  • Toko Roti Go Purwokerto Sejak 1898
  • The Kiosk Food Market

Recent Posts

  • Menghadiri Pernikahan Adat Bali di Tabanan
  • Pecel Solo Resto di Kota Surakarta Sejak 2002
  • Uprus Coffee Borobudur
  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996
  • Warung Lesehan Mbak Tin Purworejo

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Travel

  • Menghadiri Pernikahan Adat Bali di TabananNovember 22, 2025
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025

Culinary

  • Pecel Solo Resto di Kota Surakarta Sejak 2002November 21, 2025
  • Uprus Coffee BorobudurNovember 14, 2025
  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996November 9, 2025
  • Warung Lesehan Mbak Tin PurworejoNovember 8, 2025
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...