Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Getuk Goreng Haji Tohirin Sejak 1918

Arif Setiawan, October 31, 2022October 31, 2022

Getuk Goreng Haji Tohirin merupakan salah satu pelopor cemilan khas dari daerah Sokaraja, Banyumas yang kini sudah mendunia. Uniknya di Sokaraja sendiri toko getuk goreng yang sudah ada dari tahun 1918 ini membuka 10 cabang yang semuanya ada di Jalan Jenderal Soedirman, Sokaraja.

Camilan yang terbuat dari bahan utama singkong ini memang terkenal dengan sebutan Getuk Goreng Sokaraja. Aslinya ya di Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.

Getuk Goreng Sokaraja
Getuk Goreng Sokaraja

Untuk soal rasa memang sangat khas, karena di daerah Jawa Tengah lain sebuah getuk umumnya memang tidak digoreng. Ketika digoreng, ternyata rasanya bisa jadi lebih gurih, empuk dan manis dari getuk biasanya.

Sejarah Getuk Goreng

Getuk Goreng Sokaraja ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat itu, getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Selanjutnya, getuk yang tidak habis terjual pada hari itu, oleh Pak Sanpirngad digoreng dan dijual kembali. Dan hasilnya ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli. Saat sekarang, getuk yang digoreng bukan lagi merupakan getuk yang tidak laku dijual, melainkan getuk yang sengaja dibuat untuk digoreng.

Sanpirngad mewariskan warung getuknya kepada Tohirin, salah satu menantunya. Di tangan Tohirin, warisan Sanpirngad mencapai masa kejayaan. Dengan keuletan dan kerja kerasnya, Tohirin mampu mengubah sebuah warung nasi rames menjadi tiga buah toko Getuk Goreng di Sokaraja. Oleh anak cucu Tohirin, tiga toko getuk goreng tersebut, kemudian dikembangkan lagi sampai akhirnya menjadi puluhan buah toko yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman, Sokaraja.

Cemilan yang tahan lama

Meski dibuat tanpa pengawet, kuliner dengan ciri khas dibungkus dengan anyaman bambu atau dikenal dengan besek ini dapat bertahan sepuluh hari. Penggunaan besek sebagai kemasan membuat getuk goreng sokaraja semakin unik, menarik, alami, dan terkesan mempertahankan karakter tradisional.

Jika awalnya getuk goreng hanya memiliki rasa original dari gula jawa. Seiring dengan perkembangan jaman dan permintaan pasar, pemilik berinovasi dengan menciptakan berbagai varian rasa, seperti rasa coklat, rasa nangka dan rasa durian tanpa meninggalkan bahan baku utamanya yaitu singkong atau ketela pohon.


Proses pembuatannya tidak menggunakan peralatan khusus. Semua proses pembuatan getuk goreng menggunakan bahan dan peralatan tradisional. Disamping untuk menjaga citarasa yang khas, penggunaan peralatan tradisional ini bertujuan untuk menghindari adanya proses yang tidak terkontrol. Dengan kata lain makanan ini dibuat dengan seratus persen menggunakan tangan manusia tanpa campur tangan mesin (hand-made).

Singkong sebagai bahan utama pembuatan haruslah dipilih dari singkong pilihan dengan tempat panen yang sama. Hal ini dikarenakan, perbedaan tempat panen akan menghasilkan perbedaan rasa yang akan dihasilkan. Bahan selanjutnya adalah gula jawa atau gula merah. Pemilihan jenis gula jawa juga sangat penting, karena fungsinya sebagai bahan pemanis alami. Gula jawa harus didatangkan dari tempat yang sama juga, dengan tujuan untuk menghindari gula jawa yang proses pembuatannya di campur dengan pemanis buatan, sehingga manisnya tidak akan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Selanjutnya bahan utama singkong dikukus sampai benar-benar matang. Setelah singkong matang, angkat dan diamkan beberapa saat. Kemudian tumbuk singkong dengan alu secara pelan-pelan dalam lumpang, agar singkong bisa hancur secara merata, sambil sedikit demi sedikit ditambahkan gula Jawa yang sudah diencerkan. Tumbuk terus sampai singkong dan gula merah tercampur dengan sempurna dan merata. Proses penumbukan ini merupakan proses yang paling sulit dan paling menguras tenaga, karena selain memakan waktu, singkong dan gula merah harus benar-benar tercampur sempurna untuk menghasilkan cita rasa yang khas.


Selain harganya murah untuk kesehatan juga terjaga karena menggunakan bahan yang alami tanpa pengawet buatan. Makanya jangan heran jika anda melewati kota Sokaraja anda akan melihat berderet toko-toko penjual Getuk Goreng asli Sokaraja. Rasa yang enak, manis dan gurih memang cocok membuat getuk goreng menjadi oleh – oleh untuk keluarga ataupun cemilan.

Saat ini, getuk goreng asli Sokaraja tidak hanya ada di Banyumas, tetapi sudah bisa dijumpai di kota-kota besar di Indonesia.


Harga

Harga di toko ini mulai dari Rp 30.000.

Lokasi 

Jl. Jend. Sudirman No.151, Sokaraja Tengah, Kec. Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53181.

Jam Buka

Toko ini buka setiap hari dari jam 09.00 – 21.00 WIB.


→ 558 readers

Related

#kulinersince Culinary BanyumasGetuk GorengGetuk Goreng Haji TohirinJawa TengahSanpirngadSokaraja

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Rawon Nguling Malang Sejak 1942
  • Soto Kopi Ngrajek Magelang, Wisata Kuliner Murah di Tengah Kolam Ikan
  • Ayam Goreng Bu Hartin Sejak 1978
  • Kok Tong Kopi Sejak 1925
  • Getuk Goreng Haji Tohirin Sejak 1918
  • Nasi Liwet Bu Parmi Solo Sejak 1989
  • Warung Makan Bu Darmo Muntilan Sejak 1920
  • Custom Watchface Amazfit Bip
  • Angkringan Mukti Kebumen, Tempat Nongkrong Murah Dekat Alun-Alun
  • Pendakian Gunung Sumbing 3371 MDPL

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...