Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Undur-Undur Laut Pantai Selatan

Arif Setiawan, March 9, 2015September 14, 2020
Masih dari cerita liburan tahun baru.
Salah satu hal yang khas di keluarga saya jika hari libur adalah piknik ke pantai. Ngumpul dulu di simbah kemudian tinggal jalan kaki ke pantainya, karena memang simbah tinggalnya di pesisir selatan Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
Pantai yang dikunjungi bukanlah pantai yang sudah terkenal, tapi pantai yang tak bernama, ibarat pantai pribadi jadinya, haha.
Di pantai yang seperti ini biasanya tidak ada apa-apa, paling cuma ladang semangka atau jagung sama beberapa orang mancing di laut. Tapi beberapa tahun terakhir ini sudah mulai dimanfaatkan sebagai tambak udang dan peternakan ayam.

Ladang Semangka
Tambak Udang
Satu hal yang khas lagi adalah kita ga cuma sekedar berkunjung ke pantai trus main air, tapi sambil nyari yang namanya Undur-Undur Laut. Salah satu spesies yang hidup di pesisir pantai pasir hitam. Hewan ini masih berkerabat dengan udang, kepiting, lobster, dan teritip. Bisa dimasak buat lauk atau cemilan (bisa digoreng langsung atau digoreng dalam bentuk peyek), rasanya gurih. Konon katanya hewan ini mengandung gizi yang bermanfaat untuk mengurangi depresi, haha.
Undur-Undur Laut
Cara nyarinya gimana?
Gampang banget, bagi yang sudah ahli dan sejak lahir hidup di pesisir pantai kayak om saya, haha.
Amati saja garis pantai saat ombak datang dan pergi, dari sana akan terlihat gerakan di antara pasir-pasir atau gundukan kecil mirip dengan batu-batu hitam. Selanjutnya yang harus lakukan adalah mengingat-ingat dimana gerakan tersebut dan segera memburunya dengan tangan kosong tentunya (seperti menggali lubang). Biasanya undur-undur akan berada tak jauh dari tempat semula. Oiya, waktu terbaik untuk mencari undur-undur ini adalah disaat pagi hari setelah sunrise atau senja sebelum sunset.
Biasanya satu keluarga kami dibagi menjadi beberapa bagian, yang cowok-cowok berburu undur-undur ini, ibu-ibu bagian nangkep dan masukin ke plastik dan anak-anak kecilnya mainan pasir.
Biasanya kami berhenti mencari undur-undur setelah dapat satu plastik besar. Itu cukup buat lauk makan satu keluarga besar dan udah jadi cemilan malam sambil ngopi, heheu.
Undur Laut Goreng
Ya begitulah salah satu hal yang selalu saya rindukan jika mudik ke rumah, hehe.
Gimana dengan keluarga kalian? Ada kebiasaaan nyentrik juga ga?
@ariffsetiawan

→ 5689 readers

Related

Indonesia Travel FamilyPantaiPurworejoUndur-Undur Laut

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (14)

  1. Ilhabibi says:
    March 16, 2015 at 1:32 am

    wah baru tau ada yg namanya undur2 laut, itu bukannya kumang ya?di foto ga jelas bonk bentuknya kaya giman, coba di zoom kek.
    btw, kali2 boleh nih mampir di tempatnya simbah, seru kayaknya 😀

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      March 16, 2015 at 2:13 am

      bukan kumang kak, beda. soalnya dia ga kayak rumah, cuma cangkang gitu, haha

      Reply
  2. sudjari says:
    January 8, 2016 at 7:45 am

    Wah itu rasanya enak gurih seperti udang, itu saudaranya udang lobster; saya menyebutnya ” UDANG CEBOL ” ha ha ha ha……………………

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      January 8, 2016 at 8:29 am

      iya enak gurih mas, haha

      Reply
    2. Ryy says:
      November 30, 2021 at 9:06 am

      Kalau daerah saya namanya tempenyol

      Reply
      1. Arif Setiawan says:
        November 30, 2021 at 9:11 am

        daerah mana ini?

        Reply
  3. sudjari says:
    January 8, 2016 at 8:40 am

    Menurut posting mbak Esky Purba Septina , Emerita sp. mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Dalam setiap 100 g (berat kering) undur-undur laut mengandung mineral Besi (Fe) sebesar 2,44 mg dan Tembaga (Cu) sebesar 0,348 mg. disamping protein (30-40 % berat bahan), lemak serta mineral lain. Sebagai hewan yang termasuk crustacea, undur-undur laut diduga merupakan penghasil khitin yang cukup besar. Disamping itu, undur-undur laut diduga mengandung asam lemak omega-3 yang cukup tinggi sekitar 0,29-0,32 %. Yang seperti kita tahu,omega-3 berguna untuk pertumbuhan otak.

    Reply
  4. sudjari says:
    January 8, 2016 at 8:49 am

    Gimana kang menurut anda, apakah boleh saya mempopulerkan undur undur laur ” SI UDANG CEBOL ” dipasarkan di kota kota , agar para konsumen dalam kota tidak usah datang kepantai selatan untuk mendapatkan undur undur laut. mengingat kandungan gizinya yang cukup tinggi, bisa dijadikan sumber gizi alternatif keluarga/ sedulur sedulur saya yang dikota kota, ha ha ha ha……………………

    Reply
  5. nining nofiyanti says:
    June 7, 2016 at 8:12 pm

    .aq juga usaha suply undur2 laut ke pedagang oleh2 di dekat rumahku,,
    .itu juga dari Purworejo bang,,

    Reply
  6. Supriyadi says:
    March 14, 2017 at 3:45 am

    Saya kemarin berburu undur2 laut dpt banyak.. hehe lumayan bwat cemilan di rumah.

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      January 18, 2018 at 11:01 am

      iya, enak juga buat cemilan, wkwk

      Reply
  7. Mahdalin azmi says:
    January 17, 2018 at 4:51 pm

    Enak bgt itu yutuk,, ak dl pertama kali kenal di pantai daerah kebumen. Sayang sekali klo kangen yutuk jauh bgt dari rumah tinggal ku..

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      January 18, 2018 at 11:03 am

      iya, banyak banget di pantai selatan jawa tengah itu

      Reply
  8. Istana Koi says:
    November 28, 2019 at 1:37 pm

    Undur-undur laut kalau dimasak gimana rasanya Mas Arif? Jadi penasaran.. Soalnya di sini nggak ada yang jualan kayak gitu..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Soto Kecik Sokaraja Sejak 1970
  • Sate Sapi Pak Kempleng Ungaran Sejak 1960
  • Pondok Rahayu Muntilan Sejak 1989
  • Kopi Badhek Borobudur
  • Tumpeng Menoreh, Wisata Baru Andalan Akamsi Gelangprojo
  • Toko Roti Mandarijn Orion Sejak 1932
  • Gudeg Bu Tjitro Sejak 1925
  • Ingin Bepergian Naik Bus? Baca 6 Tips Packing Aman Ini
  • Rumah Makan Bagelen Sejak 1979

Recent Posts

  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?
  • Cloud VPS vs Managed VPS: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025
  • Mih Kocok Bandung Mang Dadeng Sejak 1953December 28, 2024

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes