Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Perlunya Sistem Investasi di Indonesia

Arif Setiawan, March 12, 2014March 14, 2018

Sore ini, tanggal 12 Maret 2014 saya dan anak-anak kosan Putra Bangsa lagi asik mantengin Metro TV acara Mata Najwa. Kebetulan yang diundang adalah beberapa bupati/walikota yang lumayan berprestasi dan `bener`.

Ada 3, yaitu Pak Suyoto (Bupati Bojonegoro), Pak Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng) dan Pak Ridwan Kamil (Walikota Bandung). Kesamaan dari ketiganya adalah sama-sama berasal dari kalangan akademis dan mempunyai visi membangun daerah yang dipimpinnya dengan jelas dan realistis. Jika ingin tahu lebih jelas tentang prestasi beliau-beliau ini tinggal googling aja ya.

Satu hal yang menjadi sorotan saya adalah kalimat penutup dari Pak Ridwan Kamil sebelum pamitan dari acara MN ini.

Kota-kota di Indonesia ini belum akan bisa maju jika hanya mengandalkan dana dari APBD saja, harus ada sumber eksternal lainnya.

Apa saja sumber eksternalnya? Banyak!

Salah satunya ya sistem investasi. Pihak pemerintah bisa menggandeng korporasi atau perusahaan untuk ikut andil dalam pembangunan daerah dan akan mendapatkan rewards tertentu sesuai dengan porsinya. Jadinya tidak melulu yang ada di pikiran jajaran pemerintah itu cuma memanfaatkan uang APBD, pajak dan atau hutang. Mau jadi apa?

Saya pernah melihat talkshow di salah satu stasiun TV di Indonesia ini yang mana narasumber merupakan anggota DPR dan beliau selalu merujuk bahwa pembangunan didasarkan pada pajak tiap tahun yang meningkat dan kemungkinan kesempatan hutang ke luar negri. Maksudnya apa Pak? *geleng2*

Lha wong ga usah hutang aja bisa ko’.

Contohnya Pak Nurdin yang di Bantaeng yang berhasil mendapatkan hibah beberapa ambulan dari Jepang secara gratis beserta biaya kirimnya dengan memanfaatkan kolega bisnisnya di Jepang. Selain itu, ada Pak Ridwan Kamil yang memanfaatkan ilmu arsitektur dan studi banding ke negara lain untuk merombak tata Kota Bandung serta perencanaan ekonomi kreatifnya. Dan Pak Suyoto yang membawa iklim demokrasi dan digital di Bojonegoro hingga beliau pernah diundang ke MIT, Boston untuk acara Global Forum.

Menurut saya pribadi juga, sebenarnya jika para pemimpin daerah tingkat 2 ini melaksanakan eksekusi program pemerintah sesuai dengan seharusnya ditambah beberapa inovasi, maka tidak usah ragu jika Indonesia bisa maju juga. Karena sekitar 70% eksekusi pergerakan negara ini dilakukan oleh Bupati/Walikota, 25% oleh Provinsi dan sisanya Pemerintah Pusat, menurut Ridwan Kamil ketika beliau hadir di acara Hackathon Pemilu kemarin.

Alhamdulillahnya si sudah mulai ada beberapa bupati dan walikota di Indonesia yang punya visi yang bagus. Bisa sedikit lega.

Kelewatan belum nonton acaranya? Cari aja di Youtube coba :D.

Thanks for reading.

@ariffsetiawan

 

→ 133 readers

Related

Random DailyIndonesiaMata NajwaNurdin AbdullahOpiniPutra BangsaRidwan KamilSuyoto

Post navigation

Previous post
Next post

Comment

  1. Eren Haikal says:
    October 6, 2016 at 5:43 pm

    Semoga semakin banyak daerah yang melakukan inovasi ya.

    Kita punya buanyak sumber SDA, tinggal meningkatkan SDM-nya

    Setuju dengan tulisan ini. 😀

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Ayam Goreng Bu Hartin Sejak 1978
  • Sate Kambing Bu Hj. Bejo Sejak 1971
  • Gudeg Yu Narni Sejak 1940
  • Kok Tong Kopi Sejak 1925
  • Nasi Rames dan Sop Pak Miran Gombong Sejak 1980
  • Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat Tulungagung Sejak 1992
  • Sego Welut Pancar Magelang
  • Sekitar Balai Kota Surakarta
  • Sate Kerang Rahmat Medan Sejak 1957
  • Menu Solaria yang Ga Pernah Bikin Bosan

Recent Posts

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Semesta Resto Borobudur
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes