Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Berkeliling Kota Vang Vieng

Arif Setiawan, June 14, 2017May 4, 2020

Berkeliling Vang Vieng adalah salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan. Setelah cukup lelah berwisata alam seharian di Vang Vieng ini, sore hari hingga malamnya kami tidak ingin menyia-nyiakan selagi masih ada di kota yang memang dikonsep tourist friendly oleh pemerintah Lao PDR.

Vang Vieng yang sekarang bukan lagi Vang Vieng yang dulu. Kota yang tadinya dikenal sebagai the most ridiculous party scene on Earth kini merupakan kota yang pariwisatanya lebih ramah lingkungan dan kondisinya lebih baik.

Dulu Vang Vieng adalah surganya backpacker. Selain harga yang murah untuk party, kurang adanya regulasi dari pemerintah yang mengatur tentang pariwisata setempat juga mendukung backpacker di berbagai belahan dunia berbondong-bondong berkunjung ke kota ini. Efek sampingnya banyak sekali bermunculan hotel, restoran, dan bar baik di setiap sudut kota maupun di sepanjang Sungai Nam Song.

“It’s just destroying the town and we are losing our culture. The noise, the people naked, alcohol, people vomiting all over the place, sex. It was totally and utterly unregulated tourism.”

“Surga Dunia” banget.

Peringatan di sudut kota Vang Vieng

Kini setelah ada regulasi dari pemerintah sudah jadi lebih tenang dan damai. Meskipun jadi lebih sedikit turis yang datang dan secara otomatis pendapatan masyarakat dari pariwisata pun ikut menurun.

***

Sore itu kami berjalan beberapa blok dari hostel tempat kami menginap dan menemukan warung makan yang kami anggap cocok di selera kami dan semoga halal, hahaha.

Salah satu temple di pusat Kota Vang Vieng
Tipikal warung di Vang Vieng
Pilihan saya jatuh pada noodle soup dan lao coffee

Malam harinya kami sempatkan untuk mampir di cafe yang ada hammock, live music, mbak-mbak nari pake holahoop dan turis-turis yang chill di sekitar api unggun. Menikmati hidup banget sambil pesen… Mineral Lao!

Wakakakak, ngirit bos.

Banyak cafe unyu macem ini
Chill di hammock
Chill di deket api unggun
Balik-balik masih pada party pake lagu Justin Bieber :))

***

Pagi harinya kami hanya akan jalan-jalan bentar berkeliling kota karena kami harus berpindah ke kota selanjutnya di siang hari, yaitu Luang Prabang. Dan ternyata emang Kota Vang Vieng ini lebih mirip semacam ibukota kecamatan gitulah kalau di Indonesia kali ya, cuma udah lumayan banyak guest house dan tempat makannya, heheu.

Salah satu penampakan agen wisata
RSUD Vang Vieng
SD Negeri Vang Vieng
Institut Teknologi Vang Vieng
Asrama Putri ITV
 
 
Tipikal cewek-cewek di Vang Vieng : pake gaya rambut cepol
Beerlao anywhere

GEMES BANGET GA SI PENGEN NYIRAM DEBU-DEBUNYA?? HAHAHA.

***

Siang harinya setelah packing, kami sempatkan untuk makan siang sembari menunggu van yang akan mengantarkan kami dari Vang Vieng ke Luang Prabang. Karena perjalanan bakal ditempuh selama 5-6 jam perjalanan, itu pun setelah menggunakan jalur baru. Jika menggunakan jalur lama katanya bisa sampai 7 jam.

Last day in Vang Vieng
Tipikal jalanan Vang Vieng
Makan + leyeh-leyeh dulu
Sambil makan disuguhi pemandangan kece perbukitan karst yg khas
 
 

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya van yang akan kami tumpangi pun datang. Dan bertolaklah kami ke Luang Prabang bersama dengan mbak-mbak bule, wkwk.

Pit stop to Luang Prabang

Sampai jumpa di Luang Prabang!


→ 295 readers

Related

Laos Travel BackpackerBeerlaoEcole Elementaire De Vang ViengHopital De Vang ViengLaosLuang PrabangTechnical College of Vientiane ProvinceVang Vieng

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (2)

  1. Fanny Fristhika Nila says:
    November 27, 2017 at 9:21 am

    Setelah baca ini, yg aku harepin, moga gampang nemuin hotel tempat aku nginep, dan semoga ga kena radang tenggorokan parah lagi kyk waktu di kamboja, gara2 berdebu parah gini wkwkwkwk..

    Duuh liat debunya, aku lgs megangin muka.. Setebel ama ntr kalo diusap pake kapas dan pembersih hahahahah :p

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      November 27, 2017 at 1:00 pm

      kalau bisa booking online dulu lebih enak buat hotelnya

      iya, siap2 sama debu aja, haha

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Game Development Life Cycle
  • Phuket Resto Borobudur: Menikmati Cita Rasa Thailand di Magelang
  • Srabi Notosuman Solo Sejak 1923
  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Susu Segar Shi Jack Solo Sejak 1986
  • Lokawisata Baturraden Sejak 1928
  • Bajak Laut Muntilan Fresh Seafood
  • Kampung Ulam Ngrajek Magelang
  • Redesign Aplikasi IndiHome
  • Pecel Lele Lela

Recent Posts

  • Pantai Batu Bolong Canggu Bali
  • Tanah Lot: Keindahan Alam dan Spiritualitas yang Menyatu di Bali
  • Staycation di The 101 Bali Oasis Sanur
  • Menghadiri Pernikahan Adat Bali di Tabanan
  • Pecel Solo Resto di Kota Surakarta Sejak 2002

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Travel

  • Pantai Batu Bolong Canggu BaliNovember 26, 2025
  • Tanah Lot: Keindahan Alam dan Spiritualitas yang Menyatu di BaliNovember 24, 2025
  • Staycation di The 101 Bali Oasis SanurNovember 23, 2025
  • Menghadiri Pernikahan Adat Bali di TabananNovember 22, 2025
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025

Culinary

  • Pecel Solo Resto di Kota Surakarta Sejak 2002November 21, 2025
  • Uprus Coffee BorobudurNovember 14, 2025
  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996November 9, 2025
  • Warung Lesehan Mbak Tin PurworejoNovember 8, 2025
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...