Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Kok Tong Kopi Sejak 1925

Arif Setiawan, September 14, 2019January 3, 2022

Kok Tong Kopi merupakan salah satu kedai kopi legendaris yang ada di Pematang Siantar, sudah ada sejak tahun 1925 di sana. Pematang Siantar sendiri lebih sering disebut dengan Siantar saja dan kota kedua terbesar di Sumatera Utara setelah Medan. Lokasinya sebelah tenggara dari Medan ke arah Danau Toba sekitar 128 km.

Saya sendiri bisa menjajal Kok Tong Kopi ini ketika berkunjung ke Medan. Kebetulan sekali sekarang sudah ada cabangnya di bandara Kualanamu. Jadi bagi yang berkunjung ke Sumatera Utara dan tidak sempat ke Siantar pun bisa menikmati menu dari kedai yang sudah ada hampir satu abad ini.

Kedai yang ada di Siantar
Kedai yang ada di Siantar
(Sumber : ottencoffee)

Tentu saja terdapat perbedaan antara kedai asli dan cabangnya. Salah satu yang sangat kentara adalah di bagian menunya. Di kedai aslinya yang ada di Siantar menu yang disajikan hanyalah kopi saja, itupun cuma ada 2, yaitu kopi hitam dan kopi susu dengan variasi panas dan dingin, sedangkan di cabang sudah ada menu tambahan lainnya seperti berbagai macam minuman lain, camilan hingga makanan berat. Yang sangat khas adalah gelasnya yang bertuliskan Kok Tong Kopi Since 1925.

Kedai di bandara Kualanamu
Kedai di bandara Kualanamu

Lim Tee Kee, pendiri pertamanya, adalah seorang perantau dari Tiongkok. Konon Lim Tee Kee melakukan semua prosesnya sendiri untuk membuat kopinya. Mulai dari memilah hanya biji kopi terbaik, menyangrai, meracik sampai menyeduh. 

Nama Kok Tong diambil dari nama anaknya, yaitu Lim Kok Tong yang mulai mengambil estafet usaha kedai kopi di tahun 1978. Hingga saat ini kedai kopi ini dijalankan oleh generasi ketiga keluarga mereka, yaitu Paimin Halim atau yang akrab dipanggil Aktiong.

Kopi yang ada di sini sangatlah nikmat. Manis, tetapi tidak terlalu berlebihan, sangat khas dengan cita rasa kedai kopi yang tua memang. Lebih kental, tidak memiliki ampas, aroma yang pekat, dan juga wangi. Saya percaya mereka masih menggunakan cara yang sama yang sudah ada sejak berpuluh tahun yang lalu.

Cita rasa yang begitu memikat bukanlah tanpa alasan. Hal itu terjadi karena mereka menggunakan biji kopi robusta yang ditanam di dataran tinggi Simalungun. Salah satu daerah pemasok kopi terbesar di Sumatera Utara.

Untuk harganya jangan khawatir, jika di kedai aslinya harga kopinya hanyalah sekitar Rp 10.000 hingga Rp 12.000, ya di cabangnya mungkin lebih mahal sedikit.

Saat ini Kopi Kok Tong Siantar juga telah memiliki beberapa cabang yaitu di Medan, Padang Sidempuan, Sibolga, Pekanbaru, Bagan Batu (Riau) dan Jakarta.

Jadi bagi kalian yang penasaran ingin mencicipi tidak perlu jauh-jauh ke tanah Sumatera Utara memang. Namun, pasti suasanya akan jauh berbeda pastinya kan?


Harga

Harga menu di sini adalah mulai dari Rp 10.000.

Lokasi

Jl. Cipto No.115, Dwikora, Kec. Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara 21145

Jam Buka

Kok Tong Kopi buka setiap hari pukul 06.30 – 23.00 WIB


→ 1046 readers

Related

#kulinersince Culinary CoffeeCoffee ShopKok Tong KopiMedanPematang SiantarSumatera Utara

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Pempek Ny. Kamto Sejak 1984
  • Tentang Wayang Daun Singkong
  • Soto Pojok Pak Dul Muntilan Sejak 1969
  • Soto Bathok Pakde Muntilan
  • Phuket Resto Borobudur: Menikmati Cita Rasa Thailand di Magelang
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Getuk Goreng Haji Tohirin Sejak 1918
  • Toko Roti Mandarijn Orion Sejak 1932
  • Wilayah Karesidenan
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942

Recent Posts

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah Persawahan
  • Rumah Makan Padang Djawa Magelang
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Geblek Pari Nanggulan: Menikmati Masakan Rumahan di Tengah PersawahanJuly 12, 2025
  • Rumah Makan Padang Djawa MagelangJune 14, 2025
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...