Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Kepiting Gemes Pak Mamo Pemalang Sejak 1989

Arif Setiawan, June 1, 2024June 1, 2024

Dari namanya saja Kepiting Gemes ini sudah sangat catchy sekali dan bikin penasaran. Apa si maksudnya nama rumah makan ini? wkwk. Tentunya bagi warga Pemalang sudah tidak asing, tetapi bagi yang berasal dari luar daerah pastinya setelah mendengar jadi pengen mencobanya.

Rumah makan yang lokasinya ada di Jalan Raya Iser, Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah ini sudah menjadi salah satu makanan yang legendaris di wilayah pantura. Sudah melayani pembelinya sejak tahun 1989. Hingga kini pun vibe tempat makannya masih jadul dan cukup orisinil. Saya berkesempatan untuk berkunjung outlet pusatnya di Kabupaten Pemalang ini.

Kepiting Gemes Pak Mamo
Kepiting Gemes Pak Mamo

Menu utama di sini adalah olahan kepiting yang dimasak menggunakan bumbu saus pedas hitam yang membaluri daging kepiting. Rasanya pun sangat nikmat dengan tekstur daging yang sangat lembut. Tentunya bumbu tersebut merupakan resep rahasia keluarga.

Sejarah Kepiting Gemes
Sejarah Kepiting Gemes

Apa yang membuat gemes?

Pertama, pedesnya sangat nendang. Bumbu saus pedas hitam yang membaluri tubuh kepiting terasa lembut ada awalnya. Ini bikin santapan jadi lahap di mulut. Setelah beberapa suapan, rasa pedas itu barulah menjalari sekitar bibir, rongga mulut, hingga lambung pun mulai panas. Buat yang tak kuat pedas jangan coba-coba cari perkara! 

Pemantik gemes kedua, tentu saja daging kepitingnya yang lezat dicocol sausnya yang aduhai. 

Ketiga yang tambah bikin gemes, dan ini pembedanya, Pak Momo sediakan lemper dan munthu alias alat ulekan sambal untuk setiap sajian menu kepiting. Buat apa? Buat mecahin cangkang kepitingnya! Jangan kaget jika di sini sering terdengar suara gubrak-gubrak….! dag-dug-dag…! Ini merupakan sebuah hal menarik ketika konsumen memukuli cangkang kepiting menggunakan ulekan. Penggunaan ulekan untuk memecahkan cangkang kepiting ini adalah “diferensiasi” Pak Momo, dari yang umumnya menggunakan tang khusus di restoran-restoran seafood.

Selain kepiting, kita juga dapat memesan menu lainnya yang lumayan beragam seperti cumi, udang, ikan hingga kerang. Seperti warung seafood lainnya.

Saya tentu saja tidak ingin melewatkan menu utamanya, ditambah dengan variasi cumi, udang, ikan dan cah kangkung lengkap dengan es teh tawar untuk menetralisir rasa seafoodnya. Mantap surantap!

Perlu diketahui bahwa awalnya, Pak Mamo dan istri adalah pemasok kepiting, tentu saja memilih bahan yang bagus dan segar sudah bukan masalah bagi pasangan ini. Hingga akhirnya mereka pun lalu mencoba memasaknya. Tak terasa sejak 1989, kini Kepiting Gemes Pak Mamo sudah memiliki tiga cabang, yaitu di Petarukan, Pemalang, dan juga Pekalongan.

Bagi kalian yang sedang melewati pantura wilayan Jawa Tengah, selain Sate Subali, rumah makan ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk keluar dari tol sejenak untuk mengisi perut dan memberikan kenikmatan kepada lidah kita.

Selamat mencoba!


Harga

Harga di rumah makan ini satu porsi mulai dari Rp 45.000.

Lokasi 

Jl. Perintis Kemerdekaan No.2230, Iser, Kec. Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52362.

Jam Buka

Rumah makan ini buka setiap hari dari jam 08.00 – 21.00 WIB.


→ 255 readers

Related

#kulinersince Culinary Jawa TengahKepitingKepiting GemesPak MamoPemalangSeafood

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Kampung Ulam Ngrajek Magelang
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Rumah Makan Bagelen Sejak 1979
  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Ayam Goreng Bu Hartin Sejak 1978
  • Angkringan Mukti Kebumen, Tempat Nongkrong Murah Dekat Alun-Alun
  • Soto Betawi Haji Mamat Sejak 1960
  • Pendakian Gunung Talang 2597 MDPL
  • Nasi Liwet Bu Parmi Solo Sejak 1989

Recent Posts

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Semesta Resto Borobudur
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...