Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan

Arif Setiawan, July 12, 2025July 12, 2025

Geblek Pari Nanggulan adalah destinasi yang tidak boleh kamu lewatkan jika sedang mencari tempat kuliner yang menawarkan suasana pedesaan yang asri. Terletak di tengah hamparan sawah yang hijau dan berlatar belakang pegunungan Menoreh, tempat ini menyuguhkan kombinasi sempurna antara kenikmatan rasa makanan tradisional khas Kulon Progo dan keindahan panorama alamnya.

Geblek Pari Nanggulan
Geblek Pari Nanggulan

Lokasi dan Suasana

Geblek Pari terletak di kawasan Dusun Pronosutan, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasinya cukup mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi, sekitar 40 menit dari pusat kota Yogyakarta. Jalannya yang melewati perkampungan dan area persawahan membuat perjalanan menuju ke sana sudah menjadi bagian dari pengalaman.

Begitu sampai, kamu akan langsung disambut oleh suasana pedesaan yang tenang dan menenangkan. Warung makan ini dibangun dengan konsep tradisional, menggunakan material bambu dan kayu, serta beratap ilalang, memberi kesan alami dan sederhana. Sambil menunggu makanan, kamu bisa menikmati pemandangan sawah yang terbentang luas, suara alam, dan semilir angin yang menyegarkan.

Menu Andalan: Geblek dan Teman-Temannya

Sesuai namanya, menu andalan di sini adalah geblek — makanan khas Kulon Progo yang terbuat dari tepung tapioka dan bawang putih, lalu digoreng hingga renyah di luar dan kenyal di dalam. Rasanya gurih dan cocok disantap bersama tempe garit, tahu bacem, ataupun sambal pedas manis.

Selain geblek, kamu juga bisa mencicipi berbagai menu tradisional lainnya seperti:

  • Tempe garit
  • Tahu bacem
  • Sayur lodeh
  • Gudeg krecek
  • Ayam kampung goreng
  • Nasi merah atau nasi tiwul
  • Wedang uwuh, teh poci, dan kopi tubruk

Makanan di sini disajikan dengan gaya prasmanan, sehingga kamu bisa memilih sendiri lauk yang kamu inginkan. Harganya pun sangat ramah di kantong, cocok untuk wisatawan lokal maupun backpacker.

Spot Foto dan Aktivitas Menarik

Selain makan, kamu juga bisa berfoto di jalan ikonik Pronosutan, yaitu jalan kecil yang membelah area persawahan dan sering dijadikan spot foto favorit. Banyak pengunjung yang datang khusus untuk bersepeda santai atau sekadar menikmati golden hour di sore hari.

Tempat ini juga sering menjadi pilihan untuk foto pre-wedding karena suasananya yang romantis dan alami. Jika beruntung, kamu bisa menyaksikan petani yang sedang membajak sawah atau menanam padi — pengalaman langka bagi kamu yang terbiasa dengan hiruk-pikuk kota.

Tips Berkunjung ke Geblek Pari Nanggulan

  • Datanglah saat pagi atau sore hari agar tidak terlalu panas.
  • Jangan lupa membawa kamera atau ponsel karena banyak spot foto menarik.
  • Jika datang di akhir pekan atau hari libur, usahakan datang lebih awal karena tempat ini bisa sangat ramai.

Geblek Pari Nanggulan bukan hanya tempat makan, tapi juga tempat untuk rehat sejenak dari kehidupan kota, menikmati makanan tradisional, dan mengapresiasi kearifan lokal yang masih terjaga. 

Kalau kamu sedang merencanakan liburan ke Yogyakarta, pastikan tempat ini masuk dalam daftar kunjunganmu.

📍 Alamat: Pronosutan, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta
🕒 Jam Buka: Setiap hari, pukul 07.00 – 17.00 WIB

Jika kamu punya pengalaman seru saat mengunjungi Geblek Pari, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar ya!


→ 17 readers

Related

Culinary Geblek Pari NanggulanKulon ProgoYogyakarta

Post navigation

Previous post
Next post

Comment

  1. puti says:
    July 20, 2025 at 2:40 pm

    Terima kasih sudah mengangkat kearifan lokal!

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Padang Jawa
  • Lokasi Baru Padang Jawa
  • Bu Wardo
  • Lokawisata Baturraden Sejak 1928
  • Undur-Undur Laut Pantai Selatan
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Gudeg Yu Narni Sejak 1940
  • Anak Komplek

Recent Posts

  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025
  • Bajak Laut Muntilan Fresh SeafoodAugust 17, 2025
  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...