Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Mudik Hore

Arif Setiawan, August 2, 2014March 13, 2018
Setelah 6 tahun terakhir mudik lebaran dari Bandung, akhirnya tahun ini saya pertama kali mudik dari Jakarta. Jadinya ya pertama kali juga masuk Stasiun Pasar Senen, heheu.

Siap berangkat dari St PSE
Jika biasanya saya mudik bareng teman-teman rombongan Purworejo atau bahkan sendirian (ko’ mesakke ya? hahahasyemm), kali ini saya mudik bareng rombongan macem-macem, yang disebut Tim Mudik Hore.
Ada yang dari Malang, Kediri, Jember, Solo, Salatiga, Magelang, Jogja dan saya sendiri Purworejo. Alhasil, waktu pemesanan tiket kereta di bulan Mei lalu terjadi diskusi panjang untuk menentukan akan naik kereta mana, yang tentunya diharapkan bisa menjangkau semua daerah tujuan itu. Tadinya ada beberapa pilihan kereta baik kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi. Dan tentunya tim hore ini lebih memilih yang murah meriah, wkwk. Ada beberapa pilihan seperti Krakatau Ekspres (Merak – Kediri), Majapahit Ekspres (Pasar Senen – Malang) dan Matarmaja Ekspres (Pasar Senen – Malang). Dan akhirnya pilihan jatuh pada kereta Matarmaja yang harganya Rp 65.000 kelas Ekonomi AC (fyi, kereta ini yang ada di film 5 cm itu, haha).
Komposisi tim hore ini otomatis terbagi menjadi 2, yaitu rombongan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk rombongan Jawa Tengah akan turun di Stasiun Solo Jebres, sedangkan rombongan Jawa Timur turun di stasiun tujuan masing-masing.
Karena namanya tim hore ya ada-ada aja kelakuan, mulai dari bawa barang makanan kecil yang banyak yang bisa bikin gerak dikit makanan jatuh, hingga ada yang bawa ramuan pisang ijo dari ibunda tercinta + sendok stainless steel buat dimakan di kereta (bukan sendok plastik! damn it.). Pokoknya lebih banyak kebutuhan tersier daripada kebutuhan primer dan sekundernya :)).
Misang Ijo
Selfie edisi mudik
Perjalanan kereta lewat jalur utara Jawa ternyata memang lebih cepat karena sudah double rel. Saya sendiri belum sempat tidur di kereta tiba-tiba sudah sampai Pekalongan, kemudian Semarang Poncol yang selanjutnya sudah Solo Jebres.
Sekitar jam 1 malam, rombongan Jateng turun di Stasiun Solo Jebres. Yang kemudian kami nyewa mobil buat mencari sahur yang asih kepagian juga. Rencana awal mau makan gudeg, tapi ternyata belum buka. Akhirnya kami mendarat di warung nasi liwet yang sebelahan sama Susu Segar Shi Jack yang sudah cukup populer di Solo.
Setelah makan, kami melanjutkan jalan-jalan sejenak di Galabo dan kawasan Gladag – Slamet Riyadi sambil menunggu ada angkutan ke rumah Whe di Kartasura.
Galabo

 

Nyobain monopod baru :’D

 

Angkringan Kawasan Gladag – Slamet Riyadi, Solo
Singkat cerita rombongan Jateng ini numpang (tidur) dulu di rumah Whe untuk masing-masing kembali ke kota masing-masing. Untuk rombongan Jatim, pokoknya setau saya udah checkin di kota masing-masing. Yang jelas Andit yang rumahnya Jember masih harus nyambung bis lagi dari Malang, ya resiko rumah di paling ujung sana lah ya, heheu.

Ya beginilah sedikit cerita mudik hore tahun ini, mudik pertama yang pake mampir-mampir dan ga langsung pulang ke rumah.Pripun cerita mudik sampeyan mas mbak sedaya? 😀

@ariffsetiawan

→ 292 readers

Related

Indonesia Travel FriendsJakartaLebaranMudikTrip

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (2)

  1. uDjo says:
    August 5, 2014 at 1:44 am

    wah seru euy..
    murah banget 65000
    bis aja yg ke bandung 75000

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      August 5, 2014 at 2:46 am

      iya kak, masih murah kereta ekonomi AC sekarang, heheu

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Sop Empal Bu Haryoko Muntilan Sejak 1940
  • Bakmi Jowo DU 67 Bandung
  • Istana Maimun Medan Sejak 1891
  • Soto Esto Salatiga Sejak 1953
  • Pendakian Gunung Sindoro 3153 MDPL
  • Ayam Goreng Bu Tini Sejak 1967
  • Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat
  • Ayam Goreng Bu Hartin Sejak 1978
  • Pantai Pandawa Bali
  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969

Recent Posts

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Semesta Resto Borobudur
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes