Skip to content
Arif Setiawan
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

  • Home
  • About
  • Travel
    • Indonesia
      • Bali
      • Banten
      • Jakarta
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Selatan
      • Lampung
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Laos
    • Malaysia
    • Singapore
    • Vietnam
  • Culinary
  • Technology
    • Startup
    • Software Development
    • Social Media
  • #kulinersince
  • Nol Kilometer
Arif Setiawan

travel, culinary and technology

Mengejar Matahari di Situ Cileunca, Pangalengan

Arif Setiawan, February 20, 2012September 14, 2020

Lagi-lagi memang aktivitas yang minim perencanaan adalah aktivitas yang paling cepat terealisasi :D.

Jumat malam, entah dalam rangka apa, Ian mengajak saya dan teman² untuk main ke Pangalengan, untuk melihat sunrise katanya. Dan kami pun tanpa pikir panjang langsung menyetujuinya, sebagai teman yang baik harus memberikan support bukan? :mrgreen:.

Sabtu pagi, sebelum subuh kami berangkat (Ian, Niken, Riezan, Febry, Giri dan saya) menggunakan 3 motor. Bisa dibayangkan dinginnya. 

Lama perjalanan sekitar 1,5-2 jam dari Bojongsoang ke Pangalengan, kami berhenti sejenak di Masjid Al-Husaeni Banjaran untuk melaksanakan shalat subuh.

Sampai di Pangalengan sekitar pukul 05.30, masih berkabut dan disambut dengan sunrise yang mempesona, setelah beberapa kali mengabadikan momen itu, kami ingin segera menuju Situ Cileunca yang tak jauh dari tempat kami berhenti tadi. Tapi ada kejadian tak terduga, ban motor Giri bocor, untungnya ada tambal ban yg dekat, alhamdulillah.

Setelah selesai dengan urusan ban, kami langsung merapat ke Situ Cileunca, foto² dan menyeberangi jalan kecil di tengah situ, tak jarang kami berpapasan dengan warga setempat yang menggunakan motor dan dapat diperkirakan membawa beberapa tempat susu. Ya, Pangalengan kan terkenal dengan susu KPBSnya.

Setelah itu kami berganti sisi, masih di sekitar situ tersebut, tp sepertinya kami berpindah di tempat yang banyak penjual makanannya. Ya, kami mencari sarapan, sudah dapat dipastikan kelaparan karena sudah menempuh perjalanan dari sebelum subuh. Kami memesan mie dan teh hangat di atas tikar sambil menikmati pemandangan situ.

Setelah itu kami naik kapal untuk menuju kebun Arbei. Tarif kapalnya kami tawar hingga Rp 10.000 per orang, hehe. Untung ada Niken yang bisa nawar. Untuk bisa menikmati Arbei kita hanya perlu membayar Rp 5000 per orang, bisa makan dan memetik sepuasnya :D.

Setelah itu kami berpindah untuk mencari satu danau lagi yang ada di foto teman Niken, dan akhirnya setelah melewati jalan pengunungan dengan segala panoramanya kami sampai juga, danau itu dikelilingi kebun teh ternyata.

Tak terasa hari sudah siang, kemudian kami memutuskan untuk pulang  setelah mengambil beberapa gambar. Perjalanan pulang lebih panas dan terkesan lebih lama, karena jalanan sudah ramai dan macet di Banjaran.

Mungkin itu sedikit cerita dari Pangalengan yang bisa menjadi alternatif rekreasi di sekitar Bandung :).

Semoga Bermanfaat 🙂

→ 32 readers

Related

Indonesia Travel BandungBanjaranBojongsoangFriendsPangalenganPutra BangsaSitu CileuncaSunriseTravelling

Post navigation

Previous post
Next post

Comments (10)

  1. febi says:
    February 21, 2012 at 7:35 am

    kan kan kan kan kan kan kan.. huh! 🙁

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      February 21, 2012 at 8:04 am

      sini ve, main ke Bandung 😀

      Reply
  2. Pingback: Biduran? « a train of thought
  3. itakarasaya says:
    February 24, 2012 at 8:46 am

    perjalanan menjawab kegalauan :p

    Reply
    1. Arif Setiawan says:
      February 24, 2012 at 10:42 am

      kegalauan apa mbak? 😛

      Reply
      1. itakarasaya says:
        February 24, 2012 at 2:04 pm

        lah mengejar matahari :p

        Reply
        1. Arif Setiawan says:
          February 24, 2012 at 3:14 pm

          emg mengejar matahari identik dgn galau mbak? haha

          Reply
          1. itakarasaya says:
            February 27, 2012 at 10:35 am

            kemungkinan seperti itu :p

  4. Pingback: Weekly Photo Challenge: Sun « a train of thought
  5. Gallant Tsany Abdillah says:
    August 13, 2018 at 8:31 pm

    Halo mas. Saya mau tanya tanya soal sunrise situ cileunca. Bisa ke mana ya? Mohon dibalas 😀

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

  • Ingin Bepergian Naik Bus? Baca 6 Tips Packing Aman Ini
  • Game Development Life Cycle
  • Ayam Goreng Bu Tini Sejak 1967
  • Soto Triwindu Solo Sejak 1939
  • Soto Betawi Haji Mamat Sejak 1960
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Menu Solaria yang Ga Pernah Bikin Bosan
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten
  • 8 Aplikasi Gratis Alternatif Microsoft Office
  • Soto Pringgading Semarang Sejak 1940

Recent Posts

  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996
  • Warung Lesehan Mbak Tin Purworejo
  • Perbedaan Domain .COM, .ID, dan .NET
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di Klaten

Categories

Archives

Subscribe

Enter your email address to subscribe to this blog.

Join 14 other subscribers

Travel

  • Alun-Alun Jombang: Ruang Publik Ikonik di Jantung Kota SantriMay 4, 2025
  • Nol Kilometer Tuban: Titik Awal Menjelajah Bumi WaliApril 27, 2025
  • Leisure Trip ke Morwell: Dari Taman Bunga hingga Sushi Favorit TravelerMarch 24, 2025
  • Jalan Braga: Simbol Kejayaan Bandung di Masa KolonialJanuary 5, 2025
  • Staycation di Grand Rohan JogjaDecember 25, 2024

Culinary

  • Bakso Tjap Haji Bandung: Cita Rasa Legendaris Sejak Tahun 1996November 9, 2025
  • Warung Lesehan Mbak Tin PurworejoNovember 8, 2025
  • Bakso Urat Lor Patung Kuda Manahan Solo Sejak 1983October 5, 2025
  • Kedai Kopi Rukun, Pelopor Kopitiam di KlatenSeptember 28, 2025
  • Semesta Resto BorobudurSeptember 27, 2025

Technology

  • iOS Conference Singapore 2020November 28, 2021
  • Sinergi Coworking Space JogjaAugust 22, 2020
  • WordCamp Jakarta 2019February 12, 2020
  • Kubik Coworking & Art Space PadangApril 13, 2019
  • Redesign Aplikasi IndiHomeNovember 6, 2018
©2025 Arif Setiawan | WordPress Theme by SuperbThemes
 

Loading Comments...