Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Kopi Berontoseno Kediri Sejak 1956

Arif Setiawan, September 5, 2024September 5, 2024

Menjadi salah satu pelopor merk kopi lokal Indonesia, Kopi Berontoseno berasal dari Kediri, Jawa Timur. Temannya ada Kapal Api dan Kupu-Kupu Bola Dunia. Berdiri sejak tahun 1956 tentu saja status legendanya tidak perlu dipertanyakan.

Walau pada mulanya hanya menjual kopi bubuk murni saja, Kopi Berontoseno kemudian juga menjual banyak ragam lain, seperti kopi botol, kopi gelas dan kue kopi.

Kopi Berontoseno
Kopi Berontoseno

Kopi bubuknya sederhana, tetapi memiliki kualitas yang tinggi dengan bahan yang terbuat dari 100% biji kopi pilihan kualitas ekspor dan butiran kopi yang sangat lembut. Keunggulan lain dari kopi ini adalah bisa digunakan untuk mengoles rokok cethe yang identik dengan rokok beroleskan kopi. Paling suka saya jika ada kopi lokal seperti ini.

Kopi Sachet Berontoseno

Tahun 1986, Berontoseno memproduksi kopi botol dan berkembang hingga diproduksinya kopi cup pada tahun 1990. Produk tersebut diproduksi dengan mesin yang modern, higienis, dan diolah dengan sistem sterilisasi yang telah memenuhi standar produk minuman di Indonesia, serta dikemas dalam printed cover seal yang eksklusif.

Para seniman cethe khususnya di Tulungagung dan Kediri sangat akrab dengan Kopi Berontoseno. Seusai diminum, ampas kopinya berfungsi sebagai tinta untuk dilukiskan ke sebatang rokok.

Kehalusan ampas kopinya mempermudah seniman cethe dalam menggoreskan gambar menggunakan alat berupa sendok kecil atau tusuk gigi. Laman resmi situs Kopi Berontoseno pun memberikan tutorial terkait pembuatan cethe menggunakan ampas kopi.

Berasal dari Tokoh Pewayangan

Pemilihan nama Berontoseno menjadi merk kopi tidak lepas dari kebanggaan terhadap salah satu tokoh pewayangan Indonesia. Berontoseno atau Werkudoro atau Bimoseno adalah salah satu tokoh pendawa lima yang merupakan titisan dari Batara Bayu. Berontoseno yang merupakan ayah dari Gatotkaca yang digambarkan sebagai satria yang tinggi besar, bijak, jujur serta teguh pendiriannya serta menjadi andalan dari Pandawa Lima. ‘Berani karena Benar‘ itulah yang semboyan yang tepat untuk menggambarkan sosok Berontoseno.

Mungkin filosofi ini yang ingin dijadikan kesan ketika menikmati kopi ini. Setelah menyeduh kopi ini jadi berasa sakti mandraguna seperti Berontoseno, wkwk. 

Tapi tidak salah juga, karena terbukti bisa bertahan hingga sekarang. Bahkan sudah menjadi salah satu pilihan oleh-oleh khas Kediri.

Oleh karena itu, jika kalian ke Kediri jangan sampai tidak mencicipi kopi ini ya. Untuk mendapatkannya tidak sulit, karena untuk kopi bubuk sachetnya sendiri sudah tersedia di berbagai toko oleh-oleh di Kediri. Atau jika ingin lebih mantap lagi bisa berkunjung ke storenya, sayangnya saya kala itu ga sempat untuk mampir untuk mendokumentasikan. Hanya sempat beli kopi bubuk sachet saja.


Harga

Harga kopi di websitenya beragam mulai dari Rp 25.000.

Lokasi 

Jl. Dhoho No.151, Jagalan, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64125.

Jam Buka

Tokonya buka setiap hari Senin – Sabtu dari jam 07.00 – 20.00 WIB.


→ 41 readers

Related

#kulinersince Culinary CoffeeJawa TimurKediriKopi Berontoseno

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Umaeh Inyong Purwokerto
  • Soto Pojok Pak Dul Muntilan Sejak 1969
  • Warung Makan Bu Darmo Muntilan Sejak 1920
  • Warung Kebon Ijo Mendut Magelang, Tempat Makan Sejuk di Utara Candi Mendut
  • Kopi Badhek Borobudur
  • Gudeg Poncol Magelang Sejak 1990
  • Ayam Goreng Ninit Magelang Sejak 1983
  • Danau Ciharus, Ranu Kumbolonya Jawa Barat
  • Soto Sapi Mbah Kromo Magelang Sejak 1958
  • Warung Makan Purnama Muntilan Sejak 1965

Recent Posts

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota Muntilan
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987
  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota Santri
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi Wali
  • Mengenal Jenis-Jenis Server: Mana yang Cocok untuk Website Anda?

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 1,224 other subscribers
Seedbacklink

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Dapoer Gending Muntilan: Cita Rasa Autentik di Kota MuntilanMay 13, 2025
  • Depot Nikmat Jombang Sejak 1987May 10, 2025
  • Sop Buntut dan Soto Pak Sugeng YogyakartaApril 3, 2025
  • Warung Kopi Purnama Bandung: Legenda yang Bertahan Sejak 1930January 4, 2025
  • Lacamera Coffee Bandung: Tempat Nongkrong Asyik dengan Kopi BerkualitasJanuary 1, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...