Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Tentang Branding Pemerintah Daerah

Arif Setiawan, July 31, 2017September 24, 2017

Beberapa hari yang lalu kebetulan saya ada kesempatan buat ngobrol bareng dengan Paman saya yang sekarang bekerja di PMI Cabang Purworejo. Kami dipertemukan di Bandung dalam rangka nikahan sepupu ipar saya. Akhirnya ada anggota keluarga yang nikah, hahaha.

Kemudian ngobrollah tentang kapan mau nyusul tentang sekolah, kerjaan, usaha hingga berujung ke ngomongin pemerintah daerah. Terutama masalah brandingnya.

Ceritanya beberapa waktu yang lalu Paman saya sedang ada study banding antar PMI Purworejo dengan PMI Wonosobo. Purworejo dan Wonosobo adalah kabupaten yang bertetanggaan dan masuk dalam satu wilayah Karesidenan Kedu.

Di akhir acara study banding tersebut katanya ada sedikit hal yang termasuk tidak lazim jika dibandingkan dengan kota lainnya, yaitu adanya sambutan dari pihak Bupati dan Dinas Pariwisata dan beberapa pihak terkait lainnya yang ada urusannya sama branding.

Kenapa branding?

Karena di akhir acara tersebut para peserta diberikan guidelines bagaimana menghabiskan sisa waktu di Wonosobo untuk mampir ke daya tarik yang ada di sana.

Puncak Sikunir Dieng yang mempesona

Monggo mampir di daerah ini itu sana jika ingin merasakan Mie Ongklok, Carica, Purwaceng dan makanan khas lain.

Monggo mampir ke Dieng jika ingin wisata alam.

dst.

Paman saya sedikit heran. Ini acara PMI ga ada sangkut pautnya sama Dinas Pariwisata tetapi kenapa mereka ikut berpartisipasi di sela-sela acara hanya untuk menawarkan daya tarik wisata kota mereka.

Sontak saya langsung menanggapi.

Ya itulah yang dinamakan Pemerintah Daerahnya sudah kenal yang namanya branding.

Bagus sekali. Jadi Pemerintah Daerah sangat terlihat visinya untuk menyediakan market yang seluas-luasnya bagi UKM, IKM lokal yang ada di sana.

Harusnya setiap Pemerintah Daerah di Indonesia bisa seperti itu. Apalagi daerah yang banyak tujuan wisata seperti Wonosobo ini.

***

Setelah ngobrolin tentang Wonosobo, kami pun otomatis membahas kota kami Purworejo. Lalu hening, sambil kami saling tersenyum bareng, haha. Ya karena kami sama-sama tau bahwa tidak terlihat adanya visi seperti itu di kota kelahiran kami. Masih terlalu minim effort untuk menarik wisatawan yang nantinya bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Perlu kalian ketahui Purworejo adalah kabupaten dengan UMR paling kecil se-Jawa Tengah. Yaitu di angka kurang dari Rp 1 juta per bulan. Kebayang ga?

Terakhir malah ada drama relokasi pedagang kaki lima di sekitar Alun-Alun Purworejo. Konflik tersebut tidak bisa dihindari karena pemerintah daerah tidak melakukan proses negosiasi dengan cara bisnis yang sama-sama menguntungkan dengan para pedagang. Konon tujuannya agar alun-alun menjadi lebih bersih, dlsb. Namun, sebenarnya daya tarik apa si dari Alun-Alun Purworejo? Ya karena banyak makanan enak di sana. Kadang sudut pandang bisnis seperti itu yang belum dilihat dari pemerintah. Sebenarnya bisa mencontoh konsep Simpang Lima Semarang untuk menata masalah alun-alun dan pedagang makanan di sekitarnya.

Atau kejadian beberapa tahun terakhir Bupati yang kena kasus KPK, lelah sekali mendengarnya.

***

Saya jadi kangen main ke Wonosobo lagi, dulu sempet rutin hampir tiap tahun ke sana, dari mulai main ke Puncak Sikunir Dieng, Gunung Sumbing, Gunung Prau dan Gunung Sindoro. Yang hampir pasti diakhiri dengan makan Mie Ongklok dan Es Carica.

→ 148 readers

Related

Random BrandingKeduPemerintahPemerintah DaerahPurworejoWonosobo

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Sop Empal Bu Haryoko Muntilan Sejak 1940
  • Bakmi Jowo DU 67 Bandung
  • Istana Maimun Medan Sejak 1891
  • Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat
  • Ayam Goreng Bu Hartin Sejak 1978
  • Pantai Pandawa Bali
  • Rumah Makan Adem Ayem Solo Sejak 1969
  • Ayam Betutu Khas Gilimanuk Bali Sejak 1976
  • Nasi Liwet Bu Parmi Solo Sejak 1989
  • Wisata Mangrove Purworejo

Recent Posts

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • Semesta Resto Borobudur
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan Yogyakarta
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta Bunga

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,225 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025
  • Racikan Kopi Ponti Lempuyangan YogyakartaAugust 21, 2025
  • Sakopi Magelang: Tempat Nongkrong Asik di Kota Sejuta BungaAugust 19, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...