Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Sate Maranggi Warujajar Cianjur

Arif Setiawan, June 7, 2014September 21, 2020

Selepas dari kawasan Gunung Padang dan batalnya rencana ke curug, kami akhirnya memutuskan untuk wisata kuliner saja di Kota Cianjur. Sebelum berangkat saya sudah mempersiapkan referensi dan kebetulan dapet artikel yang cukup lengkap tentang kuliner Cianjur.

Khazanah kuliner pertama yang ingin kami cari sebenarnya adalah Geco Nusasari  di pertigaan jalan Siti Jenab dan Jalan Siliwangi yang merupakan Geco tertua yang ada di Cianjur.

Geco adalah hidangan sepinggan yang terdiri dari irisan ketupat, rebusan
tauge, mie sagu, dengan siraman bumbu tauco yang pekat dengan irisan
daun bawang , bawang putih , kecap dan tomat. Toppingnya adalah irisan
kentang goreng, tahu goreng ditemani kerupuk sagu.

Namun, setelah sampai di kawasan itu ternyata jualannya hanya di siang hari. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat dan ibadah di Masjid Agung Cianjur terlebih dahulu kemudian beralih ke Sate Maranggi.

Sate Maranggi yang kami tuju adalah Sate Maranggi Warujajar yang ada di kawasan Jl. KH Hasyim Ashari dekat dengan Jl. Arif Rahman Hakim dengan jarak yang lumayan dari kawasan Masjid Agung.

Setelah sampai tujuan, ternyata tempatnya sederhana dan tidak terlalu besar, walaupun di pinggir jalan. Sempat sedikit bingung juga nyarinya karena kurang kentara tulisan Sate Maranggi Warujajar nya, heheu.

Antri dulu, warungnya rame~

 

Siap santap makan malam

 

Sate Maranggi + Ketan Bakar

 

Sate Maranggi + Nasi Uduk

Satu porsi biasanya berisi 10 tusuk sate sapi dengan harga satu tusuknya Rp 2.000. Disajikan dengan nasi uduk atau ketan bakar Rp 2.000 juga ditambah dengan sambel oncom dan teh hangat. Jadinya masing-masing Rp 22.000.

Katanya si daging satenya direndam terlebih dahulu sehingga seratnya menjadi berwarna kemerahan. Selain itu juga aroma ketumbar dan lengkuas yang kuat menjadi ciri khas.

Sayangnya ada temen kami yang ternyata ga bisa makan daging, jadinya cuma pesen ketan bakar saja, huahaha.

Tertarik untuk mencoba? Silahkan berkunjung ke Cianjur 😀

@ariffsetiawan

 

→ 1239 readers

Related

Culinary CianjurCulinaryJawa BaratSate Maranggi

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (2)

  1. pay says:
    November 28, 2017 at 4:50 am

    wah.. “khazanah” baru nih
    biasa makan yang di Cipanas, bolehlah melilpir kemari

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      November 28, 2017 at 10:23 am

      iya, tapi pinggir jalan gitu kak

      lokal banget, haha

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965
  • Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat Tulungagung Sejak 1992
  • Pendakian Gunung Manglayang 1818 MDPL
  • Kehidupan Tidak Pernah Berakhir
  • Ayam Goreng Tojoyo 3 Sejak 1983
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Nasi Becek Pojok Nganjuk Sejak 1950
  • Warung Makan Bu Darmo Muntilan Sejak 1920
  • Honinbo Shusaku

Recent Posts

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025
  • Bajak Laut Muntilan Fresh SeafoodAugust 17, 2025
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes