Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Alun-Alun Purworejo Sejak 1830

Arif Setiawan, February 19, 2019September 13, 2020

Sebuah alun-alun merupakan salah satu penanda sebuah pusat kota, terutama di Indonesia ini. Termasuk Alun-Alun Purworejo.

Dari sejarahnya sendiri pun alun-alun merupakan sebuah lapangan terbuka atau halaman luas yang berumput dan dikelilingi oleh jalan dan letaknya ada di depan istana atau pendopo tempat kediaman raja, bupati, wedana, camat bahkan kepala desa.

Di Purworejo sendiri letak alun-alunnya memang sangat mengikuti pakem yang ada. Berbentuk segi empat lengkap dengan dua pohon beringin di tengahnya. Di sebelah utaranya merupakan pendopo kediaman bupati dan di sebelah selatan merupakan kantor bupati, sedangkan sebelah barat merupakan Masjid Agung dan sebelah timurnya adalah gereja.

Alun-Alun Purworejo

Alun-alun ini merupakan salah satu yang terluas di Pulau Jawa. Bisa memuat lebih dari empat lapangan sepak bola di dalamnya.

Dan jujur saja, dahulu kondisinya tidak terlalu bersih. Karena seperti biasa, pada malam hari di sisi-sisinya digunakan sebagai warung tenda yang menjajakan berbagai makanan. Namun sekarang lain ceritanya. Alun-alun Purworejo pun mulai dibenahi.

Mari kita lihat di setiap sudutnya.

Tulisan Purworejo dilengkapi dengan air yang mengucur dari bawah

Di sebelah tenggara terdapat tulisan PURWOREJO yang sangat jelas terpampang dan menandakan ini adalah pusat Kabupaten Purworejo.

Gapura Logo Kabupaten

Bergeser sedikit ke barat, tepat di sebelah selatan alun-alun terdapat gapura dengan warna identitas yaitu ungu, dilengkapi dengan logo kabupaten. Gapura ini berada tepat di depan kantor bupati.

Kantor Bupati Purworejo

Bergeser lagi di sebelah barat daya, terdapat panggung kecil lengkap dengan dekorasi tangga nada, mungkin disesuaikan motto Kabupaten Purworejo, yaitu BERIRAMA (Bersih, Indah, Rapi, Aman, dan Makmur). Panggung ini sering digunakan untuk berbagai pertunjukan. Ya, di Purworejo memang masih banyak sekali seni budaya yang dilestarikan.

Panggung di sudut alun-alun

Bergeser ke sebelah barat yang berada tepat di depan Masjid Agung, kini terdapat area untuk duduk santai dan permainan anak-anak.

Area untuk duduk santai
Area permainan anak-anak

Yang menarik perhatian saya adalah adanya Gong Perdamaian Nusantara yang beberapa simbol seperti peta Indonesia, simbol agama yang ada di Indonesia, logo seluruh provinsi dan logo seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Mantap!

Gong Perdamaian Nusantara

Bergeser ke sebelah barat laut, terdapat simbol komoditas dan makanan andalan khas Purworejo, yaitu durian, clorot dan manggis. Menarik.

Durian, Clorot, Manggis

Bergeser ke sebelah utara, bentuknya masih mirip seperti dulu, bedanya bangunan yang ada sudah tidak pake tembok dan berbentuk pendopo.

Prasasti-Prasasti

Bergeser ke timur laut, di sini terdapat semacam prasasti-prasasti yang menjelaskan beberapa sejarah tentang Purworejo, termasuk salah satunya sejarah alun-alun.

Sejarah Alun-Alun Purworejo

Begeser ke sebelah timur, kini terdapat semacam peralatan fitness sederhana dengan masih mempertahankan keberadaan pohon beringin besarnya.


Beginilah kira-kira wajah baru dari Alun-Alun Purworejo yang sudah dibenahi. Lebih rapi, lebih bersih dan lebih nyaman untuk dijadikan tempat tujuan mudik. Asik ya.


→ 2685 readers

Related

Indonesia Travel Alun-Alun PurworejoJawa TengahPurworejo

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Game Development Life Cycle
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Phuket Resto Borobudur: Menikmati Cita Rasa Thailand di Magelang
  • Soto Betawi Haji Mamat Sejak 1960
  • Soto Sinar Pagi Medan Sejak 1962
  • Warung Kebon Ijo Mendut Magelang, Tempat Makan Sejuk di Utara Candi Mendut
  • Soto Bu Misdar Purbalingga Sejak 1982
  • Danau Beratan Bedugul Bali
  • Getuk Goreng Haji Tohirin Sejak 1918
  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969

Recent Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...