Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Sate Maranggi Cibungur Purwakarta Sejak 1991

Arif Setiawan, September 6, 2017January 3, 2022

Ketika mendengar kata “Maranggi” pasti yang terbayang adalah makanan yang dipadukan dengan bumbu kecap. Istilah ini banyak digunakan di daerah Jawa Barat dan paling sering dikaitkan dengan makanan sate. Walaupun kadang ada yang menyajikannya dengan ayam atau ikan yang dibakar atau digoreng.

Nah, sekitar 3 km dari Gerbang Tol Cikampek ada Warung Sate Maranggi yang sangat terkenal yaitu Sate Maranggi Cibungur. Sate Maranggi di sini terkenal akan rasa khasnya yang manis dan gurih, walaupun tanpa kecap sekalipun. Konon karena cara membuatnya tidak seperti sate lain yang langsung dibakar, tetapi dagingnya direndam bumbu terlebih dahulu selama beberapa saat.

Sampai di lokasi kita akan bisa melihat deretan bangku-bangku dan meja yang panjang yang tak pernah sepi pengunjung, serta tempat membakar sate yang bisa membuat pengunjung terkesima.

Lokasi Sate Maranggi Cibungur
Area pembakaran sate
Tempat pembakaran yang heboh

Menu yang ditawarkan ada banyak pilihan, mulai dari sate kambing, sate sapi, sate ayam. Semuanya bisa dipastikan dagingnya empuk, bumbunya meresap di dagingnya dan ada sensasi wangi ketumbar dan bawang.

Lebih mantap lagi ditambah dengan bumbu ‘salsa’ yang khas dari Sate Maranggi Cibungur ini, yang terbuat dari irisan tomat setengah matang yang dicampur dengan cabe dan bawang. Menghasilkan rasa asam dan pedas yang kontras dengan rasa sate, tetapi malah jadi kombinasi yang enak di mulut.

Sate yang siap disantap bersama es kelapa muda

Bagi yang memang laper banget, bisa langsung mengambil nasi yang sudah dibungkus dengan daun pisang yang sudah tersedia di sudut masing-masing meja makan. Kombinasi dengan nasi hangat ini juga enak sekali.

Sate Maranggi + Bumbu Salsa + Nasi

Untuk bisa menikmati satu porsi yang cukup lengkap ini kita harus mengeluarkan uang yang lumayan, yaitu Rp 40.000 (Sate) + Rp 6.000 (Nasi) + Rp 15.000 (Es Kelapa Muda). Tapi akan terbayar dengan rasa yang mantab jiwa.

Selain sate, masih banyak pilihan menu lain seperti ayam bakar, ikan bakar, pepes ati ampela, sop kambing, soto daging, gado-gado, karedok, siomay, dll.

Saya sendiri sudah beberapa kali ke sini dan memang terbukti nagih, hehe.

Salah satu yang sempat didokumentasikan yaitu bareng Geng Jatihandap dan Nashir sebelum tiba-tiba memutuskan untuk Piknik ke Cirebon.

Geng Jatihandap + Nashir

Warung sate yang dulunya dirintis oleh Hj. Yetti ini tidak membuka cabang di tempat lain, sehingga cuma bisa dinikmati di sekitar Tol Cikampek itu.

Selamat Mencoba! 😀

→ 751 readers

Related

#kulinersince Culinary CibungurCikampekJawa BaratPurwakartaSate MaranggiSate Maranggi Cibungur

Post navigation

Previous post
Next post

Comment

  1. ADEL says:
    October 15, 2018 at 9:59 am

    yee aku pernah loh nyobain sate maranggi itu sate yang terkenal dikalangan Bandung walaupun itu di daerah purwakarta, tapi banyak orang yang rela jauh jauh untuk datang dan membeli sate nya dan emang enak sih

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Perbedaan Domain .COM, .ID, dan .NET
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Berkunjung ke Lawang Sewu Semarang
  • Soto Pojok Pak Dul Muntilan Sejak 1969
  • Taman Kyai Langgeng Magelang, Rekomendasi Wisata Anak di Wilayah Kedu
  • Soto Podjok Kediri Sejak 1926
  • Bandung Setelah Peringatan KAA
  • Gudeg Sagan Jogja
  • Nostalgia ke Purwokerto

Recent Posts

  • Perbedaan Domain .COM, .ID, dan .NET
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Semesta Resto Borobudur
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...