Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir

Arif Setiawan, July 1, 2016April 26, 2020

Sekilas dari judulnya postingan ini bakal seperti mau curhat ya? haha. Tapi bukan, karena itulah nama salah satu restoran vegetarian di Bandung, nama panjangnya Kehidupan Tidak Pernah Berakhir, biasanya disingkat dengan nama KEHIDUPAN. Lokasinya di Jalan Pajajaran No. 63, dekat dengan perempatan Istana Plaza arah balik dari bandara.

IMG_3321 Kala itu saya ke sana bareng Myaband (lagi), iya, Mira, Riwe, Riezan, wkwk.

Di bagian depan restoran merupakan toko yang menjual Kerupuk Kehidupan, kerupuk yang terbuat dari rumput laut yang digoreng crispy. Sedangkan bagian utama merupakan restoran dengan desain unik dominan warna putih biru dan hiasan bunga matahari artificial yang membuat kita merasa ada di kebun, serta berbagai campaign tentang vegetarian.

IMG_3326Bagi saya yang cenderung karnivor, merasakan makanan vegetarian merupakan sebuah sensasi baru, makan makanan tanpa ada unsur dagingnya.

IMG_3322

Cara memesan makanan di Kehidupan Tidak Pernah Berakhir ini adalah antri dan tinggal tunjuk. Dengan model paket makanan Nasi + 4 Sayur = Rp 8.000 saja. Kalau mau nambah menu lain ya tinggal tambah aja dari harga paket tadi.

MURAH BANGET!

Untuk makanan sekelas makanan olahan di restoran, terlebih lagi dilabeli tanpa MSG, tanpa BAWANG dan tanpa SANTAN. Dan semua sayuran dicuci dengan air garam supaya pestisidanya berkurang.

Nasi + 4 Sayur
Nasi + 4 Sayur

Yang paling menarik perhatian saya adalah di sini ada menu daging seperti sate, susis, rolade, bola udang, sapi lada hitam, rendang, dll. Lah, katanya restoran vegetarian? Lha trus ini apa??

Ternyata daging-daging yang dijual di sini adalah daging sintetis yang dibuat dari bahan vegan juga. Dan punya tekstur sama persis dengan daging. Sama sekali hampir tidak kelihatan kalau itu palsu.

Maem Sate Sintetis
Maem Sate Sintetis

Dan yang terakhir, di sini terdapat free flow minum air putih, bebas ngambil sampai kembung, heheu.

Cocok banget wis buat kuliner kalau pas lagi bokek atau yang masih mahasiswa.

Kalau lagi ke Bandung cobain deh!

eh, ini mau kemana ya? :))
eh, ini mau kemana ya? :))

→ 345 readers

Related

Culinary BandungCulinaryKehidupanKehidupan Tidak Pernah BerakhirMyabandVegetarian

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (3)

  1. journeysn says:
    July 1, 2016 at 11:14 pm

    saya juga awalnya mampir kesini dengan judulnya begitu, akan disuguhkan curhatan wkwkw
    Kalau ke bandung, jadi pengen cobain kesini..

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      July 2, 2016 at 3:18 pm

      iya, harus dicoba sesekali

      Reply
  2. Kehidupan tidak pernah berakhir says:
    July 15, 2016 at 5:51 pm

    Terima kasih atas kunjungan dan ulasan nya. Makanan vegan cocok bagi anatomi tubuh manusia, bisa di cek di google struktur gigi kita, mulut, kuku, usus dll.

    Selain itu mkn VEGAN juga baik bagi tubuh, pikiran, jiwa ( kesadaran), iklim dan lingkungan. Iya benar, vegan adalah solusi utama, termudah, tercepat untuk mengatasi pemanasan global.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat
  • Pendakian Gunung Talang 2597 MDPL
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Pecel Kawi Malang Asli Sejak 1975
  • Warung Pariboro Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta
  • Alun-Alun Purworejo Sejak 1830
  • Ekstens Coffee and Space Jogja: Lebih dari Sekadar Tempat Ngopi
  • Game Development Life Cycle

Recent Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...