Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Ayam Betutu Khas Gilimanuk Bali Sejak 1976

Arif Setiawan, January 2, 2017January 3, 2022

Untuk menutup perjalanan seminggu di Bali, kami memutuskan untuk menikmati kuliner Ayam Betutu Khas Gilimanuk Bali. Lokasinya di daerah Kuta, tepatnya di Jalan Raya Tuban yang sudah dekat dan searah dengan tempat belanja oleh-oleh serta bandara internasional I Gusti Ngurah Rai.

Kuliner ini mungkin memang sudah tidak asing lagi, karena cabangnya pun sudah banyak di luar Bali sekalipun. Tapi masih penasaran gimana rasa ayam betutu yang memang dimasak di Bali.

Ayam Betutu Khas Gilimanuk di daerah Kuta

Sesuai dengan namanya, asal muasalnya dari daerah Gilimanuk yang berada di kawasan Bali Barat dan sudah ada sejak tahun 1976. Di Gilimanuk pula terdapat pelabuhan yang digunakan sebagai penyeberangan dari dan ke Pulau Jawa.

Perihal sejarahnya sendiri, ayam betutu dulunya merupakan makanan yang dihidangkan untuk acara keagamaan saja, tetapi lambat laun sudah banyak dibuat untuk dijual. Secara tradisional, biasanya daging ayam atau bebek yang diisi bumbu, dibungkus dengan daun pisang, kemudian ditanam dalam lubang di tanah dan ditutup dengan bara api selama 6-7 jam hingga matang. Sekarang ya tentunya cara masaknya sudah dimodifikasi. Apalagi di daerah perkotaan.

Arti dari Betutu adalah daging ayam atau bebek yang masih utuh, dan sudah diambil tulangnya, diisi bumbu dan dimasak. Cara memasaknya bisa diungkep, dipanggang atau direbus.

Satu set hidangan ayam betutu + @enjelsalsabila

Satu set hidangan ayam betutu biasanya disandingkan dengan plecing kangkung, kacang, nasi hangat dan es teh manis. Kita bisa memilih apakah untuk porsi satu, setengah atau seperempat ekor. Dengan rasa yang pastinya pedas dan pekat. Sudah bukan rahasia lagi jika makanan khas Bali memang kaya sekali dengan bumbu. Harganya pun tidak terlalu mahal. Mantap surantap!

Selamat makan!

Dan menikmati ayam betutu biasanya sambil berkeringat karena pedasnya luar biasa (bagi yang ga doyan pedas harap berhati-hati) dikombinasikan dengan cuaca siang hari yang lumayan panas juga, hahaha.

Kepedesen mbak?
Kepedesen mbak?

Pokoknya wajib bangetlah buat makan ayam betutu jika ke Bali, selain nasi campur (ayam atau babi, wkwk). Apalagi yang belum pernah nyoba. Saya juga masih mau kalau buat ngulang, heheu.

→ 554 readers

Related

#kulinersince Culinary Ayam BetutuAyam Betutu GilimanukBaliDenpasarGilimanukKuta

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Soto Kecik Sokaraja Sejak 1970
  • Kopi Badhek Borobudur
  • Pondok Rahayu Muntilan Sejak 1989
  • Toko Roti Mandarijn Orion Sejak 1932
  • Sate Sapi Pak Kempleng Ungaran Sejak 1960
  • Ingin Bepergian Naik Bus? Baca 6 Tips Packing Aman Ini
  • Rumah Makan Bagelen Sejak 1979
  • Tumpeng Menoreh, Wisata Baru Andalan Akamsi Gelangprojo
  • Gudeg Bu Tjitro Sejak 1925

Recent Posts

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?
  • Cloud VPS vs Managed VPS: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda?
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng Yogyakarta

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025
  • Mih Kocok Bandung Mang Dadeng Sejak 1953December 28, 2024
  • Resto Alam Kreo, Makan Sambil Menikmati View Sungai ProgoDecember 21, 2024

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
 

Loading Comments...